嗡。古魯。蓮生。悉地。吽 - Om Guru Lian Sheng Siddhi Hum

嗡。古魯。蓮生。悉地。吽 - Om Guru Lian Sheng Siddhi Hum

Friday, November 21, 2014

Latihan Supreme Kalachakra Vajra


Latihan Supreme Kalachakra Vajra adalah latihan tertinggi di Tantrayana. Berawal dari Buddha Sakyamuni lebih dari dua ribu lima ratus tahun yang lalu ketika beliau berubah ke dalam vajra Kalachakra di negara Shambala dan membabarkan latihan penyatuan antara individu dan alam semesta, untuk mencapai tingkat terakhir dari kesempurnaan.

Yang Suci Buddha Hidup Lian-Sheng adalah yang pemilik yang menyatukan dari tiga buah garis penurunan Kalachakra;
Beliau memiliki transmisi penuh dari utusan Sakya dari Guru Sakya Zhengkong yang memperoleh transmisi penuh dari Panchen Lama ke-9,
dan juga garis keturunan (warisan) dari Kanjurwa Khutughtu
juga dari Thubten Nyima dan Thubten Dargye.
Beliau juga adalah orang Cina pertama yang mentrasmisi latihan Supreme Kalachakra Vajra.

Satu diantara jutaan kesempatan Dharma yang tidak boleh terlewatkan, upacara langka yang dihargai oleh semua kita! Mari kita semua dengan hati yang paling tulus, untuk mencari Yang Suci Guru Besar Buddha Hidup Lian-Sheng untuk mendapatkan realisasi yang terdalam untuk mendapat Vajra Kalachakra dan semua dewa di alam Buddha, dan memutar roda Dharma untuk mendapatkan keuntungan berbagai segi dan makhluk hidup.


Kebahagiaan dan Keberuntangan yang langka dari Latihan Vajra Kalachakra
The Extraordinary Merits and Benefits of the Kalachakra Vajra Practice

Setelah seseorang memperoleh Abhiseka Kalachakra dan mendapat kekuatan dan keyakinan yang tidak tergoyahkan, seseorang dapat mencapai prinsip Buddha dengan dalam tujuh kali kehidupan, walaupun seseorang tidak melakukan latihan Kalachakra.

Yang telah memperoleh Abhiseka Kalachakra dan sering membaca mantra Kalachakra akan terbebas dari semua bentuk bencana dari bumi, angin, air, api dan udara, dan juga terhindar dari bencana dan penyakit yang tidak terobati.

Orang yang telah menerima Abhiseka Kalachakra tidak akan jatuh ke dalam tiga tingkat alam rendah, jika mereka tidak melakukan dosa besar atau lima dosa mematikan, mereka dapat terlahir ke dalam Tanah Buddha Shambala.


Source : 二千年八月二十七日蓮翰上師代師傳法開示
Dharmadesana Pembukaan Oleh Acarya Lian-han 27 Agustus 2000

Event : 香港真佛宗時輪金剛不共大法傳法灌頂大法會
Upacara Agung Transmisi Perdana Sadhana Avenika Kalacakra di Hong Kong

Translated by Lianhua Jun Shi An


Terlebih dahulu kita bersembah sujud pada Mahamulacarya Liansheng, Sembah sujud pada Kakek Guru Acrya Tubten Dhargye, Tubten Nima, Buddha Hidup Kangyurwa dan Tubten Dali ; Sembah Sujud pada Guru Leluhur kita Acarya Sakya Zhengkong (Dezhung Rinpoche), Bhiksu Liaoming, Karmapa 16, Sembah sujud pada Adinata Upacara Dharma Buddha Kalacakra, Sembah sujud pada Buddha Bodhisattva, Dharmapala dan para Adinata, memohon pada Mahamulacarya dan Para Guru Silsilah memancarkan cahaya mengadhistana upacara transimisi dan abhiseka ini, semoga dapat berjalan dengan sempurna. (Suara tepuk tangan hadirin)

