嗡。古魯。蓮生。悉地。吽 - Om Guru Lian Sheng Siddhi Hum

嗡。古魯。蓮生。悉地。吽 - Om Guru Lian Sheng Siddhi Hum

Saturday, November 22, 2014

Panca Dhyani Buddha

Panca Dhyani Buddha terdiri dari: Vairocana, Aksobhya, Ratnasambhava (masa lalu), Amitabha (masa kini), dan Amoghasidhi (masa yang akan datang). Dhyani Buddha biasanya juga disebut Buddha Kosmik atau Buddha Alam Semesta.
Kelima Dhyani Buddha (Panca Dhyani Buddha) memiliki mudranya masing-masing. Mudra yang menjadi ciri dari sikap tubuh masing-masing Dhyani Buddha itu adalah suatu gerakan tangan yang mempunyai arti dan lambang. Masing-masing kelima Dhyani Buddha itu juga menempati posisi tertentu di alam semesta sesuai mudranya, yang memiliki arti penting dalam kaitannya dengan mandala, yaitu suatu lingkungan magis yang mencerminkan alam semesta.

  • Vairocana Dhyani Buddha kedudukannya berada di tengah atau di pusat. Dengan sikap Witarka-Mudra, yaitu telapak tangan kiri terbuka di atas pangkuan, telapak tangan kanan di atas lutut kanan, tiga jari: tengah, manis, dan kelingking ke atas, ibu jari dan telunjuk membentuk lingkaran, artinya telah menguasai tiga loka (Triloka). Vairocana berarti sumber cahaya. Memiliki warna putih, dengan unsur panca bhuttha tanah, unsur panca skandha rupa, dan unsur panca indera penciuman.

  • Aksobhya Dhyani Buddha berkedudukan di sebelah timur. Dengan sikap Bhumisparsa-Mudra, yaitu telapak tangan kiri ke atas dan di atas pangkuan, telapak tangan kanan menelungkup di atas lutut kanan, menunjukkan bumi sebagai saksi. Aksobhya berarti sumber ketenangan. Memiliki warna biru, dengan unsur panca bhuttha hawa atau udara, unsur panca skandha vinnana atau kesadaran, dan unsur panca indera suara.
  • Ratnasambhava Dhyani Buddha kedudukannya di selatan. Dengan sikap Wara-Mudra, yaitu telapak tangan kiri terbuka ke atas pangkuan, telapak tangan kanan terbuka di atas lutut kanan, memberikan anugerah dan berkah. Ratnasambhava berarti permata alam semesta. Memiliki warna kuning emas, dengan unsur panca bhuttha air, unsur panca skandha vedana atau perasaan, dan unsur panca indera pengecapan.
  • Amitabha Dhyani Buddha berkedudukan di barat. Dengan Dhyana-Mudra, yaitu telapak tangan kanan di atas telapak tangan kiri di pangkuan, sedang bermeditasi. Amitabha berarti cahaya tanpa batas. Memiliki warna merah, dengan unsur panca bhuttha api, unsur panca skandha sanna atau pencerapan, dan unsur panca indera bentuk.
  • Amoghasidhi Dhyani Buddha berkedudukan di utara. Dengan sikap Abhya-Mudra, yaitu telapak tangan kiri terbuka di atas pangkuan telapak tangan kanan di atas lutut kanan dengan jari-jari terbuka ke atas, ibu jari ke dalam, artinya jangan takut. Amoghasidhi berarti Mahajadi yang tiada mengenal kegelapan. Memiliki warna hijau, dengan unsur panca bhuttha angin, unsur panca skandha sankhara, dan unsur panca indera peraba.
∞∞∞

Friday, November 21, 2014

Penyeberangan Arwah untuk Hewan


Ada orang bertanya kepada saya,

“Sebagai pemilik restoran, saya harus membunuh binatang hampir setiap hari. Apakah saya boleh bercatur-sarana dan menjalankan sadhana?”

Saya menjawab, “Tentu. Semua orang boleh bercatur-sarana dan bersadhana sehingga pada akhirnya akan mencapai pencerahan sebagai seorang Budha.

” Saya akan bercerita tentang salah seorang senior saya yang juga seorang Rinpoche. Meskipun ia seorang bhiksu, ia setiap hari pergi memancing. Baginya, memancing adalah cara melatih diri. Ia telah memancing selama lebih dari 40 tahun.

Pada suatu hari, ada seorang anak datang memprotesnya. “Kau ini aneh. Kau ini tidak seperti rohaniwan sama sekali. Peraturan Budhis sangat jelas jelas melarang pembunuhan, tapi kau malah membunuh banyak ikan. Kau telah membuat banyak karma buruk.

” Sang Rinpoche menjawab, “Kau adalah salah satu ikan yang saya bunuh.”

“Apakah maksudmu adalah bahwa dengan membunuh ikan, ikan itu  kau telah mempercepat tumimbal lahir mereka?” “Kita bisa membunuh dan menyeberangkan arwah pada saat yang bersamaan.”

“Bagaimana caranya melakukan ritual penyeberangan arwah (chau tu)?” Tanya seorang siswa kepada saya.
  1. Bentuk mudra laut penyeberangan arwah. (Kedua telapak tangan menghadap ke atas; Terkecuali jari jempol, ke 4 jari lainnya saling bersilang; kemudian, jari jempol disentuhkan ke jari tengah dari tangan yang berbeda)
  2. Visualisasikan kehadiran Mula Guru, para Budha dan Bodhisattva di angkasa.
  3. Visualisasikan bija aksara “hum” dari cakra hati memancarkan banyak sinar putih kepada objek yang akan diseberangkan arwahnya.
  4. Visualisasikan objek itu menjadi wujud semulanya.
  5. Baca mantra penyeberangan arwah dari Manjusri sebanyak 7 kali: “Om, Ah Pei La Hum, Kan Chala Soha.”

Dengan kekuatan abhiseka itu, objek itu termurnikan dan terangkat secara perlahan ke angkasa.

Mantera Persembahan Luas

Bagi yang pernah baca pasti masih ingat dalam buku Mahaguru pernah disebutkan mengenai sebuah mantra yang dijapa 3 kali saat tidak sempat menyajikan persembahan di altar pribadi (saat sedang bepergian jauh dll)…
bila menjapa 3 x berarti sama saja dengan melakukan Mahapujana yang tak terhingga.
Ternyata, pahala mantra tersebut tidak hanya sampai disitu saja.

Mantra tersebut adalah salah satu dari Mantra Amoghapasa Avalokitesvara
(salah satu dari 6 Avalokitesvara)

catatan:
untuk menekuninya bisa mohon abhiseka jarak jauh dari Mahaguru, dengan kirim fax atau surat.

Berikut dibawah adalah Amoghapasa :

Mantra Pujana Amoghamani yang Sangat Unggul《不空寶珠供雲咒》Mantra ini ada dalam Tripitaka bag 20. Sutra Amoghapasaiddhimantra bagian 29
《新修大藏經20-不空罥索神變真言經第29卷》(大唐天竺三藏菩提流志譯)

Bila siswa Buddha tidak mampu mendirikan altar mandala dalam rumah, asalkan memiliki ketulusan telah berusaha sebisa mungkin namun tetap gagal. Dapat menjapa mantra ini, pahalanya akan sama dengan persembahan paling terunggul. Selain dari keterangan Mahaguru, kedahsyatan pahala mantra ini juga dipertegas lagi dalam sutra, seperti kutipan sutra di bawah ini :
(terjemahan sutra berupa ringkasan)Suatu ketika, Avalokitesvara Bodhisattva Mahasattva, melihat kewibawaan kesaktian besar dari iddhi Samayamudra Mahamandala, seketika memenuhi sepuluh penjuru. Setelah menerima Vidyaraja Padma Suci, Avalokitesvara menjapakan Mantra Pujana Mani Amogha :

Sansekerta:Om Amogha Puja Mani Padma Vajre Tathagata Vilokite Samanta Prasara Hum
Lafal dari Mahaguru :
(pinyin) OM。AMAGA。BUJIA。MANI。BEIDEMA。WAJILA。DATAGADA。WEILUO GEDE。SANMANDA。BOLASAYA。HUM

pada saat itu, tiba tiba di angkasa muncul berbagai benda benda dewata untuk dipersembahkan, memenuhi sepuluh alam Buddha dan muncul lautan awan berbagai macam mandala bunga, berbagai macam gedung dan istana, mahkota bunga, hiasan kepala, giwang, berbagai peralatan untuk memperagung, hujan berbagai macam bunga ratna manika.

Bermanfaat :
  • Membebaskan dari hujan hebat, dan ketakutan dalam peperangan.
  • Mampu menganugerahkan idhhi berjalan di angkasa, mata dewa dan lain-lain.
  • Menjapa mantra ini dapat memberikan sukacita pada Avalokitesvara untuk muncul menjamah kepala kita.
  • Mantra ini adalah gabungan dari Sifat Sejati Avalokitesvara Yang Suci.
  • Melihat mantra ini bagaikan melihat Ekadasamukha Avalokitesvaram, Isvaradewa, Hayagriva, Penguasa Triloka, Mandalapadma yang luas.
  • Penjapanya akan menjadi anak kesayangan dari Buddha Tiga Masa, memperoleh vyakarana, bertemu Para Bodhisattva dan Yidam memperoleh penghiburan.
  • Semua macam siddhi yang dimohon dapat seseuai kehendak diperoleh. Maka dari itulah disebut Amoghapasa Avalokitesvara (Pasa=Jerat).
  • Memberikan sukacita bagi semua makhluk, menambah usia, kesejahteraan, berkah, kekayaan, sandang pangan.
  • Menyempurnakan sadparamita.
  • Saat meninggal dunia bertemu 92.000 koti Buddha. Memperoleh penghiburan dengan kata kata “Putra Yang Berbudi, datanglah dengan sukacita ke Sukhavatiloka.” bahkan terlahir dari padma, dihadapan para Bijaksanawan akan memperoleh vyakarana Anuttarasamyaksambodhi yang tak mundur lagi.

Bodhisattva Maha-pratisara (Da Sui Qiu Fo Mu)



大隨求佛母
Dasuiqiu Fo Mu

Pengenalan Singkat :

Bodhisattva Maha-pratisara, 大随求菩萨, ‘Maha pengabul kehendak’ atau Vajra Pengabul Keinginan. Wujud Nya di Garbhakosa Mandala adalah berwarna kuning tua, berlengan delapan.

*Tangan kanannya membawa :
Vajra, trisula, kapak, khadga.

*Tangan kirinya membawa :
Teratai yang diatasnya terdapat cakra, sutra, payung panji, laso

Mahapratisara Baghavati adalah kelompok keluarga Padma merupakan manifestasi dari Avalokitesvara Bodhisattva

Maha-vairocana Sutra:

“Bila orang mendengar mantra Nya, karma buruknya akan terkikis, dan bila dapat tekun menjapakannya, dia tak akan bisa dihancurkan dan dilukai. Api tak dapat membakar, pisau tak dapat memotong dan racun tak akan dapat mencelakainya.”

Mantra :

Om bhara bhara sambhara sambhra indriya visudhani hum hum ruru cale svaha

Dan:

Om vajra parasu pasa kharga cakra trisula cintamani mahavidya dharani svaha

(ada juga Dharani yang lebih panjang, Sutra Nya panjang sekali, diantaranya ada cerita mengapa saat Puteri Yasodha mengandung Rahula ia tak dapat dilukai oleh api dan lain sebagainya)

Diterjemahkan oleh Lianhua Shian

Sumber : GM book 140
神秘的幻象 – shenmi de huanxiang

Liansheng Huofo says :
…..
那是光輝靈妙的力量,以閃電般的動作,與全知全能的佛互相融入,那是一種超意識的極境,是至神至聖的,非一 般人能知之。

… itu adalah kekuatan roh yang penuh cahaya, gerakannya bagaikan kilat, menyatu dengan Buddha yang Maha Tahu dan Maha Bisa, itu adalah tingkatan yang melampaui kesadaran, sangat Agung dan sangat Suci, yang tidak dapat dipahami oleh manusia biasa.

我看見一位居住中央的「大隨求明妃」,這位佛母正是大日如來的佛母。

Saya melihat Mahapratisara Baghavati yang berada di tengah, Baghavati ini adalah pasangan dari Mahavairocana Tathagata.

Sutra Yaochijinmu Pembebasan Melalui Samadhi dan Prajna

Yaochijinmu Shouyuan Dinghui Pudu Jietuo Zhenjing
 

Diterjemahkan oleh : Lianhua Shian

瑶池 金母宝告
Yaochijinmu Baogao
Pujian Yaochijinmu

志心归命礼
Zhixin Guiming Li
Dengan penuh hati berlindung

無極聖母。龍華勝會宴瑤池。
Wuji Shengmu . Longhua Shenghui Yan Yaochi
Bunda Suci Tanpa Batas di Perjamuan unggul Nagapuspa Kolam Yao

萬靈統御傳教旨
Wanling Tongyv chuanjiaozhi
Guru penurun ajaran bagi para insan

諸仙獻壽。列聖稱觴。天威咫尺。功高德重。
Zhuxian Xianshou . Lieshengchengshang . Tianwei Zhichi. Gonggao Dezhong
Para Dewata memberi selamat. Nama Suci di agungkan. Penuh Wibawa Dewata. Pahala kebajikan dan budi Nya tiada tara.

代燮權衡仙主道宗
Daixie quanheng xianzhu daozong
Yang berkuasa dan membawa harmoni, Sang Penguasa Dewata dari Tao

三千侍女。奏笙簧之天樂。百歲蟠桃。開金碧之靈園。
Sanqian shinv. Zhoushenghuang zhi tianle. Baisui pantao. Kaijinbi zhi lingyuan
3000 dewi pengiring memainkan musik surgawi. Persik Dewata. membuka taman roh yang berwarna jade keemasan.

