嗡。古魯。蓮生。悉地。吽 - Om Guru Lian Sheng Siddhi Hum

嗡。古魯。蓮生。悉地。吽 - Om Guru Lian Sheng Siddhi Hum

Friday, November 21, 2014

Sejarah Munculnya Aliran Buddha Tantra

SEJARAH MUNCULNYA ALIRAN BUDDHA TANTRA


Menanggapi banyaknya kritikan dan perpecahan diantara umat Buddha mengenai ajaran yang murni dan ajaran bukan dari Buddha Sakyamuni itu tidak murni itu hanya mencerminkan kesombongan orang yang tidak mempunyai pencapaian, pintar dalam berteori dan semua harus berdasarkan logika, mujijat /kesaktian itu sesat. Ajaran yang mengajarkan ajaran rahasia, kesaktian, mudra dari CFC adalah berasal dari ajaran tantrayana, jadi tidaklah tepat, seharusnya mengkritik langsung ajaran tantrayana.

Ajaran dari CFC adalah mencakup ajaran seluruh alam semesta tidak terikat dengan pikiran yang membatasi, sehingga membatasi pencapaian seseorang.

Secara umum ajaran Buddha dikenal terbagi dalam tiga aliran
  1. Theravada/hinayana pencapaian tertinggi seorang Arahat.
  2. Mahayana pencapaian tertingginya menjadi seorang Bodhisatva.
  3. Tantrayana/vajrayana pencapaian tertingginya adalah menjadi seorang Buddha.

Sedangkan aliran Zen dapat digolongkan ajaran tingkat tertinggi dari Mahayana dan Tantrayana. Buddha Sakyamuni secara umum memberikan ajaran Buddha mencakup semuanya, hanya tidak semua umat mendapatkan semua ajarannya dan tidak semua dapat berhasil dengan latihannya, semua tergantung dengan kapasitas dan kemampuan masing-masing individu. Ajaran yang paling umum dan beredar luas adalah ajaran Theravada dan dapat diterima semua kalangan. sedikit meningkat yang diluar logika yang mulai mengenal kesaktian/mujijat mantera adalah aliran Mahayana dan untuk kalangan terbatas dan berbakat adalah dikenal dengan ajaran rahasia Tantrayana.

Selanjutnya yang mempopulerkan/memperluas Ajaran Buddha yang paling dikenal

adalah Buddha Nagajurna yang sampai masuk ke istana naga mengambil sutra-sutra Mahayana yang pada akhirnya menimbulkan sebutan aliran Mahayana, dari aliran mahayana terbagi lagi untuk ajaran rahasia hanya untuk murid yang berbakat yang kemudian dipopulerkan oleh Buddha Padmasambhava.

Buddha Padmasambava yang terlahir dari sebuah teratai tidak mempunyai orang tua kandung, langsung terlahir dalam sebuah teratai dengan berwujud seorang bocah yang telah berusia delapan tahun. Dari kelahirannya yang sangat mujijat dan rahasia (disebuah pulau yang tidak berpenghuni manusia) ini saja sudah tercermin dari ajarannya.(silahkan baca buku Kisah Padmasambava).

Kisah kelahiran dan munculnya Buddha Padmasambava telah diramalkan juga oleh Buddha Sakyamuni dalam sutra-sutra misalnya :
Sutra Dewi tak bernoda :

Aktivitas yang berjaya dari sepuluh penjuru

akan menyatu dalam satu bentuk tunggal

Seorang putra Buddha yang meraih pencapaian ajaib,

Seorang guru yang mewujudkan semua aktivitas Buddha

Akan muncul di sebelah barat Uddiyana.”



Sutra “Rahasia-rahasia yang tak terbayangkan”

Suatu perwujudan Para Buddha dari ketiga masa

Bersama dengan karya-karya agung di zaman baik ini.

Akan muncul sebagai seorang Vidyadhara

Di tengah sekuntum teratai ajaib.



Sutra “Nirvana”

Dua belas tahun sesudah

Aku memasuki Nirvana

Seseorang yang melampaui yang lain

Akan muncul dari sekuntum teratai

Di danau suci Kosha

Di sebelah barat laut perbatasan negeri Uddiyana.