Salam manggala pada Mahaguru, Gurudara, Para Acarya, Dharmacarya, bhiksu – bhiksuni, Pandita Lokapalasraya, para tamu agung dan para saudara-saudari Sedharma. (suara tepuk tangan hadirin)
Hari ini adalah hari yang sangat penting bagi kita Satyabuddha, yaitu pelaksanaan Upacara Agung Transmisi Mahasadhana Kalacakra yang langka, yang diselernggarakan pada Tahun Naga Emas di Hong Kong. Ini merupakan nidana berkarunia bagi para insan di dunia saha, merupakan berkah agung bagi kita semua para siswa Satyabuddha di berbagai belahan dunia,juga merupakan berkah karunia bagi para insan di Hong Kong. Kita semua berterima kasih atas belas kasih yang tak terhingga dari Mahaguru Liansheng (suara tepuk tangan hadirin) yang berkenan mentransmisikan Mahasadhana Kalacakra, menganugerahkan berkah bagi para insan di dunia saha.

Dalam sejarah ribuan tahun di Tantrayana, orang Han yang telah merealisasi Siddhi Anuttara dan yang pertama kali memberikan abhiseka , menganugerahkan berkah pada para insan melalui transmisi Mahasadhana Kalacakra, adalah Mahaguru kita Buddha Hidup Liansheng. (suara tepuk tangan hadirin) Kemudian, dalam sejarah tradisi Upacara Agung Mahasadhana Kalacakra, belum pernah dijelaskan demikian mendetail mengenai kedalaman dan keluhuran Mahasadhana Kalacakra ini . Orang pertama yang mampu membabarkan kedalaman Mahasadhana Kalacakra dengan mendetail dan jelas, adalah Mahaguru kita juga. (Suara tepuk tangan hadirin)

Jika menurut tradisi Tantra, transmisi Mahasadhana Kalacakra harus terlebih dahulu melalui ritual dan proses yang sangat rumit. Sebelum abhiseka, harus didirikan mandala Kalacakra, perlu melempar bunga, meminum air suci, membagikan rumput kusa, membagikan benang panca warna, perlu menutup mata dan lain sebagainya, ritualnya sangat rumit. Upacara pun harus dilaksanakan selama beberapa hari berturut turut. Namun kali ini, kita hanya perlu setengah hari, kenapa kita bisa demikian baik ?
Karena Mahamulacarya kita Mahaguru Liansheng, yang telah merealisasi pencapaian Anuttara telah menyempurnakan semua ritual yang rumit tersebut, demi kemudahan bagi para insan dunia saha di masa kini. (Suara tepuk tangan hadirin). Sepertinya jika hendak mendirikan mandala Kalacakra perlu tiga sampai tujuh hari lamanya, sedangkan Mahaguru Liansheng kita, tubuh Beliau sendiri adalah Mandala Kalacakra yang hidup ! (Suara tepuk tangan hadirin) Di dalam Mandala Kalacakra ada 620 Buddha, semua itu sudah ada pada Mahaguru Liansheng ! (Suara tepuk tangan hadirin) . Ini adalah Mandala-kaya yang paling agung ! Asalkan Mahaguru kita duduk diatas Dharmasana, maka itulah Mandala Kalacakra yang sejati ! (Suara tepuk tangan hadirin) Sehingga kita dapat menghemat waktu tiga sampai tujuh hari, demikianlah betapa unggulnya Upacara Dharma kita ! (Suara tepuk tangan hadirin)

Hari ini, Mahamulacarya Liansheng akan berwelas asih menganugerahkan kepada kita tujuh macam abhiseka Mahasadhana Kalacakra. Tujuh Macam Abhiseka ini adalah :
  1. Abhiseka Air, yaitu panca bhuta ditransformasikan menjadi Panca Bhagavati.
  2. Abhiseka Mahkota, yaitu panca-skandha ditransformasi menjadi Panca-dhyani Buddha.
  3. Abhiseka pita, memurnikan sepuluh prana sadhaka.
  4. Abhiseka Vajra dan Gantha, memurnikan dua nadi.
  5. Abhiseka aktivitas, lima keinginan bertransformasi menjadi Bodhi.
  6. Abhiseka Gelar, gelar Vajra Vidyaraja.
  7. Abhiseka Keabsahan, keabsahan menekuni Sadhana Tantra.