救眾生之苦難。灑甘露於塵寰。
Jiuzhongsheng zhi kunan. Shaganlu yu chenhuan
Menolong para insan menderita. Menyiramkan amrta pada dunia fana.

大悲大願。大聖大慈。
Dabeisayuan. Dashengdachi
Yang Maha Pengasih dengan Tekad Agung, Maha Suci lagi Maha Penyayang

無極瑤池大聖西王金母大天尊。(三稱十二叩)
Wujiyaochi Dasheng Xiwang Jinmu Datianzun
Maha Dewi Resi Yaochi Tanpa Batas (3 kali memuji dan sujud 12 kali)

是時。
Shishi
Pada waktu itu

瑤池金母。在無極光中。命彩女董雙成仙姑恭傅經言。
Yaochijinmu. Zaiwuji Guangzhong. Mingcainv dongshuang chengxiangu gongchuanjing yan.
Yaochijinmu di tengah cahaya tanpa batas, menerima permohonan Dewi Mingcainv dongshuangchengxiangu untuk mewariskan sutra.

金母曰。
Jinmu yue
Jinmu bersabda :

自古吾師。玄玄上人。傳道於木公。木公傳道於吾。
Zigu wushi. Xuanxuanshangren. Chuandao yu Mugong. Mugong chuandao yu wu.
“Pada masa lampau, Guru Ku Xuanxuanshangren mewariskan Tao pada Mugong, Mugong mewariskan Tao pada Ku.”

而後口口相傳。不記文字。
Erhou koukou xiangchuan. Bujiwenzi
“Kemudian ditransmisikan dari mulut ke mulut, tidak memakai tulisan”

而今。天開宏道。普度東林。
erjin. Tiankai hongdao. Pudu donglin
“Dan sekarang, langit terbuka menyebar luaskan Tao, untuk menyelamatkan insan di hutan timur”
(ket : Hutan Timur adalah istilah Tao utk menyebut samsara, dimana para insan tersesat di dalam hutan penuh bahaya)

願世人。早求明師。參透心性。
Yuanshiren. Zaoqiu mingshi. Cantou xinxing
“Mengharap insan dunia segera mencari Guru Cerah, menembusi sifat asal”

無如紅塵火宅。
Wuru hongchen huozai
“Tidak seperti rumah api di dunia fana”

墜之甚易。出之甚難。
duo zhi shenyi. Chuzhi shennan
“mudah terperosok ke sana, namun sulit untuk keluar”

若無慧力。何能解脫。
ruo wuhuili. Heneng jietuo
Bila tidak memiliki prajna , bagaimana dapat mencapai pembebasan?

欲求解脫。先須定慧。
yu qiujietuo. Xianxu dinghui
“Ingin memperoleh pembebasan, harus terlebih dahulu mempunyai samadhi dan prajna”

時…慈航大士。合掌恭敬。而白母言。
Shi… Chihangdashi. hezhang gongjing. Er baimuyan
Saat itu…. Chihangdashi (Avalokitesvara) beranjali dan bertanya pada Bunda

願母開方便之門。說解脫之道。眾生之幸。則慈航之幸也。
Yuanmu kaifangbian zhi men. Shuo jietuo zhi dao. Zhongsheng zhi xing. Ze Chihang zhi xing ye
“Mohon Bunda membuka pintu Dharma Upaya Kausalya, membabarkan jalan pembebasan. Karena kebahagiaan para insan adalah kebahagiaan Ku juga.”

爾時。
Ershi
Kemudian

金母慈顏大悅。對慈航大士言。
Jinmu Chiyan dayue. Dui Chihangdashi yan.
Jinmu dengan raut penuh kasih dan bahagia menjawab Chihang Dashi

爾以大慈心。顯化東土。今以解脫相請。爾其靜聽。吾為宣說普度收圓定慧解脫真經。
Er yi dachixin. xianhua dongtu. Jin yi jietuo xiangqing. Erqi jingting. Wuweixuanshuo Pudu shouyuan Dinghui Jietuo Zhenjing.
“Dengan kasih sayang Mu, Kau mewujudkan diri di tanah timur (dunia fana). Sekarang Kau yang telah bebas memohon penjelasan demi para insan, dengarkanlah dengan seksama, Aku akan membabarkan Sutra Pembebasan melalui Samadhi dan Prajna.”

彼時。
bishi
Saat itu…

天放祥光。彩雲繞戶。鸞鶴侍衛。旌旆布空。
Tian fang xiangguang. Caiyun raohu. Luanhe shi wei. Jingpei bu kong
Langit memancarkan cahaya manggala, awan berwarna mengitari, bangau berterbangan di angkasa

金母乘九鳳之輦。駕五色之雲。
JInmu cheng jiufeng zhi nian. Jia wuse zhi yun
Jinmu mengendarai kereta yang ditarik 9 feniks dan beralaskan awan panca warna.

一時。三教聖賢。俱來擁護。天花繽紛。仙樂節奏。
Yishi. Sanjiaoshengxian. Julaiyonghu. Tianhua bingfen. Xianle jiezhou
Kemudian, Suciwan Tiga Ajaran datang mendukung (Sakyamuni Buddha, Konfusius, Laozi), bunga dewata bertaburan, musik surgawi mengalun.

於是金母悲憫東林兒女。放無極之光。
yushi Jinmu bei donglin ernv. Fangwuji zhi guang
Saat itu, Jinmu timbul rasa belas kasih pada para anak gadis di hutan timur (para insan disimbulkan sebagai anak gadis dari Yaochijinmu yang sedang tersesat di Hutan Timur) dan memancarkan cahaya tanpa batas.

即於光中。而宣說曰。
jiyu guangzhong. Erxuan shuoye
Dari tengah cahaya, Beliau mengatakan :

天從無極中開。太極日月三台。
Tianchong wuji zhong kai. Taiji Riyue santai
“Langit muncul dari ketidak terbatasan, kemudian timbul keterbatasan dualisme dan matahari serta bulan”

日月陰陽運轉。人從陰陽胚胎。
Riyue yinyang yunzhuan. Renchong yinyang peitai
“Matahari, bulan dan im yang berputar, manusia lahir dari rahim im yang”

或為男兮為女。皆從無極而來。
huowei nan xi wei nv. Jiechong wuji erlai
“Pria dan wanita, semua muncul dari ketidak terbatasan (sifat sejati Yaochijinmu)”

只為中閒一動。霎時落下塵埃。
Zhiwei zhongjian yidong. Shashi luoxia chenai.
“Hanya satu gerakan dari tengah, saat itulah akan terjerumus ke alam fana.”

墜入五濁惡世。貪戀酒色氣財。
Duoru wuchuo e shi. Tan lian jiu seqi cai
“Jatuh ke dunia keruh, rakus akan kemabukan, rupa, biarahi dan harta”

因此輪迴旋轉。情波慾海生災。
Yingci lunhui xuanzhuan. Qingbo yuhai shengzai
“maka samsara berputar, lautan nafsu melahirkan bencana”

血水週流可愍。尸骸遺脫甚哀。
xieshui zhouliu kemin. Shihai yituo kan ai
“Darah mengalir dimana mana… tulang lepas dari tubuh… sungguh mengibakan”

老母說經至此。婆心慈淚頻催。
Laomu shuojing zhici. Poxin cilei bingcui
bicara sampai disini, Ibunda (jinmu) merasa hati Nya hancur dan meneteskan air mata belas kasih

爾時。
Ershi
Kemudian…

慈航尊者。合掌恭敬而請曰。
Chihang zunzhe (Avalokitesvara). Hezhang gongjing er qingyue
Yang Arya Chihang beranjali dan berkata :

弟子聞母金言。
dizi wen mu jin yan
“Siswa telah mendengar petuah Bunda”

無極既生太極。兩儀又分三家。
wuji ji sheng taiji. Liangyi youfen san jia
“Yang Tanpa Batas melahirkan dualisme, keduanya terbagi lagi menjadi tiga”

萬物由此而生。又復由此而滅。
wanwu youci ersheng. Youfu youci ermie
“Dari situlah semuanya di alam semesta ini terlahir, dan dari situ pulalah semuanya akan musnah”

何不令其不生不滅。以免血流滿地。骨脫如山。豈不甚幸。
he bu lingqi busheng bumie. Yimian xueliu mandi. Gutuo rushan. Qi bu shen xing
“Kenapa tidak membuatnya tidak lahir dan tidak musnah ? supaya darah tidak memenuhi bumi, tulang tidak menumpuk bagai gunung… sungguh malang…”

金母曰。
Jinmu yue:
Jinmu mengatakan :

太極分判。天地生物之心也。
Taiji fenpan. Tiandi shengwu zhixin ye.
“Dualisme saling terpisah, sehingga langit dan bumi melahirkan semuanya.”

血流滿地。骨脫如山。萬物自作之孽也。
Xieliu mandi. Gutuo rushan. Wanwu zizuo zhi nie ye.
“Darah memenuhi bumi, tulang menumpuk bagai gunung adalah karma buruk yang di perbuat sendiri oleh para insan…”

爾今問此。但有不生不滅之道。而無不生不滅之理。
Er jin wenci. Dan you busheng bu mie zhi dao. Er wu busheng bumie zhi li
“Sekarang Kau menanyakannya, jawabnya adalah ada jalan menuju tidak lahir dan tidak mati, namun tidak lahir dan tidak mati adalah tiada teorinya (tak terungkapkan.)”

爾時。
ershi
Kemudian…

慈航尊者。長跪座前。敢請宣說不生不滅之道。
Chihang zunze. Changgui zuoqian. Ganqing xuanshuo busheng bumie zhi dao.
Yang Arya Chihang, berlutut dan memberanikan diri memohon Jinmu membabarkan jalan menuju tiada kelahiran dan kematian.

金母撫膺良久曰。
Jinmu fuying liangjiu yue:
JInmu dengan penuh sabar menjawab :

居吾語汝道者。
juwu yuru daozhe
“Wahai Sang Jalan, kini Aku mengatakan kepada Mu”

反本之用也。萬物皆有本。
Fanben zhi yong ye. Wanwu jie youben
“Bila kita renungi kembali, segala sesuatu ada akar mulanya.”

由本而生枝。由枝而生葉。由葉而生花。由花而結果。
Youben er shengzhi. Youzhi er shenghua. Youhua er jieguo.
“Dari akar muncul batang, dari batang muncul bunga, dari bunga terbentuklah buah.”

人與萬物。不同質。而同理也。
Ren yu wanwu. Butongzhi. Er tongli ye.
“Manusia dan segala benda, walau terlihat tidak sama namun memiliki kesamaan mendasar.”

本立則根生。根生枝葉茂。本枯則根朽。根朽枝葉零。
benli ze gensheng. Gensheng zhiyemao. Bengu ze genxiu. Genxiu zhi yeling.
“benih yang kokoh menumbuhkan akar, akar menumbuhkan timbul batang dan daun ; Benih yang kering mempengaruhi akar, maka akar batang dan daun tak akan tumbuh.”

是以修道固本。固本者何。
shiyi xiudao guben. Guben zehe
“Maka membina diri harus menguatkan akar. Aapakah akar yang kokoh itu?”

人以孝弟為本。道以精神為本。
Ren yi xiaodi weiben. Dao yi jingshen weiben
“Manusia berakar dari bakti. Jalan Kesempurnaan berakar dari semangat hidup dalam Tao.”

孝弟立。而人無愧。精神足。而道可修。
Xiaodili. Er ren wukui. Jingshen zu. Erdao kexiu
“Bila bakti telah ditegakkan maka manusia tak akan menanggung malu. Bila semangat hidup penuh, maka baru bisa membina jalan.”

修道無他。還全本來面目而已。精神從何處散出。還從何處收來。
xiudao wuta. Huanquan benlai mianmu eryi. Jingshen chong hechu shanchu. Huan chong hechu shoulai.
“Membina diri dalam Tao tiada lain selain hanya kembali ke sifat asal. Dari mana semangat dihamburkan, dari situ pulalah mengumpulkannya kembali.”

慈航尊者聞母所言。心中大悟。又復稽首請曰。
Chihang zunzhe wenmu shuoyan. Xinzhong da wu. Youfu qishou qingyue:
setelah mendengar kata kata Bunda, batin Yang Arya Chihang tersadarkan, dengan hormat mengatakan :

弟子緣深。幸蒙闡明道果。敢叩慈悲。再示解脫之道。可乎。金母曰。
Dizi yuanshen. Xingmeng chanming daoguo. Gankou cibei. Zaishi jietuo zhi dao. Kehu. JInmu yue:
“Siswa memiliki jodoh mendalam, sungguh berkarunia dapat tersadarkan. Kini mencoba mengetuk kasih, memohon kembali menjelaskan mengenai jalan pembebasan. ” Jinmu menjawab:

解脫非難。難在定慧。身心大定。便生智慧。
Jietuo fei nan. Nan zai dinghui. Shenxin da ding. Bian sheng zhihui
“Pembebasan itu tidaklah sukar. Kesukaran ada pada samadhi dan prajna. Namun bila tubuh dan batin mampu bersamadhi, maka akan timbul prajna.”

智慧既生。解脫亦易。欲明解脫。先除六賊。
Zhihui ji sheng. Jietuo yi yi. Yu qiu jietuo. Xian chu liuzei.
“Bila prajna telah muncul. Maka pembebasan akan menjadi mudah. Bila ingin memahami pembebasan, terlebih dahulu enyahkan enam pencuri.”

耳不聽聲。目不視色。身不觸污。意不著物。
Er bu ting sheng. Mu bu shi se. Shen bu chuo wu. Yi bu zhe wu.
“Telinga tak mendengar suara. Mata tak melihat rupa. Jasmani tak menyentuh noda (perbuatan kotor). Batin tak melekat.”

鼻不妄臭。口不貪食。六賊既空。五蘊自明。
Bi bu wang xiu. Kou bu tan shi. Liuzei ji kong. Wu yun zi ming.
“Hidung tak melekat pada bau, mulut tak rakus, enam pencuri adalah kosong, maka panca indra akan bersinar.”