Buddha Sakayamuni juga bersabda di dalam sutra Ramalan Magadha

Saya akan wafat mengikis pandangan kekekalan

Namun setelah dua belas tahun dari sekarang,

Untuk mengusir pandangan kemusnahan mutlak,

Saya akan muncul dari sekuntum teratai di danau suci Kosha

Sebagai seorang putra agung menggembirakan sang raja

Dan memutar roda dharma makna inti yang tak tertandingi.



Banyak orang yang tidak senang dengan pernyataan ini, mereka membuat beraneka ragam keberatan. Bukan pula dalam kemampuan saya untuk menyatakan bahwa Buddha Padmasambava secara tegas adalah perwujudan belas kasih dari semua Buddha di sepuluh penjuru terhadap manusia. Buddha Padmasambava muncul dalam wujud Nirmanakaya untuk mendamaikan mahluk-mahluk dari Zaman kegelapan.

Ini bukanlah pendapat pribadi yang saya kemukakan secara paksa dengan obsesi yang kotor. Sang Guru Agung telah diramalkan oleh Buddha Sakayamuni sendiri. Walaupun dalam hal ini dia tidak melalui tingkatan orang biasa yang harus menempuh berbagai tingkatan sadhana dan mencapai tingkatan Arahat, atau Pratyeka Buddha. (silahkan baca bukunya kisah Padmasambhava)

Buddha Sakyamuni memuji Padmasambava dengan melukiskannya memiliki lima kualitas yang membuatnya terunggul di antara perwujudan Para Buddha yang lain

Kutipan berikut ini bersumber dari Nirvana sutra “


“Kyeho! Dengar yang hadir, dengan bathin satu titik Perwujudan diriKu ini

Akan unggul dari perwujudan lain di tiga zaman

Tidak lapuk oleh zaman dan kemerosotan

Bentuknya yang sempurna akan unggul dari perwujudan yang lain

Sejak mula menaklukkan empat mara

Kekuatannya yang sangat Berwibawa menaklukkan pemimpin dari perwujudan yang lain

Mengajarkan wahana besar Kebuddhaan dalam satu kehidupan

Pencapaiannya akan terunggul dari semua perwujudan yang lain

Merubah negeri tengah dan negeri-negeri di sekeliling di Jambu Dwipa

Manfaat dirinya bagi mahluk hidup akan terunggul dari perwujudan yang lain

Tidak wafat di zaman baik ini

Rentang hidupnya akan unggul dari perwujudan yang lain

Ini karena ia adalah perwujudan dari Buddha Amithaba.”



Yang membuat Padmasambava unggul karena ia mengajarkan instruksi visualisasi / mudra yang mendalam berikut mantera rahasianya yang dapat mencapai kebuddhaan dalam tubuh yang ini dengan kehidupan ini juga.

Padmasambava muncul di zaman kegelapan untuk menyelamatkan mahluk hidup seperti rembulan welas asih di atas danau keyakinan para pengikutnya.

Dari pernyataan ini juga akan menimbulkan perdebatan dan pertikaian semua penolakan dan dukungan adalah ibarat seorang anak mencoba mengukur tingginya langit.

Yang paling penting dan layak dipercaya adalah kata-kata Buddha

“Jangan bergantung pada makna yang pantas, melainkan pada makna yang mutlak.

Jangan andalkan yang berkondisi, melainkan yang tidak terkondisi. Jangan mengandalkan kata-kata melainkan maknanya atau buktinya. Untuk mendapatkan buktinya kata-kata cobalah melaksanakannya”.

Memasuki tahun angka 2000 mulai memasuki zaman kegelapan dimana ajaran logika mulai ditinggalkan. Dahulu ajaran logika bersumber dari sebelah utara orang-orang eropa dan amerika (agama samawi). Sekarang bisa dilihat banyak munculnya orang-orang yang dapat membuat mujijat dan dari film-film sudah bergerak ke arah diluar logika seperti film harry potter, Lord of the ring,Narnia film-film jepang. Orang mulai bisa menerima hal-hal yang diluar logika berdasarkan bukti/hasilnya. Orang-orang cenderung suka ke hal-hal yang gaib dan mujijat. kalau film tidak ada khayalannya/gaib kurang laku ?! itu karena sudah memasuki zaman kegaiban.