Abhiseka yang akan kita terima nanti adalah Tujuh Macam Abhiseka ini. Kita berterima kasih kepada Mahamulacarya Liansheng. (Suara tepuk tangan hadirin)

Asalkan menerima Abhiseka Mahasadhana Kalacakra, akan memperoleh tiga berkah agung.
  1. Asalkan menerima abhiseka Mahasadhana Kalacakra dan memiliki keyakinan kokoh, meskipun tanpa bersadhana, dalam tujuh kehidupan dapat merealisasikan Kebuddhaan. (Suara tepuk tangan hadirin)
  2. Asalkan menerima Abhiseka Mahasadhana Kalacakra dan rajin menjapa mantranya, dapat terhindar dari berbagai macam malapetaka, termasuk unsur tanah – air – api – angina dan angkasa. (Suara tepuk tangan hadirin) Juga terhindar dari penyakit, peperangan, sakit parah, wabah, penyakit yang belum ada obatnya.
  3. Asalkan menerima Abhiseka Kalacakra, semua tidak akan terjerumus kedalam tiga alam sengsara ; (Suara tepuk tangan hadirin) Jika tidak melakukan pelanggaran berat, panca garuka karma, semua akan terlahir di Negeri Buddha Shambala. (Suara tepuk tangan hadirin) Inilah pahala anuttara dari Mahasadhana Kalacakra.

Mahasadhana Kalacakra sangat mengutamakan Bodhicitta, karena Bodhicitta adalah syarat utama keberhasilan bhavana kita. Mahaguru juga sering mengingatkan kita ada tiga macam Bodhicitta :
  1. Tekad Bodhi.
  2. Aktivitas Bodhi.
  3. Samadhi Bodhi.

Terlebih dahulu kita harus membangkitkan tekad Bodhicitta agung, bertekad untuk memberi manfaat pada para insan, inilah Tekad Bodhi ; Masih perlu untuk bertindak, dengan tekun mempraktekkan tekad Bodhicitta ini, inilah aktivitas Bodhi ; Bodhicitta adalah dalam batin tiada kata “pahala” , jangan mengira Anda telah melakukan banyak perbuatan kebajikan, maka Anda mempunyai banyak pahala, namun semakin Anda berpikir menginginkan pahala besar, maka makin tiada pahala. Setelah melakukan perbuatan bajik, tidak hanya tidak perlu memamerkan pada orang lain, bahkan diri sendiri juga harus melupakannya, dengan demikian barulah dikatakan pahala ; Oleh karena itu, Mahaguru sering mengajari kita : “Tiada pahala adalah pahala kebajikan.” (Suara tepuk tangan hadirin)

Jika kita dapat melakukan aktivitas Bodhi, maka Buddha dan Bodhisattva akan mengadhistana, Para Dewa dan Dharmapala akan melindungi, segala malapetaka akan ditransformasikan menjadi manggala. Dalam menjalankan aktivitas Bodhi, harus tekun dipraktekkan secara konsisten, dengan demikian akan penuh dengan arus Dharma, jika dapat mempraktekkan dana tanpa pamrih, tiada ego, tiada orang , tiada masalah, acitta, mematahkan kerisauan, dapat mempraktekkannya sampai merealisasikan Samadhi cahaya terang, sampai Samadhi catur-sunyata, maka akan merealisasikan Samadhi Bodhi.

Oleh karena itulah pembangkitan Mahabodhicitta adalah syarat terutama untuk mencapai keberhasilan bhavana. Selain pembangkitan Bodhicitta, masih ada satu poin lagi yang sangat penting, yaitu sila.