受想行識。如鏡見形。五蘊既明。三家會合。
shou xiang xing shi. Ru jin jian xing. Wuyun ji ming. Sanjia hui he
“Tiada perasaan, pengertian, perwujudan, kesadaran. Bagai cermin yang memantulkan bayangan. Pancaindra terang, ketiga keluarga selaras.”

精氣與神。長養恬潑。上下流通。何難解脫。
JIngqi yu shen. Zhangyang huopo. Shangxia liu tong. He nan jietuo
“prana, nadi dan bindu. Hidup dan terpelihara. Sirkulasi menjadi lancar. Maka apa susahnya pembebasan?”

慈航尊者聞聽母言。心中朗悟。稽首金容。而作頌曰。
Chihang zunzhe wen mu shuoyan. Xinzhong liang wu. Qishou jinrong. Erzuo song yue:
Yang Arya Chihang setelah mendengar petuah Bunda menjadi tersadarkan, dengan penuh sujud Beliau menghaturkan pujian :

自從無極生太極。或為人兮或為物。輪迴生死幾千遭。墜落由來難解脫。
Zi chong wuji sheng taiji. Huowei ren xi huo wei wu. Lunhui shengsi ji qian zhao. Duoluo youlai nan jietuo
Sejak Yang Tanpa Batas melahirkan dualisme, menjadi manusia dan benda, maka berputarlah roda tumimbal lahir, yang terjatuh sulit untuk terbebaskan.

不識固本而修身。又如樹枯無枝葉。
Bu shi guben er xiushen. You ru shugu wuzhiye.
Tak mengokohkan akar namun mencoba melatih jasmani, bagai pohon yang tak mempunyai batang dan daun.

瑤池老母發慈悲。親駕白雲賦貝葉。
Yaochilaomu fa cibei. Qinjia baiyun fu bei ye.
Bunda dari Kolam Yao (sejenis jade) berbelas kasih, datang sendiri mengendarai awan putih yang dihiasi dedaunan.

先言道果合三家。後說智慧須定力。
Xianyan daoguo he sanjia. Houshuo zhihui xu dingli
Terlebih dahulu menjelaskan mengenai buah penyadaran harus selaras dengan tiga keluarga (prana , nadi, bindu). Kemudian menjelaskan prajna butuh kekuatan samadhi.”

六賊掃除五蘊空。返本還原為上著。
Liuzei shaochu wuyun kong. Fanben huanyuan wei shangzhuo.
Enam pencuri disapu habis , menyadari panca indra pada hakekatnya kosong. Kembali ke asal.

瑤池侍駕彩女仙姑頌曰。
Yaochi shijia cainv xiangu songyue :
Dewi Dayang dari Kolam Yao menyanyikan :

慈航道人大慈悲。至三再四求解脫。
Chihang daoren fa cibei. Zhi san zai si qiu jietuo
Sungguh besar kasih Chihang. Tiga bahkan empat kali memohon pembabaran mengenai pembebasan.

荷蒙金母說分明。指破天機真妙訣。
Hemeng Jinmu shuo fenming. Zhipo tianji zhenmiaojue.
Memperoleh karunia Jinmu dan dijelaskan, diberi petunjuk yang membuka rahasia langit dengan kunci ajaran yang menakjubkan.

大成至聖興儒治世天尊頌曰。
Dachengzhisheng xingru zhishi tianzun songyue:
Mahadewa Yang Berpencapaian nan Suci Yang Mengobati Dunia Dengan Kebajikan (gelar Konfusius) memanjatkan pujian :

人以孝弟為根本。道以精神為妙藥。
Ren yi xiaodi wei genben. Daoyi jingshen wei miaoyao
Manusia berakar dari bakti. Sedangkan Jalan Kebenaran menggunakan semangat sebagai obat yang mujarab.

本立而后道自生。成仙成佛憑人作。
Benli er hou dao zisheng. Chengxian chengfo ping renzuo.
Setelah akar mantap maka Jalan Kebenaran akan terbuka. Maka manusia akan menjadi Mahadewa atau Buddha.

太上老君掌教天尊頌曰。
Taishanglaojun zhangjiao tianzun song yue:
Mahadewa Tertinggi Yang Dituakan sebagai Pemegang Ajaran (Gelar Laozi) memanjatkan pujian:

恰如久病遇良醫。又如青天硯白鶴。
Qiaru jiubing yu liangyi. Youru qingtian xian baihe.
Bagai penyakit akut yang bertemu dengan dokter ahli, juga bagaikan langit biru yang dilintasi bangau putih.

拳拳服膺朝五氣。三花聚頂能脫殼。
quanquan fu ying chao wuqi. Sanhua juding neng tuo
(istilah Taoisme.)

釋迦牟尼古佛天尊頌曰。
Shijiamouni Gufo Tianzun songyue:
Buddha Kuno Sakyamuni menghaturkan pujian :

老母真言不忍秘。句句都是波羅蜜。
Laomu zhenyan bu renmi. Juju doushi boluomi
Kata kata sejati Bunda sungguh tulus. Tiap kata adalah Paramita.

解脫定慧大工夫。留與眾生作舟楫。
Jietuo dinghui da gongfu. liu yu zhongsheng zuo zhouji
Kemahiran samadhi prajna dan pembebasan. Diwariskan pada para insan untuk perahu penyeberangan.

眾聖賡頌已畢, 老母說經方完。彩女侍衛。鑾駕騰空。
Zhongsheng gengsong yibi. Mu shuojing fangwan. Cainv shiwei. Luanjia tengkong.
Setelah Para Suci selesai memuji, pembabaran Dharma Bunda juga telah usai. Para Dayang wanita dengan jubah warna warni serta kereta istanakembali mengangkasa.

時三教聖賢。十方諸佛。頂禮恭敬。信受奉行。
Shi sanjiao shengxian. Shifang zhufo. Dingli gongjing. Xinshou fengxing.
Kemudian, Para Suci Tiga Ajaran dan sepuluh penjuru Buddha menghormat dan menerima ajaran dengan penuh keyakinan.

流傳此經度世。收圓定慧。
Liuchuan ci jing dushi. Shouyuan Dinghui
Menyebarkan sutra ini untuk menyelamatkan dunia, menyempurnakan samadhi dan prajna.

紅塵兒女。早夜誦念。即口應心。心心上朝。
Hongchen ernv, zaoye songnian. Jikou yingxin. Xinxin shangchao.
Bila para putri di dunia fana pada pagi dan malam hari dapat melafalkan sutra ini, dari mulut terpatri ke hati, dari hati timbul semangat.

老母自派護衛神祇擁護。身無魔考。家有平安。國有清泰。
Laomu zipai huwei shendi yonghu. Shen wu mokao. Jiayou pingan. Guo you qingtai.
Bunda akan menugaskan Para Dewata melindungi, supaya tidak diganggu iblis jahat, supaya keluarga aman tenteram, negara makmur sentosa.

日念此經。保護安寧。夜念此經。夢裡無驚。
Rinian ci jing, baohu an ning. Yenian ci jing, mengli wu jing.
Di terang hari menlafal sutra ini, akan terlindungi dan tenteram. Bila petang hari melafal, tidak akan memperoleh mimpi buruk.

行念此經。土地衛靈。
Xingnian ci jing. Tudi weiling
Bila selalu melafal, maka para roh bumi akan melindungi.

舟車念此經。旅途保長亨。
Zhouche nian ci jing, lvtu bao chang heng.
Bila dalam kendaraan menjapa , maka akan selamat dalam perjalanan.

念念皆清吉。口口盡超昇
Niannian jie qingji. Koukou jin chaosheng.
Selalu melafal dan merenunginya semua kana tersucikan, semua akan menuju ke atas.

Sutra Yaochijinmu Mengenai Pembebasan melalui Samadhi dan Prajna telah usai.


Perjamuan suci Kolam Yao

Sutra Yaochijinmu Pembebasan Melalui Samadhi dan Prajna

Yaochijinmu Shouyuan Dinghui Pudu Jietuo Zhenjing
 

Diterjemahkan oleh : Lianhua Shian

瑶池 金母宝告
Yaochijinmu Baogao
Pujian Yaochijinmu

志心归命礼
Zhixin Guiming Li
Dengan penuh hati berlindung

無極聖母。龍華勝會宴瑤池。
Wuji Shengmu . Longhua Shenghui Yan Yaochi
Bunda Suci Tanpa Batas di Perjamuan unggul Nagapuspa Kolam Yao

萬靈統御傳教旨
Wanling Tongyv chuanjiaozhi
Guru penurun ajaran bagi para insan

諸仙獻壽。列聖稱觴。天威咫尺。功高德重。
Zhuxian Xianshou . Lieshengchengshang . Tianwei Zhichi. Gonggao Dezhong
Para Dewata memberi selamat. Nama Suci di agungkan. Penuh Wibawa Dewata. Pahala kebajikan dan budi Nya tiada tara.

代燮權衡仙主道宗
Daixie quanheng xianzhu daozong
Yang berkuasa dan membawa harmoni, Sang Penguasa Dewata dari Tao

三千侍女。奏笙簧之天樂。百歲蟠桃。開金碧之靈園。
Sanqian shinv. Zhoushenghuang zhi tianle. Baisui pantao. Kaijinbi zhi lingyuan
3000 dewi pengiring memainkan musik surgawi. Persik Dewata. membuka taman roh yang berwarna jade keemasan.

救眾生之苦難。灑甘露於塵寰。
Jiuzhongsheng zhi kunan. Shaganlu yu chenhuan
Menolong para insan menderita. Menyiramkan amrta pada dunia fana.

大悲大願。大聖大慈。
Dabeisayuan. Dashengdachi
Yang Maha Pengasih dengan Tekad Agung, Maha Suci lagi Maha Penyayang

無極瑤池大聖西王金母大天尊。(三稱十二叩)
Wujiyaochi Dasheng Xiwang Jinmu Datianzun
Maha Dewi Resi Yaochi Tanpa Batas (3 kali memuji dan sujud 12 kali)

是時。
Shishi
Pada waktu itu

瑤池金母。在無極光中。命彩女董雙成仙姑恭傅經言。
Yaochijinmu. Zaiwuji Guangzhong. Mingcainv dongshuang chengxiangu gongchuanjing yan.
Yaochijinmu di tengah cahaya tanpa batas, menerima permohonan Dewi Mingcainv dongshuangchengxiangu untuk mewariskan sutra.

金母曰。
Jinmu yue
Jinmu bersabda :

自古吾師。玄玄上人。傳道於木公。木公傳道於吾。
Zigu wushi. Xuanxuanshangren. Chuandao yu Mugong. Mugong chuandao yu wu.
“Pada masa lampau, Guru Ku Xuanxuanshangren mewariskan Tao pada Mugong, Mugong mewariskan Tao pada Ku.”

而後口口相傳。不記文字。
Erhou koukou xiangchuan. Bujiwenzi
“Kemudian ditransmisikan dari mulut ke mulut, tidak memakai tulisan”

而今。天開宏道。普度東林。
erjin. Tiankai hongdao. Pudu donglin
“Dan sekarang, langit terbuka menyebar luaskan Tao, untuk menyelamatkan insan di hutan timur”
(ket : Hutan Timur adalah istilah Tao utk menyebut samsara, dimana para insan tersesat di dalam hutan penuh bahaya)

願世人。早求明師。參透心性。
Yuanshiren. Zaoqiu mingshi. Cantou xinxing
“Mengharap insan dunia segera mencari Guru Cerah, menembusi sifat asal”

無如紅塵火宅。
Wuru hongchen huozai
“Tidak seperti rumah api di dunia fana”

墜之甚易。出之甚難。
duo zhi shenyi. Chuzhi shennan
“mudah terperosok ke sana, namun sulit untuk keluar”

若無慧力。何能解脫。
ruo wuhuili. Heneng jietuo
Bila tidak memiliki prajna , bagaimana dapat mencapai pembebasan?

欲求解脫。先須定慧。
yu qiujietuo. Xianxu dinghui
“Ingin memperoleh pembebasan, harus terlebih dahulu mempunyai samadhi dan prajna”

時…慈航大士。合掌恭敬。而白母言。
Shi… Chihangdashi. hezhang gongjing. Er baimuyan
Saat itu…. Chihangdashi (Avalokitesvara) beranjali dan bertanya pada Bunda

願母開方便之門。說解脫之道。眾生之幸。則慈航之幸也。
Yuanmu kaifangbian zhi men. Shuo jietuo zhi dao. Zhongsheng zhi xing. Ze Chihang zhi xing ye
“Mohon Bunda membuka pintu Dharma Upaya Kausalya, membabarkan jalan pembebasan. Karena kebahagiaan para insan adalah kebahagiaan Ku juga.”

爾時。
Ershi
Kemudian

金母慈顏大悅。對慈航大士言。
Jinmu Chiyan dayue. Dui Chihangdashi yan.
Jinmu dengan raut penuh kasih dan bahagia menjawab Chihang Dashi

爾以大慈心。顯化東土。今以解脫相請。爾其靜聽。吾為宣說普度收圓定慧解脫真經。
Er yi dachixin. xianhua dongtu. Jin yi jietuo xiangqing. Erqi jingting. Wuweixuanshuo Pudu shouyuan Dinghui Jietuo Zhenjing.
“Dengan kasih sayang Mu, Kau mewujudkan diri di tanah timur (dunia fana). Sekarang Kau yang telah bebas memohon penjelasan demi para insan, dengarkanlah dengan seksama, Aku akan membabarkan Sutra Pembebasan melalui Samadhi dan Prajna.”

彼時。
bishi
Saat itu…

天放祥光。彩雲繞戶。鸞鶴侍衛。旌旆布空。
Tian fang xiangguang. Caiyun raohu. Luanhe shi wei. Jingpei bu kong
Langit memancarkan cahaya manggala, awan berwarna mengitari, bangau berterbangan di angkasa

金母乘九鳳之輦。駕五色之雲。
JInmu cheng jiufeng zhi nian. Jia wuse zhi yun
Jinmu mengendarai kereta yang ditarik 9 feniks dan beralaskan awan panca warna.