Ajaran Padamasambava (Tantra) di zaman ini juga terpecah menjadi empat aliran yang berdiri sendiri. Bahkan Dalai Lama juga mendapatkan ajaran yang kurang komplit dari tantrayana. Dalai Lama juga tidak mempunyai waktu yang cukup untuk bersadhana dengan tenang dan tempat yang beraura mistis tinggi untuk mendukung keberhasilan sadhana. seseorang karena hidup dalam pelarian dan masih sibuk memikirkan masalah duniawi. Sibuk berpolitik.!! jabatan itu hanya nama belaka bukan yang sejati !!!,

Memasuki zaman kegelapan ini Ajaran Buddha Padmasambava sejati dipersatukan kembali dan (diperkenalkan kembali)Dirintis oleh Buddha Lian Shen yang mendirikan aliran Zhen Fo Zong (CFC/TBSN). Dengan lebih sempurna memperjelas ajaran-ajaran yang lebih terperinci yang dimulai dari tingkatan orang biasa sehingga mencapai kebuddhaan dalam tubuh yang ini dan kehidupan ini.

Ajaran ini telah dibuktikan dan dilaksanakan sendiri oleh Master Lu Sheng Yen sehingga mencapai keBuddhaan (Buddha Lien Shen/Padmakumara). dan memberikan jaminan kepada setiap orang akan mencapai kebuddhaan bila melaksanakan ajarannya dengan baik

Pernyataan ini juga akan banyak menimbulkan keberatan dan perdebatan. Seperti layaknya setiap aliran ada yang pro dan kontra Waktu yang akan membuktikan yang sejati tidak akan lekang oleh waktu. Dan kebanyakan yang keberatan belum mempunyai mata dharma sejati jadi susah menjelaskannya.

Ajaran Guru Padmasambhava tidak bisa dikatakan terpecah menjadi 4 aliran (empat topi). Ajaran Dzogchen Guru Rinpoche diwarisi oleh aliran Nyingma sampai sekarang dan juga lewat para murid lain baik murid India atau Tibet tersebar luas ke tempat-tempat lain.

4 aliran utama Tibet diwarisi oleh guru yang berbeda. Memang Guru Rinpoche yang pertama kali membawa tantra ke Tibet, namun kemudian menurun karena tekanan raja yang anti-dharma. Di kemudian hari, beberapa ratus tahun setelah itu, YM Marpa Sang Penerjemah memulai aliran Kagyud, YM Atisha dan siswanya Dromtonpa memulai aliran Kadam (aliran Gelug merupakan turunan dari Kadam), lalu Lotsawa bersaudara memulai aliran Sakya. Semuanya ini berasal dari silsilah yang berbeda.
Nyingma walaupun aliran tertua tapi bukan sumber dari 3 aliran lainnya.
Memang di zaman sekarang ini, para lama di aliran saling menerima inisiasi, semacam pertukaran ajaran. Jadi tidak heran bila Dalai Lama yang dari Gelug juga belajar Dzogchen dan Mahamudra.

Tantrayana pun awalnya telah dimulai dari Buddha Gautama sendiri, dan Vidyadhara saat itu adalah YM Vimalakirti dari klan Licchavi. Pengetahuan ini awalnya memang hanya diwariskan secara rahasia, sampai YM Nagarjuna, YM Asanga, YM Tilopa, YM Naropa, YM Virupa, dan 84 mahasiddha lain muncul dan ajaran tersebar lebih luas. Bahkan Seorang Agung seperti Guru Rinpoche sendiri pun masih harus menerima berbagai inisiasi formal Tantra dari Guru pemegang silsilah sebagai prasyarat dan berlatih keras sebelum merealisasikan Kebuddhaan dalam satu kehidupan. Maka, silsilah lineage tanpa putus adalah awal utama dan terpenting dalam Tantra.


Aliran tantra terpecah atas 4 aliran di tibet dan 1 aliran tantra timur (jepang) karena perbedaan jodoh (pemahaman) walaupun tiap aliran itu juga dapat mencapai pencerahan. saya berkomentar demikian karena adanya segelintir orang yang suka menyombongkan diri mengaku aliran buddha asli yang lain meniru. dan tidak suka dengan adanya pencampuran agama buddha dan tao.
Dalam hal pencampuran saya berpendapat seperti kita bertujuan mau ke bulan kita harus membuat sebuah kendaraan yang bisa membawa kita ke bulan. dalam membuat kendaraan ini kita tidak bisa terpaku hanya dengan satu ilmu/aliran misalnya hanya fisika saja, yang lain seperti kimia , aspek biologi dan perhitungan matematika. Jadi semua ilmu akan terpakai selama itu membawa manfaat dan tidak mengalami kemandekan. senantiasa berlatih selalu ada yang baru kita tahu. termasuk pembelajaran sedikit ilmu hitam (seperti yang dialami milarepa karena ada karma untuk mempelajarinya) karma itu harus dijalankan. Jadi seperti apakah Buddha dharma itu ?