Sekarang akan saya bahas sila utama apa saja yang perlu ditaati dalam abhiseka Mahasadhana Kalacakra .

Ketaatan pada sila merupakan nyawa segala Buddha Dharma. Buddha mengatakan bahwa salah satu faktor utama ada atau tidak adanya Buddha Dharma adalah praktek ketaatan pada sila. Dengan adanya ketaatan pada sila, maka ada Buddha Dharma, jika tiada ketaatan pada sila, maka tiada Buddha Dharma. Terlebih dalam Tantrayana, sangat mengutamakan ketaatan pada sila, karena praktek ketaatan pada sila ini merupakan unsur utama dalam keberhasilan bhavana. Dalam Tantra ada dikatakan : “Dalam menekuni Sadhana Tantra, jika tiada moralitas sila, tidak hanya tidak akan memperoleh keberhasilan apapun, malahan akan menghasilkan akibat buruk, setelah meninggal dunia akan terjerumus kedalam neraka avici.” Oleh karena itu, sadhaka tantra jangan sampai meremehkan Abhiseka Mahasadhana Kalacakra. Sila yang tercakup dalam ikrar siswa arya untuk ditaati, selain sila umum Catur-sarana, Sila Sepuluh Kebajikan, 14 Sila Mula , 50 Syair Pengabdian Pada Guru dan lain sebagainya, masih ada lagi beberapa sila tantra dan sila khusus Kalacakra.

Ada 14 Sila Berat Kalacakra :
  1. Tidak menghormati Mulacarya, berusaha mengganggu ketenangan Mulacarya.
  2. Melawan perintah dan instruksi Mulacarya.
  3. Menimbulkan pertikaian, menjelek-jelekkan saudara-i Vajra, tidak menjaga kerukunan dengan saudara Vajra.
  4. Tidak bermaitri karuna pada para insan.
  5. Sengaja menghamburkan Sukla-bodhi (Bodhi Putih).
  6. Memfitnah eksoterik, menghina kesunyataan yang diinsafi melalui penekunan bhavana eksoterik.
  7. Mengungkapkan makna rahasya pada insan yang belum matang dalam pemikiran dan keyakinan.
  8. Tidak menjaga tubuh jasmani, menekuni penyiksaan diri yang merusak kesehatan. Menghina kebenaran bahwa Panca-skandha adalah Panca Buddha Kaya.
  9. Mencampakkan, menolak dan melawan kesunyataan.
  10. Munafik, praktek sila hanya secara lahiriah belaka , tidak dengan hati.
  11. Meremehkan atau meragukan Prajna Mahasukha Anuttara Abadi yang dibabarkan Mulacarya.
  12. Mengukur kualitas seorang Sadhaka-yogi Tantra dengan sudut pandang duniawi, menjelek jelekkan perilaku para yogi dan yogini yang dipandangnya tidak sesuai dengan ukuran awam.
  13. Kaku pada pandangan diri sendiri, tidak mempersembahkan pemikiran dan perilaku diri sendiri kepada Sila Samaya Tantra.
  14. Merendahkan dan menjelek jelekkan kaum wanita.

Selain itu , berikutnya ada 8 Sila Berat Kalacakra:
  1. Menekuni yab-yum tanpa memenuhi persyaratan abhiseka, ketaatan sila samaya dan persyaratan penekunan.
  2. Tubuh, ucapan dan pikiran belum mencapai yoga dengan Yidam, namun menekuni yab-yum .
  3. Membuka ajaran tantra pada orang yang tidak memenuhi syarat.
  4. Mematik pertikaian dalam berbagai ritual maupun upacara Dharma.
  5. Memperdaya atau menyesatkan sadhaka.
  6. Menetap selama tujuh hari di rumah orang yang tidak memiliki keyakinan dan memfitnah Tantrayana.
  7. Belum merealisasikan Maha-yukta sejati, namun membualkan pencapaian dan abhijna diri sendiri.
  8. Membabarkan Dharma rahasya kepada orang yang tidak berkeyakinan.