一時。三教聖賢。俱來擁護。天花繽紛。仙樂節奏。
Yishi. Sanjiaoshengxian. Julaiyonghu. Tianhua bingfen. Xianle jiezhou
Kemudian, Suciwan Tiga Ajaran datang mendukung (Sakyamuni Buddha, Konfusius, Laozi), bunga dewata bertaburan, musik surgawi mengalun.

於是金母悲憫東林兒女。放無極之光。
yushi Jinmu bei donglin ernv. Fangwuji zhi guang
Saat itu, Jinmu timbul rasa belas kasih pada para anak gadis di hutan timur (para insan disimbulkan sebagai anak gadis dari Yaochijinmu yang sedang tersesat di Hutan Timur) dan memancarkan cahaya tanpa batas.

即於光中。而宣說曰。
jiyu guangzhong. Erxuan shuoye
Dari tengah cahaya, Beliau mengatakan :

天從無極中開。太極日月三台。
Tianchong wuji zhong kai. Taiji Riyue santai
“Langit muncul dari ketidak terbatasan, kemudian timbul keterbatasan dualisme dan matahari serta bulan”

日月陰陽運轉。人從陰陽胚胎。
Riyue yinyang yunzhuan. Renchong yinyang peitai
“Matahari, bulan dan im yang berputar, manusia lahir dari rahim im yang”

或為男兮為女。皆從無極而來。
huowei nan xi wei nv. Jiechong wuji erlai
“Pria dan wanita, semua muncul dari ketidak terbatasan (sifat sejati Yaochijinmu)”

只為中閒一動。霎時落下塵埃。
Zhiwei zhongjian yidong. Shashi luoxia chenai.
“Hanya satu gerakan dari tengah, saat itulah akan terjerumus ke alam fana.”

墜入五濁惡世。貪戀酒色氣財。
Duoru wuchuo e shi. Tan lian jiu seqi cai
“Jatuh ke dunia keruh, rakus akan kemabukan, rupa, biarahi dan harta”

因此輪迴旋轉。情波慾海生災。
Yingci lunhui xuanzhuan. Qingbo yuhai shengzai
“maka samsara berputar, lautan nafsu melahirkan bencana”

血水週流可愍。尸骸遺脫甚哀。
xieshui zhouliu kemin. Shihai yituo kan ai
“Darah mengalir dimana mana… tulang lepas dari tubuh… sungguh mengibakan”

老母說經至此。婆心慈淚頻催。
Laomu shuojing zhici. Poxin cilei bingcui
bicara sampai disini, Ibunda (jinmu) merasa hati Nya hancur dan meneteskan air mata belas kasih

爾時。
Ershi
Kemudian…

慈航尊者。合掌恭敬而請曰。
Chihang zunzhe (Avalokitesvara). Hezhang gongjing er qingyue
Yang Arya Chihang beranjali dan berkata :

弟子聞母金言。
dizi wen mu jin yan
“Siswa telah mendengar petuah Bunda”

無極既生太極。兩儀又分三家。
wuji ji sheng taiji. Liangyi youfen san jia
“Yang Tanpa Batas melahirkan dualisme, keduanya terbagi lagi menjadi tiga”

萬物由此而生。又復由此而滅。
wanwu youci ersheng. Youfu youci ermie
“Dari situlah semuanya di alam semesta ini terlahir, dan dari situ pulalah semuanya akan musnah”

何不令其不生不滅。以免血流滿地。骨脫如山。豈不甚幸。
he bu lingqi busheng bumie. Yimian xueliu mandi. Gutuo rushan. Qi bu shen xing
“Kenapa tidak membuatnya tidak lahir dan tidak musnah ? supaya darah tidak memenuhi bumi, tulang tidak menumpuk bagai gunung… sungguh malang…”

金母曰。
Jinmu yue:
Jinmu mengatakan :

太極分判。天地生物之心也。
Taiji fenpan. Tiandi shengwu zhixin ye.
“Dualisme saling terpisah, sehingga langit dan bumi melahirkan semuanya.”

血流滿地。骨脫如山。萬物自作之孽也。
Xieliu mandi. Gutuo rushan. Wanwu zizuo zhi nie ye.
“Darah memenuhi bumi, tulang menumpuk bagai gunung adalah karma buruk yang di perbuat sendiri oleh para insan…”

爾今問此。但有不生不滅之道。而無不生不滅之理。
Er jin wenci. Dan you busheng bu mie zhi dao. Er wu busheng bumie zhi li
“Sekarang Kau menanyakannya, jawabnya adalah ada jalan menuju tidak lahir dan tidak mati, namun tidak lahir dan tidak mati adalah tiada teorinya (tak terungkapkan.)”

爾時。
ershi
Kemudian…

慈航尊者。長跪座前。敢請宣說不生不滅之道。
Chihang zunze. Changgui zuoqian. Ganqing xuanshuo busheng bumie zhi dao.
Yang Arya Chihang, berlutut dan memberanikan diri memohon Jinmu membabarkan jalan menuju tiada kelahiran dan kematian.

金母撫膺良久曰。
Jinmu fuying liangjiu yue:
JInmu dengan penuh sabar menjawab :

居吾語汝道者。
juwu yuru daozhe
“Wahai Sang Jalan, kini Aku mengatakan kepada Mu”

反本之用也。萬物皆有本。
Fanben zhi yong ye. Wanwu jie youben
“Bila kita renungi kembali, segala sesuatu ada akar mulanya.”

由本而生枝。由枝而生葉。由葉而生花。由花而結果。
Youben er shengzhi. Youzhi er shenghua. Youhua er jieguo.
“Dari akar muncul batang, dari batang muncul bunga, dari bunga terbentuklah buah.”

人與萬物。不同質。而同理也。
Ren yu wanwu. Butongzhi. Er tongli ye.
“Manusia dan segala benda, walau terlihat tidak sama namun memiliki kesamaan mendasar.”

本立則根生。根生枝葉茂。本枯則根朽。根朽枝葉零。
benli ze gensheng. Gensheng zhiyemao. Bengu ze genxiu. Genxiu zhi yeling.
“benih yang kokoh menumbuhkan akar, akar menumbuhkan timbul batang dan daun ; Benih yang kering mempengaruhi akar, maka akar batang dan daun tak akan tumbuh.”

是以修道固本。固本者何。
shiyi xiudao guben. Guben zehe
“Maka membina diri harus menguatkan akar. Aapakah akar yang kokoh itu?”

人以孝弟為本。道以精神為本。
Ren yi xiaodi weiben. Dao yi jingshen weiben
“Manusia berakar dari bakti. Jalan Kesempurnaan berakar dari semangat hidup dalam Tao.”

孝弟立。而人無愧。精神足。而道可修。
Xiaodili. Er ren wukui. Jingshen zu. Erdao kexiu
“Bila bakti telah ditegakkan maka manusia tak akan menanggung malu. Bila semangat hidup penuh, maka baru bisa membina jalan.”

修道無他。還全本來面目而已。精神從何處散出。還從何處收來。
xiudao wuta. Huanquan benlai mianmu eryi. Jingshen chong hechu shanchu. Huan chong hechu shoulai.
“Membina diri dalam Tao tiada lain selain hanya kembali ke sifat asal. Dari mana semangat dihamburkan, dari situ pulalah mengumpulkannya kembali.”

慈航尊者聞母所言。心中大悟。又復稽首請曰。
Chihang zunzhe wenmu shuoyan. Xinzhong da wu. Youfu qishou qingyue:
setelah mendengar kata kata Bunda, batin Yang Arya Chihang tersadarkan, dengan hormat mengatakan :

弟子緣深。幸蒙闡明道果。敢叩慈悲。再示解脫之道。可乎。金母曰。
Dizi yuanshen. Xingmeng chanming daoguo. Gankou cibei. Zaishi jietuo zhi dao. Kehu. JInmu yue:
“Siswa memiliki jodoh mendalam, sungguh berkarunia dapat tersadarkan. Kini mencoba mengetuk kasih, memohon kembali menjelaskan mengenai jalan pembebasan. ” Jinmu menjawab:

解脫非難。難在定慧。身心大定。便生智慧。
Jietuo fei nan. Nan zai dinghui. Shenxin da ding. Bian sheng zhihui
“Pembebasan itu tidaklah sukar. Kesukaran ada pada samadhi dan prajna. Namun bila tubuh dan batin mampu bersamadhi, maka akan timbul prajna.”

智慧既生。解脫亦易。欲明解脫。先除六賊。
Zhihui ji sheng. Jietuo yi yi. Yu qiu jietuo. Xian chu liuzei.
“Bila prajna telah muncul. Maka pembebasan akan menjadi mudah. Bila ingin memahami pembebasan, terlebih dahulu enyahkan enam pencuri.”

耳不聽聲。目不視色。身不觸污。意不著物。
Er bu ting sheng. Mu bu shi se. Shen bu chuo wu. Yi bu zhe wu.
“Telinga tak mendengar suara. Mata tak melihat rupa. Jasmani tak menyentuh noda (perbuatan kotor). Batin tak melekat.”

鼻不妄臭。口不貪食。六賊既空。五蘊自明。
Bi bu wang xiu. Kou bu tan shi. Liuzei ji kong. Wu yun zi ming.
“Hidung tak melekat pada bau, mulut tak rakus, enam pencuri adalah kosong, maka panca indra akan bersinar.”

受想行識。如鏡見形。五蘊既明。三家會合。
shou xiang xing shi. Ru jin jian xing. Wuyun ji ming. Sanjia hui he
“Tiada perasaan, pengertian, perwujudan, kesadaran. Bagai cermin yang memantulkan bayangan. Pancaindra terang, ketiga keluarga selaras.”

精氣與神。長養恬潑。上下流通。何難解脫。
JIngqi yu shen. Zhangyang huopo. Shangxia liu tong. He nan jietuo
“prana, nadi dan bindu. Hidup dan terpelihara. Sirkulasi menjadi lancar. Maka apa susahnya pembebasan?”

慈航尊者聞聽母言。心中朗悟。稽首金容。而作頌曰。
Chihang zunzhe wen mu shuoyan. Xinzhong liang wu. Qishou jinrong. Erzuo song yue:
Yang Arya Chihang setelah mendengar petuah Bunda menjadi tersadarkan, dengan penuh sujud Beliau menghaturkan pujian :

自從無極生太極。或為人兮或為物。輪迴生死幾千遭。墜落由來難解脫。
Zi chong wuji sheng taiji. Huowei ren xi huo wei wu. Lunhui shengsi ji qian zhao. Duoluo youlai nan jietuo
Sejak Yang Tanpa Batas melahirkan dualisme, menjadi manusia dan benda, maka berputarlah roda tumimbal lahir, yang terjatuh sulit untuk terbebaskan.

不識固本而修身。又如樹枯無枝葉。
Bu shi guben er xiushen. You ru shugu wuzhiye.
Tak mengokohkan akar namun mencoba melatih jasmani, bagai pohon yang tak mempunyai batang dan daun.

瑤池老母發慈悲。親駕白雲賦貝葉。
Yaochilaomu fa cibei. Qinjia baiyun fu bei ye.
Bunda dari Kolam Yao (sejenis jade) berbelas kasih, datang sendiri mengendarai awan putih yang dihiasi dedaunan.

先言道果合三家。後說智慧須定力。
Xianyan daoguo he sanjia. Houshuo zhihui xu dingli
Terlebih dahulu menjelaskan mengenai buah penyadaran harus selaras dengan tiga keluarga (prana , nadi, bindu). Kemudian menjelaskan prajna butuh kekuatan samadhi.”

六賊掃除五蘊空。返本還原為上著。
Liuzei shaochu wuyun kong. Fanben huanyuan wei shangzhuo.
Enam pencuri disapu habis , menyadari panca indra pada hakekatnya kosong. Kembali ke asal.

瑤池侍駕彩女仙姑頌曰。
Yaochi shijia cainv xiangu songyue :
Dewi Dayang dari Kolam Yao menyanyikan :

慈航道人大慈悲。至三再四求解脫。
Chihang daoren fa cibei. Zhi san zai si qiu jietuo
Sungguh besar kasih Chihang. Tiga bahkan empat kali memohon pembabaran mengenai pembebasan.

荷蒙金母說分明。指破天機真妙訣。
Hemeng Jinmu shuo fenming. Zhipo tianji zhenmiaojue.
Memperoleh karunia Jinmu dan dijelaskan, diberi petunjuk yang membuka rahasia langit dengan kunci ajaran yang menakjubkan.

大成至聖興儒治世天尊頌曰。
Dachengzhisheng xingru zhishi tianzun songyue:
Mahadewa Yang Berpencapaian nan Suci Yang Mengobati Dunia Dengan Kebajikan (gelar Konfusius) memanjatkan pujian :

人以孝弟為根本。道以精神為妙藥。
Ren yi xiaodi wei genben. Daoyi jingshen wei miaoyao
Manusia berakar dari bakti. Sedangkan Jalan Kebenaran menggunakan semangat sebagai obat yang mujarab.

本立而后道自生。成仙成佛憑人作。
Benli er hou dao zisheng. Chengxian chengfo ping renzuo.
Setelah akar mantap maka Jalan Kebenaran akan terbuka. Maka manusia akan menjadi Mahadewa atau Buddha.

太上老君掌教天尊頌曰。
Taishanglaojun zhangjiao tianzun song yue:
Mahadewa Tertinggi Yang Dituakan sebagai Pemegang Ajaran (Gelar Laozi) memanjatkan pujian:

恰如久病遇良醫。又如青天硯白鶴。
Qiaru jiubing yu liangyi. Youru qingtian xian baihe.
Bagai penyakit akut yang bertemu dengan dokter ahli, juga bagaikan langit biru yang dilintasi bangau putih.