Apa Itu Buddhadharma?
by Lu Shen Yen

Saya ingat DR. Zhang Chengji pernah menulis satu buklet berjudul " Apa itu Buddhadharma?"

DR. Zhang Chengji pernah berjodoh dengan saya, karena ia pernah mengundang saya mensurvei fengshui rumahnya di Gunung Bagua, Changhua.
Kemudian, DR. Zhang Chengji juga bersarana pada saya dan menerima abhiseka Mahakala dari saya.

Sebelumnya, DR. Zhang Chengji dan Acarya Chen Jianmin adalah siswa dari Gongga Rinpoche, pernah bertapa dan bersadhana bersama Gongga Rinpoche di Gunung Gongga.

Selesai memperkenalkan DR. Zhang Dengji, selanjutnya, saya memperkenalkan Upasaka Li Bingnan, saya pernah berjodoh dengan Li Bingnan (Xue Lu).

Saat saya mengabdi di kompi geodesi 5802, Upasaka Li berceramah tentang "Sastra Pelafalan Nama Buddha dari Bodhisattva Maha-Sthamaprapta" di Taixu Memorial Hall, Rumah Sakit Bodhi.

Di tepi Nanmenqiao, Taichung, kebetulan kompi geodesi tempat saya mengabdi berdekatan dengan Taixu Memorial Hall, saya jalan kaki pergi mendengarkan Upasaka Li Bingnan menjelaskan Sutra.

Saya bersarana kepada Guru Yinshun juga atas rekomendasi Upasaka Li Bingnan.

Suatu ketika, saat saya di rumah Upasaka Li Bingnan (Jalan Zhengqi), ada seorang rekan Dharma, membawa buklet berjudul "Apa itu Buddhadharma" karya DR. Zhang Chengji dan memperlihatkannya pada Upasaka Li.
Setelah Upasaka Li membaca sejenak, lalu membuangnya, dan membentak, "Saya mau bertanya pada Zhang Chengji, apa itu Buddhadharma?"
Upasaka Li tak disangka naik darah, Beliau tidak puas dengan pendapat Zhang Chengji.
Saat itu saya ada di lokasi. Saya bertanya, "Apapun adalah Buddhadharma. Apakah ada yang bukan Buddhadharma?"
Upasaka Li memelototi saya tanpa berkata-kata. (Saat itu saya baru berusia 26 tahun!)

Peristiwa tersebut telah berselang 40 tahun, saya teringat lalu ini, mau tak mau saya jadi malu sendiri.
Kini, seseorang bertanya pada saya, "Apa itu Buddhadharma?"
Saya jawab, "Praktisnya, apapun yang dapat menyingkirkan loba, dosa dan moha adalah Buddhadharma."
"Apa yang dapat menyingkirkan loba, dosa dan moha?"
Saya jawab, "Memiliki keyakinan murni terhadap ajaran Sang Buddha, mampu mempraktekkan secara nyata, memandang para insan itu setara dan tiada bedanya, menurut saya, dengan demikian dapat menyingkirkan loba, dosa, dan moha."

Saya menambahkan, "Bila saya setara dan tiada bedanya dengan para insan, maka loba, dosa, dan moha dapat disingkirkan. Hanya orang demikian yang mampu mencapai pantai seberang, mampu mencapai Anuttara Samyaksambodhi."
Orang tersebut bertanya, "Apakah Buddhadharma itu dibedakan menjadi besar, sedang, dan kecil?"
Saya menjawab, "Memahami prajna dan mahakaruna sekaligus, disebut besar. Memahami ada, memahami tiada, memahami sunya , disebut sedang. Mengetahui hukum karma, benar dan salah, baik dan jahat , disebut kecil."

"Apa itu Buddhadharma?"

Saya jawab, "Segala hal ikhwal di kolong langit ini adalah Buddhadharma, sebab, tidak peduli siapapun, apapun, semuanya membimbing kita ke jalan kebuddhaan dan Nirvana. Tidak peduli kebajikan atau kejahatan, benar atau salah, baik atau buruk, betul atau keliru, lurus atau sesat, semua adalah Buddhadharma.

No comments:

Post a Comment