Bagaimana jika lengah sehingga melanggar sila ? Ada tiga cara pemurniannya :
  1. Menyatakan pertobatan dihadapan Mulacarya, kemudian menerima abhiseka ulang.
  2. Melakukan retret penekunan Api Homa untuk menyatakan ketulusan bertobat, Homa menghaturkan pujana pada Mahamulacarya, Guru Leluhur dan Para Buddha, kemudian memohon abhiseka ulang.
  3. Dihadapan altar mandala menyatakan pertobatan, kemudian menjapa Vajrasattva Sataksara Mantra sebanyak lebih dari 100.000 kali.

Ada 25 Macam Perbuatan Yang Dilarang, 5 diantaranya adalah perbuatan kekejian paling parah, yaitu lima sila :
  1. Sila membunuh.
  2. Sila mencuri.
  3. Sila hubungan seks yang tidak patut.
  4. Sila berdusta.
  5. Sila minuman beralkohol.

Kemudian 5 perbuatan keji berikutnya adalah :
  1. Berjudi.
  2. Mata pencaharian yang tidak benar.
  3. Membaca dan menyebarluaskan karya tulis maupun gambar yang menjerumuskan.
  4. Memuja Dewa , preta dan leluhur dengan penyembelihan
  5. Meyakini ajaran sesat diluar Dharma.

5 Macam Pelanggaran Berat Melalui Penghancuran atau Pembunuhan :
  1. Membunuh pria.
  2. Membunuh wanita.
  3. Membunuh atau mencelakai bayi.
  4. Menyembelih sapi.
  5. Merusak vihara, stupa maupun rupang Buddha.

Lima Macam Tindakan Yang Bersifat Mencelakai :
  1. Mencelakai Buddha dan Guru.
  2. Mencelakai Sangha.
  3. Mencelakai keluarga dan teman.
  4. Mencelakai majikan.
  5. Mencelakai orang yang percaya pada kita.

Lima Macam Perbuatan Mengumbar Nafsu Keinginan :
  1. Mata serakah terhadap rupa rupa indah.
  2. Telinga serakah terhadap suara merdu.
  3. Hidung serakah terhadap bau wangi.
  4. Mulut serakah terhadap makanan lezat.
  5. Tubuh melekat dengan kenyamanan.

Sila Enam Buddha :
  1. Membangkitkan Bodhicitta, mentaati tiga sila ( Tidak melakukan kejahatan, menyebar luaskan aktivitas kebajikan, memberikan manfaat pada para insan) , memegang Vajra dan Gantha, membawa Mudra Buddha-kaya, menghormati Mulacarya ; Sila ini dilindungi oleh Akosbhya Vajra.
  2. Dengan hati lapang mendanakan harta kekayaan maupun milik pribadi demi menolong maupun menuntun para insan dalam jalan Dharma, menolong orang lain untuk keluar dari kondisi susah dan menjaga ketenteraman orang lain ; Sila ini dilindungi oleh Ratnasambhava Vajra.
  3. Lima daging , lima cairan dan lain sebagainya direalisasikan menjadi obat mujarab untuk menyembuhkan penderitaan insan ; Sila ini dilindungi oleh Vajra Yang Menerangi Secara Universal (Vairocana).
  4. Senantiasa menghaturkan pujana pada Mulacarya dan Tri-ratna ; Sila ini dilindungi oleh Vajra Keberhasilan Aktivitas (Amoghasiddhi).
  5. Menjaga supaya air mani tidak bocor ; Sila ini dilindungi oleh Amitabha Vajra.
  6. Menekuni Prajna tiada mendua antara Sukha dan Sunya ; Sila ini dilindungi oleh Vajracitta.

Diatas merupakan semua sila yang harus ditaati dalam menerima abhiseka Mahasadhana Kalacakra. (Suara tepuk tangan hadirin)

No comments:

Post a Comment