拳拳服膺朝五氣。三花聚頂能脫殼。
quanquan fu ying chao wuqi. Sanhua juding neng tuo
(istilah Taoisme.)

釋迦牟尼古佛天尊頌曰。
Shijiamouni Gufo Tianzun songyue:
Buddha Kuno Sakyamuni menghaturkan pujian :

老母真言不忍秘。句句都是波羅蜜。
Laomu zhenyan bu renmi. Juju doushi boluomi
Kata kata sejati Bunda sungguh tulus. Tiap kata adalah Paramita.

解脫定慧大工夫。留與眾生作舟楫。
Jietuo dinghui da gongfu. liu yu zhongsheng zuo zhouji
Kemahiran samadhi prajna dan pembebasan. Diwariskan pada para insan untuk perahu penyeberangan.

眾聖賡頌已畢, 老母說經方完。彩女侍衛。鑾駕騰空。
Zhongsheng gengsong yibi. Mu shuojing fangwan. Cainv shiwei. Luanjia tengkong.
Setelah Para Suci selesai memuji, pembabaran Dharma Bunda juga telah usai. Para Dayang wanita dengan jubah warna warni serta kereta istanakembali mengangkasa.

時三教聖賢。十方諸佛。頂禮恭敬。信受奉行。
Shi sanjiao shengxian. Shifang zhufo. Dingli gongjing. Xinshou fengxing.
Kemudian, Para Suci Tiga Ajaran dan sepuluh penjuru Buddha menghormat dan menerima ajaran dengan penuh keyakinan.

流傳此經度世。收圓定慧。
Liuchuan ci jing dushi. Shouyuan Dinghui
Menyebarkan sutra ini untuk menyelamatkan dunia, menyempurnakan samadhi dan prajna.

紅塵兒女。早夜誦念。即口應心。心心上朝。
Hongchen ernv, zaoye songnian. Jikou yingxin. Xinxin shangchao.
Bila para putri di dunia fana pada pagi dan malam hari dapat melafalkan sutra ini, dari mulut terpatri ke hati, dari hati timbul semangat.

老母自派護衛神祇擁護。身無魔考。家有平安。國有清泰。
Laomu zipai huwei shendi yonghu. Shen wu mokao. Jiayou pingan. Guo you qingtai.
Bunda akan menugaskan Para Dewata melindungi, supaya tidak diganggu iblis jahat, supaya keluarga aman tenteram, negara makmur sentosa.

日念此經。保護安寧。夜念此經。夢裡無驚。
Rinian ci jing, baohu an ning. Yenian ci jing, mengli wu jing.
Di terang hari menlafal sutra ini, akan terlindungi dan tenteram. Bila petang hari melafal, tidak akan memperoleh mimpi buruk.

行念此經。土地衛靈。
Xingnian ci jing. Tudi weiling
Bila selalu melafal, maka para roh bumi akan melindungi.

舟車念此經。旅途保長亨。
Zhouche nian ci jing, lvtu bao chang heng.
Bila dalam kendaraan menjapa , maka akan selamat dalam perjalanan.

念念皆清吉。口口盡超昇
Niannian jie qingji. Koukou jin chaosheng.
Selalu melafal dan merenunginya semua kana tersucikan, semua akan menuju ke atas.

Sutra Yaochijinmu Mengenai Pembebasan melalui Samadhi dan Prajna telah usai.


Perjamuan suci Kolam Yao

Menjapa Mantra Buddha

Dalam menjalankan Agama Buddha Tantrayana ada 3 hal yang harus dijalankan untuk mencapai keBuddhaan dalam tubuh sekarang.
Yaitu :
1. Menjapa Mantera
2. Meditasi
3. Melaksanakan Api Homa

Dari ketiga hal, yang paling gampang dan harus dijalankan adalah  yang nomor satu Menjapa Mantera. Simak syair di bawah ini

Menjapa  MANTRA BUDDHA
Jangan ragu-ragu menjapa mantera Mudah mengikis dosa dan karma Menyadari dunia fana bagaikan penjara.
Harta dan tahta hanyalah lilin yang menyala
Lahir, tua , sakit , mati sudah hal biasa
Timbul lenyapnya cinta kembali sirna
Mendalami mantra Buddha dan mulai bersadhana
Kelak menetap abadi di Surga Sukhavatiloka.
Mantera dalam tantra Buddha disebut juga Dharani, memiliki makna penjapaan pokok artinya segala penjapaan mantra tiada batas, kita menyebutkan-nya sebagai kata sejati, cahaya mantera, hati Tathagata, Ratna manikam. Yang menapaki sadhana dalam Buddha dharma akan menyadari bahwa Buddha dharma adalah maha tinggi, takjub dan unik. Memiliki banyak ratna permata antara lain sunya yang sejati, kebijaksanaan, pandangan benar dari Madyami-ka, Abhijna dari Vijnapti dan yoga ekarasa. Paling dasar mendalami Yoga eka-rasa memasuki mantera Buddha. Mantera Buddha bisa mengabulkan semua doa kita yang bajik, bisa meluruskan segala urusan besar seperti pertobat-an,rejeki, kerukunan, penaklukan agar kemakmuran bisa tercapai, panjang umur bahkan mencapai Anuttara Bodhi (keBuddhaan). Semua mantera berasal dari Buddha Bodhisatva yang prihatin atas penderitaan mahluk hidup, demi menolong mahluk hidup agar terbebas dari duka maka dharani itu diwariskan langsung oleh Buddha Bodhisatva. Kitab intisari Tantrayana menyebutkan “ pahala menjapa mantra dan menye-but nama Buddha bagaikan gunung semeru dan samudra luas. Bila hanya menyebut nama Buddha tanpa menjapa mantra, pahala hanya sebatas gunung wangi saja”.

Kitab Anuttarje mengatakan “ menyebut nama Buddha memang bisa mencakupi tiga akar, namun umat yang terlahir di pantai seberang belum sepenuhnya mencapai alam yang paling suci. Apabila menekuni sesuai Tantra-yana, sepuluh penjuru alam suci dapat dijelajahi sesuai kehendak dan merupa-kan hal yang pasti terlahir di tingkat paling suci. Menyebut nama Buddha akan memperoleh rupa nama Buddha, manjapa mantera akan memperoleh hati Tathagata . Dengan menyebut nama Buddha serta menjapa mantra, pencapaiannya paling sempurna.
Contoh mantera dan nama Buddha yang dapat ditekuni. Pilih yang paling berjodoh dengan anda (yang paling disukai)
  1. Mantera rahasia Amithaba Buddha : “Om Ami Tie Wa Xie” Menjapa penuh setiap hari hingga 100.000 x semua doa positip terkabul Menjapa penuh setiap hari hingga 350.000x semua siddhi akan diperoleh jauh dari penyakit dan bencana/santet. Menjapa lebih banyak lagi semua malapetaka dan gangguan jahat akan lenyap. Bila mampu menjapa 8.000.000X dalam hidupnya akan dijamin terlahir di Surga Sukhavatiloka. Bila bertemu mahluk suci dalam meditasi dan untuk menguji mahluk suci itu sejati atau siluman/mara japalah “om kulu lienseng Siti hum” 3x jika sejati sinarnya akan lebih terang jika palsu akan ditampakkan wujud aslinya. Nama Buddha yang dilafalkan : “Namo Amitofo”
  2. Mantera Avalokitesvara : “Om Mani Pad Me Hum” Menjapa 108x setiap hari seumur hidup tidak akan terlahir ke tiga alam yang lebih rendah dalam kehidupan mendatang mendapat tubuh manusia kembali dan dapat melihat Avalokitesvara (Kwan Se Im Posat) Menjapa 21 x setiap hari seumur hidup akan menjadi cerdas dan mampu mengingat apapun yang telah dipelajari. Memiliki suara yang merdu menjadi ahli dalam makna semua Buddha dharma. Menjapa 7 x setiap hari seumur hidup, semua kesalahan akan disucikan dan semua rintangan hidup akan disingkirkan dalam kehidupan mendatang. Tidak perduli dilahirkan dimana senantiasa berjodoh dengan Avalokitesvara. Nama Buddha yang dilafalkan : “Namo Kwan Se Im Posat”

Avalokitesvara pernah mengatakan pahala terbesar dalam Tantrayana adalah menjapa Mantra!  Mengapa ? Mantra meliputi segalanya. Meliputi angkasa luas. Tetapi besar kecil pahala dan kekuatan dharma penjapaan mantra berbeda pada setiap orang. Tergantung tingkat kesucian pikiran / hati orang tersebut. Menjapa mantra dapat menghapus kotoran, membersihkan karma, menyembuhkan penyakit, menghapus kerisauan bathin merupakan abhiseka manjur sungguh tak terbatas nilainya. Bagi yang berjodoh dan mempunyai pahala besar akan segera menekuninya dengan rajin, segera mencapai kontak bathin dan mencari ajaran selanjutnya. Bagi yang belum berjodoh/berniat menekuni simpanlah hingga waktunya tiba. Bagi sedang bermasalah jangan ragu-ragu lagi, segeralah menjapa mantra !

Mahasridevi



 
Mahasridevi disebut juga sebagai Dewi Pahala 『Gongde Tian / 功德天』, selain sebagai Dewi Kemakmuran dan Kemujuran, meskipun menampilkan wujud sebagai Devi, namun sebenarnya Beliau adalah Bodhisattva, hanya saja demi menyelamatkan umat yang berpembawaan berbeda maka Beliau tampil dalam rupa Devi. Bahkan Mahasri Devi telah memperoleh Vyakarana (ramalan ke Buddha an) dari Sang Tathagata , bahwa kelak akan mencapai Anuttara Samyaksamboddhi di dunia yang bernama Keagungan Ratna Manggala 『JIxiang Bap Zhuangyan Shijie / 吉祥寶莊嚴世界』 dengan nama Srimaniratnasambhava Tathagata 『 JIxiang Monibaosheng Rulai / 吉祥摩尼寶生如來』,bila dapat terlahir di Negeri Buddha ini ,akan merealisasikan lahir dari bunga padma (Padmakumara) dan usianya tanpa batas. Bahkan semuanya berkedudukan Bodhisattva.

Nama Maha Sri Devi

Sri Mahadevi 『JIxiang Da Tiannv / 吉祥大天女』,atau Maha Sri Devi 『Dajixiang Tianv / 大吉祥天女』,ada juga yang menyebut sebagai Gunadevi / Devi Pahala 『Gongde tian / 功德天』,juga disebut sebagai Devi kebajikan / Sudevi 『Shannvtian / 善女天』,sedangkan dalam Sutra Pengukuran Pembuatan Rupang 《造像量度經序》ada sebutan sebagai Devi Berkah 『Funv Tian / 福女天』

Tempat Kediaman Mahasri Devi

Sutra Suvarnaprabhasa 《金光明最勝王經》

『世尊。北方“薜室羅末拏天王(毗沙門天王)”城名“有財”。去城不遠有園名曰“妙華福光”。中有勝殿。七 寶所成。世尊。我常住彼。』

Maha Sri Devi mengatakan kepada Sakyamuni Baghavan:

“Baghavan, di sebelah Utara , Raja Langit Vaisravana berada di kota Berkekayaan. Tak jauh dari kota itu ada taman bernama Cahaya Berkah Bunga Indah, dan disitu ada sebuah istana nan unggul, terbuat dari tujuh ratna, Baghavan , Aku berdiam disana.”

Sutra Kumpulan Dharani – Sadhana Gunadevi
《陀羅尼集經.功德天法》

『北方毘沙門王。有城名曰阿尼曼陀。其城有園。名功德華光。於是園中有最勝園。名曰金幢。七寶極妙。此即是 我常止住處。』

“Vaisravanadevaraja, ada kota bernama Animantuo, di kota itu ada taman bernama Cahaya Bunga Pahala, di taman itu ada taman paling unggul, bernama Panji Emas, terbuat dari tujuh ratna sungguh indah, itulah tempat tinggal Ku.”

Tingkatan Bodhisattva Mahasridevi

Tripitaka bag 21 . Bab 3 Kumpulan Dharani
《大藏經21冊.陀羅尼雜集卷第三》

Mempunyai pahala kebajikan Bodhisattva , demi menyelamatkan insan maka muncul dalam wujud Devi.

Vyakarana ke Buddha an bagi Mahasridevi


《大吉祥天女十二契一百八名無垢大乘經》
Sutra Mahayana 12 Wujud 108 Nama Mahasridevi

『一切如來授記大吉祥天女。汝當於吉祥寶莊嚴世界成等正覺。號吉祥摩尼寶生如來應供正遍知。其世界種種天寶 以為莊嚴。於彼世界。唯此如來作光明。彼菩薩眾於彼佛世界中。自然光明壽命無量。從空演出佛法僧音聲。所有 菩薩於彼佛世界生者。一切皆蓮華臺化生。』

Para Tathagata memberikan vyakarana kepada Mahasridevi : Kau akan mencapai Anuttarasamyaksamboddhi di Dunia Keagungan Ratna Manggala, dengan nama Tathagata Srimaniratnasambhava. Dunia itu akan diperagung dengan berbagai mestika surgawi, di dunia ini Tathagata ini bercahaya, para Bodhisattva memancarkan cahaya alamiah, usianya tanpa batas, dari angkasa terlantunkan suara Buddha, Dharma dan Sangha. Para Bodhisattva yang terlahir di dunia itu adalah terlahir dari Padma.

Sutra Sutra yang Memuat Mahasridevi

Sutra 12 Nama Mahasridevi
《Foshuo Dajixiangtiannv shier minghao jing 佛說大吉祥天女十二名號經》

Sutra Mahayana 12 Wujud dan 108 Nama Mahasridevi
《大吉祥天女十二契一百八名無垢大乘經》

Suvarnaprabhasa Sutra
《金光明最勝王經大吉祥天女品第十六》

Sutra Dharani Mahasri
《佛說大吉祥陀羅尼經》

Pahala Puja Bakti Padmasambhava


◎ Dalam Sutra Padmasambhava yang dilafalkan di aliran Zhenfo zong
pada HUT Padmasambhava,dinyatakan bahwa tiap tanggal 10 imlek , Padmasambhava akan turun ke dunia memberkati semua pemuja Nya.
Sedangkan menurut catatan di Nyingmapa sendiri, bila setiap tanggal 10 dapat melakukan Sadhana Padmasambhava atau Puja Hui gong (薈供) Padmasambhava akan segera memperoleh 10 macam keberhasilan.
Saat Padmasambhava hendak meninggalkan dunia fana, Beliau telah berpesan pada orang Tibet, “Aku tidak datang dan tidak pergi (Bo Lai Bo Khi)…^_^…
Hanya pada yang meyakiniku, Aku akan muncul dihadapannya dan membabarkan Dharma. Tiap tanggal 10 tiap bulan, Aku akan datang langsung menjenguk siswa Ku.”

Dan inilah pahala atau fungsi dari tanggal 10 tiap bulan dan hubungannya dengan Sadhana Padmasambhava :


正月初十 (Bulan 1 tgl 10) :
Memperoleh wibawa, akan di patuhi oleh para mara, dewa dan setan,melenyapkan penyakit dari 5 unsur, mengabulkan permohonan.

二月初十 (Bulan 2 tgl 10) :
Cukup pangan, di patuhi para insan, mimpi indah, dapat mengetahui masa depan.

三月初十 (Bulan 3 tgl 10 ) :
Menghindarkan diri dari gangguan dewa dan hantu, memahami Dharma lokiya maupun lokuttara, keberhasilan Kebijaksanaan Besar dan tubuh Vajra

四月初十 (Bulan 4 Tgl 10):
Menghindari pengaruh buruk perbintangan dan segala aktivitas (pernikahan, lamaran, pemakaman dan lain lain) , keselamatan dalam perjalanan, mengabulkan kehendak.

五月初十 (Bulan 5 Tgl 10):
Menaklukkan nagaraja dan mara.

六月初十 (Bulan 6 Tgl 10) :
Tolak bala, memperpanjang usia, melenyapkan penyakit, memperoleh kemampuan berbicara.

七月初十 (Bulan 7 tgl 10):
Menyembuhkan penyakit dan segala kesulitan, memperpanjang usia dan kekuasaan, memperoleh iddhi, terlahir di Tanah Suci Padmasambhava.

八月初十 (Bulan 8 tgl 10) :
Menyingkirkan penyakit yang sukar diobati maupun membuat mati tidak hiduppun sulit, mententramkan rakyat, mencukupi harta.

九月初十 (Bulan 9 tgl 10) :

Menyingkirkan kesialan karena pengaruh tahun, bulan, hari dan waktu. Menyingkirkan mimpi buruk, segala ketidak lancaran dalam urusan keluarga.

十月初十 (Bulan 10 tgl 10) :
Menaklukan mara penyakit dan setan, sehingga mereka akan mematuhi dan menghormati. Memperoleh keberhasilan Tubuh Mahavajra.

十一月初十 (Bulan 11 tgl 10):
Untuk bertobat supaya memandulkan karma pelanggaran sila, memfitnah BUddha, memfitnah Dharma, mulut jahat dan sembarangan bicara.

十二月初十 (BUlan 12 tgl 10) :
Supaya yang belum waktunya mati dapat sehat kembali, melenyapkan halangan penyakit. Bagi yang usianya telah habis akan terlahir di Sukhavati untuk menempuh jalan menuju ke BUDHA an.

OM AH HUM
Adalah intisari tubuh, ucapan dan pikiran
BIEZHA
Intisari Vajrakula
GULU
Intisari Ratnakula
BEIMA
Intisari Padmakula
XIDI
Intisari Karmakula
HUM
Intisari Buddhakula
***
OM
Sambhogakaya dari Pancadhyani Buddha
A
Dharmakaya yang Sempurna
HUM
Nirmanakaya Padmasambhava yang sempurna
BIEZHA
Paripurnamandala dari Heruka
GULU
Paripurnamandala Vajracarya
BEIMA
Paripurnamandala Dakini
XIDI
Nadi hidup dari semua Jambhala dan pemilik ajaran
HUM
Nadi hidup dari Para Dharmapala
***
OM AH HUM
Tiga pewarisan (Rahasya/mantra/langsung)
BIEZHA
Sutra dan sila
GULU
Sastra dan ajaran temurun
BEIMA
karmatantra dan bagian yogatantra
XIDI
Mahayoga
HUM
Anuttarayoga dan Adiyoga
***
OM AH  HUM
Melenyapkan semua karma buruk tiga masa

BIEZHA

Melenyapkan karma buruk kebencian
GULU
Melenyapkan karma buruk kesombongan
BEIMA
Melenyapkan karma buruk keserakahan
XIDI
Melenyapkan karma buruk iri dengki
HUM
Melenyapkan karma buruk kilesha
***
OM AH HUM
Memperoleh Trikaya
BIEZHA
Memperoleh Adarsajnana (Prajna dari Aksobhya)
GULU
Samathajnana (Prajna dari Ratnasambhava)
BEIMA
Pratyaveksanajnana (Prajna dari Amitabha)
XIDI
Krtyanusthanajnana (Prajna dari Amoghasiddhi)
HUM
Mulajnana Pancajnana
***
OM AH HUM
Dapat mengundang Dewa, mara dan manusia
BIEZHA
Menyingkirkan halangan dari pemakan wangi dan Dewa Api
GULU
Menyingkirkan halangan dari mara kematian dan raksasa
BEIMA
menyingkirkan halangan Dewa Air dan Angin
XIDI
Menyingkirkan halangan yaksa dan Deva Isvara
HUM
Menyingkirkan halangan Rahu dan Penunggu wilayah
***
OM AH HUM
Menyempurnakan Sad Paramita
BIEZHA
Menyukseskan ritual santika (tolak bala)
GULU
Menyukseskan ritual paustika (berkah)
BEIMA
Menyukseskan ritual vasikarana (cinta kasih)
XIDI
menyukseskan semua jenis karman
HUM
menyukseskan abhicaruka (penakklukan)
***
OM AH HUM
Menyingkirkan kekuatan mantra sesat
BIEZHA
menyingkirkan gangguan dewa langit
GULU
menyingkirkan gangguan mantra dewa naga dan makhluk 8 bagian
BEIMA
menyingkirkan kekuatan mantra dewa semesta
XIDI
menyingkirkan mantra dan kutukan dari naga dan penunggu wilayah
HUM
menyingkirkan kekuatan mantra manusia , dewa dan mara
***
OM AH HUM
Melenyapkan mara lima racun
BIEZHA
menyingkirkan mara kebencian
GULU
menyingkirkan mara kesombongan
BEIMA
menyingkirkan mara keserakahan
XIDI
menyingkirkan mara iri dengki
HUM
menyingkirkan mara dewa, manusia dan iblis
***
OM AH HUM
memperoleh pencapaian tubuh, ucapan dan pikiran
BIEZHA
memperoleh pencapaian damai dan angkara dari yidam
GULU
memperoleh pencapaian anuttara dari penjapaan mantra
BEIMA
memperoleh pencapaian dakini
XIDI
memperoleh pencapaian umum dan avenika
HUM
memperoleh pencapaian tekad
***
OM AH HUM
Dapat mencapai Samanthabadraraja Tathagata Pureland
BIEZHA
Mencapai Tanah suci Suka cita sebelah Timur dari Aksobhya Tathagata
GULU
Mencapai Tanah Suci Mustika yang Agung dari Ratnasambhava Buddha
BEIMA
Mencapai Tanah Suci Sukhavati Amitabha Buddha
XIDI
Mencapai Tanah Suci Karya Kebajikan Anuttara Amoghasiddhi
HUM
Mencapai Tanah Suci Keagungan Rahasya Vairocana Buddha

Pahala penjapaan satu kali mantra ini, bila diberikan wujud, dapat memenuhi benua selatan, Bagi yang dapat mendengar, melihat atau merenungi mantra ini akan senantiasa bersama dengan Buddha dan Baghavati.
Mantra “BIEZHA GULU ”(padma Guru)  merupakan kata kata sejati yang bermakna selamanya tak dicampakkan. Bila menurut apa yang telah Kukatakan tadi, namun semua permohonan tidak dapat terkabul, bukankah berarti Aku Padmasambhava telah mencampakkan para insan ? Aku pasti tidak akan mencampakkan, maka kalian hendaknya melaksanakan nya dan menekuni sesuai ajaran.
Bila kondisi yang menyebabkan kamu tak dapat menjapakannya, kamu dapat menggantungkan mantra ini, maka makhluk yang menerima tiupan angin yg telah lewat dari mantra ini, tanpa diragukan akan memperoleh pembebasan.
Atau tulislah di atas tanah, kayu, batu, setelah diresmikan, letakkan di pinggir jalan, bagi yang meilhatnya, penyakit, halangan mara dan karma buruk akan terkikis, Rajasetan dan raksasa yang memasuki jalan tersebut akan patah.
Tuliskan mantra ini dengan warna emas diatas kertas biru tua, bawalah di tubuhmu, mara jahat dan yaksa tak akan melukai. Setelah meninggal dunia, bila mantra ini masih berada beserta dengan tubuh sampai kremasi , akan memunculkan lingkaran pelangi, pasti dapat terlahir di Sukhavati.
Pahala bagi yang menjapa dan menuliskannya adalah tak terhingga.

Padmasambhava The Lion Roar Guru and Martial Tantra

Padmasambhava
Guru Senge Dradog
Guru Singa Mengaum!
Padmasambhava (Guru Senge Drafog/Vajra Guru) adalah Akar Dewa Yidam bagi Simanhada Vajramushti Sangha
GURU SINGA MENGAUM DAN TANTRA BELA DIRI
Guru Padmasambhava – Kelahiran Teratai, juga dikenal sebagai: “Guru Singa Mengaum” adalah sosok penting dalam sejarah Buddhisme Tibet, dipuji karena keberhasilannya dalam memperkenalkan Buddhisme Tantra ke Tibet (sekitar 750 CE).

Ia adalah penting bagi semua yang ingin memahami perumpamaan dan symbol yang berhubungan dengan transisi Buddhisme dari India ke bentuk Tibet.

Ia juga penting secara tidak terduga (oleh banyak orang) sehubungan dengan transmisi dan evolusi Hindu India dan Buddhist Simhanada Vajramukti menjadi ‘Tibetan’, Auman Singa! Seni bela diri.
Padmasambhava – Kelahiran Teratai, juga dikenal sebagai: “Guru Singa Mengaum” – khususnya dalam salah satu dari delapan ‘wujud’ nya – Guru Senge Dradog (Tibet). Sebelum pengembangan ritual Chod Tibet – oleh Yogini Tibet Machig Labron (1053-1153), Padmasambhava telah berhubungan dengan praktek “Tanah Pekuburan”, yang melibatkan ritual meditasi habisnya jasmani (gambaran) dan ‘memotong putus’ (Chod). Ritual ini dikatakan telah ada di India sebagai bagian dari Tantrisme, walaupun beberapa sumber memberikan kredit kepada Yogini Machig Labdron. Sebaagi perwujudan dari Guru Singa Mengaum, Padmasambhava mempraktikkan ‘Memotong-Putus’ dan mengaumkan Auman Singa!

Dalam Tantra Seni Bela Diri Auman Singa, prinsip Chod (diucapkan ‘Cho’ dalam bahasa Tibet) atau memotong putus, ‘diwujudkan’ dalam genggaman benih, Chune-Choi (Cantonese), yang menerjemahkan sebagai penembusan ruang atau kondisi-antara/interval dan memotong – yaitu, penembusan dan pemutusan dalam ‘Bardo’, demikianlah asal istilah: ‘Bardo-Chod’. ‘Chune’ dalam Bahasa Canton juga menerjemahkan ‘memasang benang’. Tantra adalah Bahasa Sanskrit yang berarti ‘menenun’, jadi Chune (chod) adalah Upaya (Cara-cara Terampil) untuk menenun benang Tantra!

‘Gerak’ yang unik dari Seni Bela Diri Tantra Auman Singa menggunakan tubuh dalam konsumsinya sendiri dan memotong-putus (Bardo-Chod) melalui ‘tindakan’, sebagai suatu contoh ‘Cara-cara terampil’ (Upaya – Sanskrit) dalam Siddha atau tradisi ‘Kebijaksanaan-Gila’.

Nama Seni Bela Diri Auman Singa – berasal dari Simhanada Vajramukti Indo-Aryan asli (seni bela diri keluarga Sang Buddha dari asal-usul Hindu) – hingga masuk ke Tibet sebagai ‘Senge-Ngwa’ dan kemudian masuk ke China sebagai Si-Ji-Hao (Kanton).

Hubungan dengan Bardo-Chod dan dengan Padmasambhava sebagai Guru Auman Singa! Sangat penting untuk memahami bagian ini.

Hubungan Tantra harus ada agar Auman Singa tetap menjadi ‘Auman Singa’ dan bukan suatu divisi cabang yang berevlousi, dikurangi akar berlian-keras-tak-terhancurkan sejati.
Oleh karena itu adalah penting bagi mereka yang mengaku ‘mengetahui’ seni bela diri Auman Singa, untuk memahami ‘Chune’ (Bardo-Chod) secara lengkap dan dalam makna yang mendalam.

Riwayat Padmasambhava (juga dikenal sebagai Vajraguru)

Padmasambhava, lebih terkenal sebagai Guru Rinpoche, dihormati oleh seluruh silsilah Buddhisme Tibet, dan gambarnya jelas dipasangkan disebelah Sang Buddha di banyak Kuil Buddhis, viharam dan di rumah-rumah. Banyak umat, khsuusnya dari aliran Nyingma yang didirikan oleh Padma, menganggapnya sebagai Buddha ke dua.

Padma bukanlah makhluk biasa, praktisi biasa, juga bukan seorang bodhisattva mulia. Ia adalah emanasi langsung dari semua Buddha di sepuluh penjuru dan tiga masa. Ia adalah junjungan yang maha mencakup ketiga permata Buddha, Dharma dan Sangha. Ia adalah perwujudan tunggal kebijaksanaan, belas kasihan dan aktivitas dari seluruh Pemenang. Ia adalah Guru dari tiga akar Guru, Yidam dan Pelindung. Ia adalah inti dari Buddha Amitabha.

Dalam Dharmakaya, ruang luas kesadaran primordial, Padma tidak terpisah dari Buddha primordial Samantabhadra. Dalam Sambogakaya, ekspresi spontan kesadaran primordial, Padma tidak terpisah dari Buddha Vajradhara, bermanifestasi sebagai emanasi kebijaksanaan para Bhyani Buddha. Dalam Nirmanakaya, pertunjukan energi belas kasihan dari para Buddha Sambhogakaya, Padma pertama-tama muncul dalam bentuk setenagh wujud di alam Mahabrahma, di mana hanya para Bodhisattva mulia yang dapat melihatnya. Ia kemudian muncul di hadapan makhluk-makhluk biasa sebagai banyak Nirmanakaya dari Yang Tercerahkan Sempurna, seperti Buddha Shakyamuni, dan dalam seluruh perwujudan kelahiran yang tidak terhitung banyaknya. Pertunjukan manifestasi ini muncul terus-menerus selama masih ada makhluk-makhluk hidup.

Dakini Yeshe Tsogyal mengalami suatu manifestasi Padma dalam mimpi. Masing-masing pori-pori tubuhnya bersisikan satu milyar alam, dan dalam masing-masingnya terdapat satu milyar sistem dunia. Dalam masing-masing sistem dunia berdiam satu milyar Padma yang menciptakan satu milyar emanasi, dan masing-masing emanasi ini mengajarkan kepada satu milyar siswa. Pertunjukan ini, yang ia sebut Samudera Vajra yang sangat luas, berulang pada tiap-tiap arah utama.
Padma bermanifestasi secara bersamaan dalam tidak terhitung banyaknya sistenm dunia untuk mengajarkan dan mengalih-yakinkan semua makhluk, baik manusia, dewa, setan atau siluman, khususnya mereka di masa gelap yang sulkit diyakinkan, dan ia muncul di hadapan mereka dalam bentuk yang sesuai dengan karma individual mereka. Dalam salah satu otobiografinya, ia menjelaskan, “Pada saat ini, dalam Kaliyuga perselisihan dan permusuhan, makhluk-makhluk tanpa membeda-bedakan berkubang dalam lumpur beracun kebencian, nafsu, kebingungan, iri-hati dan keangkuhan. Khususnya untuk membantu makhluk-makhluk yang paling sulit ditolong, para Buddha tubuh sederhana tanpa batas mengandung diriku dengan Pikiran mereka yang terkonsentrasi, para Buddha tubuh kenikmatan semu menahbiskan gaya kehidupanku dengan watak belas kasihan mereka dan para Buddha jelmaan belas kasihan menegaskan perwujudanku dengan kekuatan kelompok mereka. Demikianlah, aku, Orgen Padma, Guru Kelahiran Teratai, muncul di dunia ini.”
Dalam sistem dunia kita, 1000 Buddha akan muncul, dan pada masing-masing dari para Buddha ini akan ada 1000 Padma untuk melakukan aktivitas-aktivitas mereka. Para Padma ini aadlah emanasi batin Amitabha, emanasi ucapan Avalokitesvara, dan terutama membantu makhluk-makhluk yang tersesat dalam masa gelap di mana para Buddha dan para Bodhisattva tidak muncul. Dalam masa kita sekarang, masa Buddha Shakyamuni, Padma muncul dalam seluruh enam alam samsara. Di alam manusia, ia adalah tubuh emanasi Buddha Shakyamuni dan kehidupannya and perbutannya adalah pertunjukan gaib untuk mengalih-yakinkan makhluk-makhluk biasa kepada Dharma sesuai kapasitas individual mereka, kecenderungan dan kebutuhan mereka. Dalam biografi, dikatakan bahwa Padma, kebal terhadap penyakit, usia tua dan kematian, masih hidup dan membabarkan Dharma kepada makhluk-makhluk. Ketika Padma melakukan perjalanan ke Tibet, ia berusia lebih dari 1000 tahun. Padma mengatakan bahwa ia telah hidup dalam kelahiran duniawinya yang sekarang selama lebih dari 3600 tahun.

Biografi dan Ramalan
Selama kemunculannya di masa dunia kita, Padma mendiktekan berbagai otobiografi kepada siswanya, Yeshe Tsogyal. Otobiografi ini, beberapa ditambah oleh para komentator, dan berbagai biografi independent, terdapat perbedaan, dan kadang-kadang berlawanan, kisah kelahirannya dan detil lain dari kehidupannya. Misalnya, satu kisah menyebutkan bahwa Padma terlahir selayaknya manusia biasa dan bernama Danaraks**ta, putera Raja Mahusita dari Uddiyana. Dalam kisah lain, ia adalah putera seorang menteri dari Raja Indrabhuti. Dalam yang lain lagi, ia muncul secara spobntan dari kilat di puncak Gunung Malaya di Sri Lanka. Menurut beberapa versi yang lebih dipercaya, dan berdasarkan catatan dikte Padma sendiri, ia terlahir bersih tanpa ayah dan ibu dari bunga teratai di Danau Dhanakosha di negeri Urgiyan; beberapa orang percaya bahwa aku terlahir sebagai Pangeran Urgiyan; orang lain percaya bahwa Aku muncul dari kilat di puncak Nainchak. Ada banyak kepercayaan berbeda yang dianut berbagai orang, karena aku telah muncul dalam berbagai bentuk. Akan tetapi, dua puluh empat tahun setelah Buddha Shkayamuni Parinirvana, Adibuddha Cahaya Tanpa Batas, Amitabha, memendam Pikiran Pencerahan dalam bentuk Yang Maha Welas Asih, Avalokitesvara, dan dari jantung Yang Maha Welas Asih, aku, Padma, Guru kelahiran Teratai, teremanasi sebaagi suku kata HRI. Aku datang bagaikan hujan di seluruh dunia dalam milyaran bentuk bagi mereka yang siap menerimaku. Tindakan Yang Tercerahkan adalah tidak dapat dipahami! Siapakah yang mampu mendefinisikan atau mengukurnya?” Padma melanjutkan bahwa salah satu dari bentuknya adalah kelahiran sebagai Pangeran Oddyian, yang ditakdirkan untuk memerintaj negeri itu dan menjadikan negeri itu Buddhis sepenuhnya. Setelah itu ia pergi ke India, memulai karir spiritualnya.

Buddha Shkayamuni meramalkan bahwa “kelak setelah parinirvana, setelah dua belas tahun berlalu, penakluk terbaik di seluruh dunia, aku, akan muncul lagi, di tanah Uddiyana, dan, dengan nama Padmasambhava, aku akan mengajarkan Doktrin Mantrayana.” Ketika Buddha Shakyamuni akan segera memasuki Nirvana, ia berkata kepada para siswanya yang bersedih: “Dunia adalah tidak kekal dan kematian tidak terhindarkan bagi semua makhluk hidup, saatnya kepergianku telah tiba. Tetapi janganlah menangis; karena dua belas tahun setelah kepergianku, dari bunga teratai di Danau Dhanakosha, di sudut barat-laut di negeri Urgyan, akan lahir seorang yang lebih bijaksana dan lebih perkasa secara spiritual daripada diriku. Ia akan bernama Padmasambhava, dan olehnya Doktrin Esoterik akan ditegakkan.”
Kerajaan Indrabhuti

Di negeri Uddiyana, di barat laut Kashmir yang terletak di sebelah barat Bodhgaya, seorang raja buta bernama Indrabhuti berkuasa. Putera Raja yang masih bayi meninggal dunia, dan tidak lama setelahnya, musim kering membawa bencana kematian dan kemelaratan, kelaparan dan kematian melanda penduduk negeri itu, Indrabhuti berkonsultasi dengan Asenya, seorang petapa, yang menasihati bahwa hanya dengan perbuatan baik, seperti kedermawanan, dan keyakinan dan tekad yang tanpa kenal lelah, akan memunculkan keberuntungan yang lebih baik. Indrabhuti, mengikuti nasihat ini, memberikan persembahan berlimpah kepada Tiga Permata, membacakan Sutra Awan Dharma, dan berjanji untuk membagikan seluruh kekayaannya kepada penduduk yang menderita. Ia membuka pintu tiga ribu lumbung dan gudang hartanya, dan membagikan dana kepada yang memerlukan hingga kekayaannya habis. Akan tetapi, barisan para pengemis masih belum berakhir, dan mereka yang tidak menerima jatah mereka memperingatkan raja bahwa jika ia tidak memasukkan mereka, maka jasa dari kedermawanannya sebelumnya akan menjadi minim.
Sang raja sedih, karena ia merasakan bahwa tidak ada kebahagiaan yang mendatanginya di dunia ini. Ia tidak memiliki penglihatan juga tidak memiliki putera, dan ia sadar bahwa ia kekurangan Dharma. Ia bersedih atas kemalangan dari rakyatnya. Indrabhuti berdoa kepada para dewa dan para roh pelindung dari segala keyakinannya yang tersisa dan melakukan upacara dan ritual api pengorbanan untuk menghalau semua roh dan siluman jahat. Ia menyatakan bahwa agama adalah hampa dari kebenaran dan memerintahkan agar para dewa dan roh pelindung itu dihancurkan. Sebagai jawaban, para dewa dan roh mengirimkan badai, angin, hujan batu dan darah, dan menakuti rakyat Uddiyana yang kesengsaraannya meningkat.

Avalokitesvara, yang mengamati semua kesengsaraan itu, memohon bantuan dari Amitabha. Segera, kondisi kerajaan membaik. Indrabhuti terus meyakinan bahwa hanya dengan melalui perbuatan baik, seperti kedermawanan tanpa batas, maka pemulihan dapat tercapai. Ia telah tergerak oleh peringatan para pengemis dan terinspirasi untuk melakukan persembahan dana dalam skala yang lebih besar dari sebelumnya. Harta kerajaan habis, Indrabhuti memulai pelarayan menuju Tanah Permata untuk mencari kekayaan tanpa batas untuk memuaskan banyak pengemis. Ia bertemu dengan Charumati, puteri Raja Naga, yang memiliki Permata Pemenuh-Harapan, dan membujuknya untuk memberikannya kepadanya. Indrabhuti kembali dengan sejumlah besar harta, termasuk Permata itu, yang membantunya memulihkan penglihatan dari mata kirinya yang buta sebelumnya. Ia memanfaatkan permata itu dengan baik, dan apapun yang diinginkan oleh rakyatnya secara literal turun dari langit.

Kelahiran Padma yang tanpa noda dan kedatangannya ke Istana

Pada hari ke sepuluh bulan ke enam tahun Monyet, Buddha Amitabha, dengan penglihatannya yang Maha Tahu dan tanpa halangan, melihat saatnya telah tiba untuk memajukan Dharma. Ia melihat Indrabhuti yang telah kehilangan puteranya. Ia melihat para siluman dan roh jahat berkuasa di mana-mana, khusunya para Raksasha Kanibal di Tibet yang cenderung menghancurkan umat manusia. Ia melihat raja besar Trisong Detsen di Tibet yang akan membantu menyebarkan Dharma. Karena kelahiran gaib diperlukan untuk mentransmisikan ajaran Tantra dan menginspirasi keyakinan dalam Dharma, Amitabha, yang juga telah melihat Danau Dhanakosa yang berwarna biru kehijauan dan tanpa noda, mengirimkan berkas cahaya merah dari lidahnya yang menembus danau. Sekuntum teratai berwarna-warni dan tanpa noda, muncul di hutan teratai di sebuah pulau di tengah danau berwarna biru kehijauan, dengan tangkai yang besar sehingga lengan seseorang tidak dapat melingkarinya. Dari tengah jantung Amitabha, sebuah vajra emas muncul, ditandai dengan huruf HRIH, yang mengambang ke dalam kuntum bunga teratai itu. Huruf HRIH secara ajaib berubah menjadi seorang anak yang manis, berumur delapan tahun, menyerupai Sang Buddha. Ia memegang sebuah vajra kecil, sekuntum teratai, dan tombak bermata tiga, dan dihiasi dengan tanda-tanda mayor dan minor seorang Buddha. Anak ini mengajarkan Dharma yang mendalam di pulau itu kepada para dewa dan dakini di wilayah itu.

Kira-kira pada bulan pertama musim gugur di tahun Naga, Raja Indrabhuti, yang baru kembali dari pelayarannya, bermimpi bahaw ia memegang sebuah vajra emas yang menerangi seluruh kerajaannya, sementara para menterinya bermimpi tentang seribu matahari terbit, menerangi seluruh dunia. Setelah menerima ramalan kelahiran makhluk agung, raja mengutus menterinya untuk mencari kelahiran gaib tersebut. Sang menteri menemukan anak itu, berumur lebih kurang delapan tahun, duduk di atas sekuntum teratai di tengah-tengah Danau Dhanakosa. Aura pelangi mengelilingi makhluk agung tersebut, dan para dakini mengelilinginya. Raja Indrabhuti dan para menterinya menyadari bahwa anak itu adalah penjelmaan makhluk agung. Ketika berbicara dengan anak itu, raja memperoleh kembali penglihatan mata kanannya. Anak itu menyatakan bahwa ia masuk ke dunia ini demi kebaikan semua makhluk dan untuk menaklukkan mereka yang jahat demi kebaikan Dharma. Ia berkata, “Ayahku adaklah Samantabhadra yang muncul dengan sendirinya, Ibuku adalah alam kenyataan, Samantabhadri. Kastaku adalah gabungan kebijaksanaan primordial dan Dharmadhatu. Dan namaku adaklah Padmasambhava yang agung.”

Indrabhuti memberinya nama Padmakara, Kelahiran Teratai, dan membawanya ke istana. Ketika Padma dikawal ke istana Raja Indrabhuti, ia mengenali symbol-simbol masa depannya di sepanjang jalan. Ia melihat seekor ikan tertangkap oleh mata kail dan terlempar bergetar dan melompat ke dalam jarring, yang melambangkan bahwa PAdma akan terbelenggu sebagai penguasa kerajaan Indrabhuti. Ia juga melihat seekor ayam hutan, yang membebaskan diri dari semak berduri, dikejar oleh seekor gagak, melambangkan pelepasan keduniawiannya di masa depan, ia melihat seekor tikus yang dibunuh, sehingga ia tidak dapat kembali ke rumahnya, melambangkan pengasingan yang akan ia terima begitu ia melanggar hukum raja.

Raja mengangkat Padma sebagai putera mahkotanya dan mendudukkannya di atas singgasana permata berharga. Padma menjadi dikenal sebagai Bodhisatta Pangeran dan dinyatakan sebagai raja.

Masa muda dan Perkawinan Padma

Padma tumbuh di istana raja dan selalu aktif., masa muda dan kelak meninggalkan keduniawian serupa dengan kisah Sang Buddha. Di usia tiga belas tahun, Padma menetapkan hukum baru yang berdasarkan pada sepuluh sila. Ia duduk di atas singgasana emas dan berwarna-warni ketika para pendeta melakukan upacara religius demi kesejahteraan kerajaan. Buddha Amitabha, Avalokitesvara dan para Raja Pelindung di sepuluh penjuru datang untuk menobatkannya, dan mereka menamainya Pema Gyalpo, Raja Teratai. Kerajaan Indrabhuti menjadi makmur dan rakyat puas. Padma adalah seorang yang cepat belajar, dan unggul dalam seni dan filosofi. Ia maju dengan cepat dari murid menjadi guru, akhirnya menamatkan pembelajaran dari segala jenis guru manusia dan bukan-manusia.

Ia tidak tertandingi dalam hal Atletik dan khususnya terkenal dalam hal memanah dan ketangkasan fisik lainnya

Padma mampu menembakkan anak panah melewati lubang jarum. Ia dapat menembakkan tiga belas anak panah berturut-turut, yang satu menembus yang lainnya, dan kekuatan anak panahnya mampu menembus tujuh pintu. Suatu kali ia mengangkat sebutir batu berukuran sekor yak dan melemparkannya begitu jauh, batu itu tidak terlihat lagi. Ia mampu berlari mengelilingi kota tiga kali dalam satu tarikan nafas dengan kecepatan anak panah. Ia juga dapat menangkap seekor elang yang sedang terbang dan mengungguli ikan dalam renang.

Padma sering bepergian sendirian dengan berjalan jauh, dan suatu hari, ketika bermeditasi di Hutan Kesedihan di dekat istana, ia bertemu dengan para Arahant yang memberi hormat dan melantunkan puji-pujian kepadanya. Raja Indrabhuti mengamati kecenderungan Padma untuk beermeditasi dan melihat ketidak-membeda-bedakannya terhadap aktivitas-aktivitas dan kenikmatan kehidupan biasa. Khawatir bahwa ia akan meninggalkan kerajaan, raja berunding dengan para menterinya, dan mereka memutuskan untuk mencarikan seorang puteri untuk Sang Kelahiran Teratai. Pangeran menyadari bahwa rencana ini digunakan untuk mengikatnya pada kehidupan rumah tangga, maka ia menolak seluruh ribuan gadis yang diberikan. Akan tetapi, karena desakan raja, Padma mempersiapkan suatu gambaran jenis gadis yang akan ia terima. Gadis itu haruslah “seorang gadis dengan sedikit keinginan, kebencian, atau kesalahan, dan yang tidak bertindak berlawanan dengan pikiranku!” ia berkata bahwa ia menginginkan “seorang istri yang berasal dari silsilah murni, mampu mengubah pikirannya, ia yang tidak bermuka dua juga tidak pemarah, yang tidak pencemburu juga tidak kikir, dan yang bersifat rendah hati.” Seorang gadis yang baik dan menarik bernaam Bhasadhara ditemukan di Singala, sebuah negeri tetangga,. Raja Chandra Kumar, ayah Bhasadhara, dengan menyesal menolak lamaran itu, karena perkawinan Bhasadhara dengan Pangeran Singala telah diberlangsungkan. Raja Indrabhuti menggunakan Permata Pemenuh-Harapannya, untuk membawa Bhasadhara dan seluruh gadis pelayannya secara gaib ke istana raja.  

Ia dikawinkan dengan Pangeran Kelahiran Teratai, dan dinobatkan sebagai Ratu. 499 gadis pelayannya juga dikawinkan dengan Pangeran, karena adalah kebiasaan di Uddiyana bahwa seorang Raja memiliki 500 istri.

Meninggalkan Keduniawian

Selama lima tahun Padma mengalami kebahagiaan duniawi sebagai seorang peumah tangga. Ia memerintah kerajaan Uddiyana sesuai dengan Dharma. Pertanda yang meramalkan perubahan besar terjadi. Raja Inderabhuti berminmpi bahwa matahari dan bulan terbit pada waktu yang sama, dan bahwa terdapat banyak kesedihan di Istana. Sewaktu berjalan di Hutan Kesedihan, Padma memperoleh penglihatan akan symbol-simbol Buddhis di langit. Symbol-simbol itu termasuk Roda Emas surgawi, tujuh permata kerajaan, tujuh benda berharga, tujuh benda yang perlu, dan tujuh obyek suci. Roda, misalnya, berarti bahwa ia akan memerintah dunia dengan kebijaksanaan atau memutar roda Dharma. Ini menyiratkan bahwa Padma akan menjadi Cakravartin, seorang penguasa manusia universal, atau seorang pemimpin spiritual atau Raja Dharma.

Pada saat itu, Dhyani Buddha Vajrasattva, disertai oleh tujuh puluh dua ribu dewa, muncul di langit di lengkungan pelangi dan meramalkan:
Di tengah-tengah istana kerajaan
Berdiri Raja Dharma
Dikelilingi oleh sekumpulan ratu cantik
Masing-masing berkumpul di tempatnya masing-masing, semuanya tidak bahagia
Dan dengan hati takut, mereka bersedih.
Waktu mereka telah habis –
Ia akan menolak kerajaan sebagai sesuatu yang busuk.

Sejak awal, Padma telah menyadari bahwa, dengan menerima tahta dan karena terikat oleh ayahnya, sang raja, ratunya, dan kerajaannya, ia tidak akan mampu memberikan manfaat kepada banyak makhluk hidup. Ia juga memahami kelemahan dari kehidupan duniawi, dan ketidak-puasan, sifat ilusi dari dunia. Mengingat pelepasan keduniawian agung Sang Buddha, Padma bertekad bahwa saatnya telah tiba untuk meninggalkan tahtanya, kelurganya dan kerajaannya.

Menurut satu kisah, ketika Raja mmenentang rencana Padma untuk bergabung dengan Sangha Monastik, Padma mengancam untuk bunuh diri, berpura-pura akan menusuk dirinya dengan pedang. Raja menerima kata-kata Padma, dan memutuskan adalah lebih baik baginya untuk bergabung dengan Sangha daripada melakukan ancamannya. Menurut legenda umum, Padma menemukan cara-cara terampil untuk mewujudkan pelepasan keduniawiannya. Dengan memiliki kemampuan untuk melihat kehidupan lampau dan kehidupan masa depan, ia menyadari bahwa suatu perbuatan yang jelas negative, jelas-jelas adalah negative, melibatkannya dalam karma membunuh, sesungguhnya adalah belas kasihan, tetapi akan menyebabkan raja dan para menterinya mengusirnya dari negeri itu. Dua makhluk yang berada dalam siklus buruk karena karma masa lampau mereka sedang menjelang kematian, dan akan pergi ke neraka. Salah satunya terlahir kembali sebagai seorang anak dari seorang pengikut raja, dan yang lainnya terlahir sebagai lebah. Lebah itu berada di dekat kepala anak itu, dan Padma melemparkan batu pada lebah itu, menyebabkan lebah itu menyengat kening anak itu, yang membunuh baik anak maupun lebah itu. Ini adalah perbuatan belas kasihan, karena ia mencegah anak dan lebah itu pergi ke neraka. Dalam kecemasan penduduk Uddiyana, adalah suatu perbuatan aneh dan jahat dan tidak konsisten dengan bagaimana mereka memperlakukan Padma. Walaupun tidak menyesal, Sang Kelahiran Teratai tidak memusuhi salah satu dari keduanya.

Padma dituntut atas kejahatan itu, dan dibawa ke hadapan raja untuk dihukum. Indrabhuti puas dengan penjelasan Padma bahwa jika perbuatannya dipahami dengan benar, maka hukum tidak dilanggar. Raja membayar denda atas pembunuhan orang, namun mengurung Padma dalam istana dengan penjagaan. Selama dipenjara, Pangeran mendekati ayahnya dan memohon bahwa ia tidak memperoleh kebahagiaan dalam kehidupan istana, yang dikarakteristikkan dengan kelambanan dan kegaduhan, dan bahwa ia ingin meninggalkan kerajaan. Ia menyatakan bahwa ia akan menjadi Buddha dalam satu kehidupan dan akan mengajarkan Dharma. Untuk membujuk ayahnya yang tidak menyetujui, Padma menjelaskan ketidak-kekalan dari kehidupan berkondisi, bagaimana kematian akhirnya akan memisahkan kita dari segala sesuatu yang kita anggap berharga, dan bagaimana kita harus mengembara sendirian dalam bardo yang tidak diketahui, yang menunjukkan sifat ilusif dari realitas. Akhirnya, raja menyetujui, dengan berkata, “Baiklah, adalah dalam agama batinmu telah mengambil perlindungan. Keinginanku pada seorang putera yang kucintai telah rusak. Engkau bermaksud untuk menjadi makhluk sempurna.”

Pada dini hari, untuk meninggalkan kerajaan, Padma mengumpulkan para menteri. Di teras istana, telanjang bulat kecuali kalung tulang magis, dan memegang sebuah dorje, lonceng, dan tombak bermata tiga khatvanga, Padma melakukan tarian liar dan murka. Kerumunan yang berkumpul menjadi ketakutan dan para menteri protes. Di antara kerumunan itu terdapat Katama, istri Upta, seorang menteri Raja, dan putera meraka Pratkara. Pangeran melemparkan dorje dan khatvanga kepada ibu dan anak itu. Dorje itu menembus kepala Pratkara dan khatvanga menembus jantung Katama, dan membunuh keduanya. Padma melakukan karma pembunuhan lagi. Padma menjelaskan perbuatannya ini sebagai sebelum konteks kehidupan lampau dan mendatang, tetapi bagi Upta sebuah tindakan hukuman resmi diperlukan atas pembunuhan. Raja mengataakn bahwa karena Padma bukan berasal dari manusia, melainkan penjelmaan makhluk surga, maka hukuman tidak dapat dijatuhkan padanya. Raja dan para menteri sepakat bahwa Padma harus diasingkan sebagai gantinya. Karena dewan tidak sepakat mengenai tempat pengasingan, maka Raja Indrabhuti menyatakan bahwa kemanapun Padma ingin pergi, maka itu adalah tempat pengasingannya. Ini adalah berita gembira bagi Padma, yang memiliki Hutan Pekkuburan Dingin sebagai tempat tinggalnya, dan semua menteri menyetujuinya.

Padma telah bertekad dan tidak ada apapun yang dapat membujuknya untuk tetap tinggal, tidak kesedihan raja juga tidak tangisan dan ratapan Bhasadhara dan para pelayannya. Kerumunan berkumpul dari segala penjuru untuk menyaksikan pengusiran itu. Menurut satu kisah, para menteri dengan gembira mengawal Padma menuju tempat tinggalnya yang baru. Menurut kisah lain, sementara para menteri berdebat mengenai tempat pengasingan, Empat Raja Dewa bersama para pengikutnya dan para dakini dari empat penjuru datang, bernyanyi dan menari. Mereka membawa kuda surgawi dan mendudukkan sang Pangeran di atas pelana. Ia lenyap ke alam surga melalui arah selatan selagi kerumunan itu melihat dengan terkesima. Padma turun ke bumi saat matahari terbenam dan berdiam di dalam gua, di mana ia berdoa dan bermeditasi selama tujuh hari, Padma mencapai siddhi biasa dan luar biasa, termasuk kekuatan untuk melampaui siklus kelahiran dan kematian.

 Mengembangkan Seni Meditasi di Pekuburan

Pengasingan itu adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi Padma. Ia akhirnya akan menyempurnakan meditasinya dengan mengusahakan jalannya di seluruh delapan pekuburan dan tanah pemakaman besar di India dan tempat-tempat suci lainnya, dan ia akan belajar untuk mengendalikan pengaruh-pengaruh jahat melalui praktik ketidak-melekatan.

Padma pergi ke Hutan Pekuburan Dingin, yang juga dikenal sebagai Pekuburan Cendana Dingin, terletak sepuluh mil sebelah barat daya Bodhgaya. Dikatakan bahwa Sang Buddha mengajarkan Dharma di sana. Padma segera menyadari perlunya mengalih-yakinkan para siluman dan roh-roh. Bertempat duduk di atas tumpukan mayat, ia menyebabkan para setan penghuni tempat itu gemetar ketakutan. Mereka muncul di hadapannya memberikan persembahan. Para Dakini memberikan penghormatan, dan selama lima tahun, Padma mengajarkan Dharma kepada mereka. Selama masa itu, ia menekuni praktik Yoga Sosanika, yang melaluinya ia mempelajari ketidak-kekalan, penderitaan dan kekosongan. Ia menyaksikan pemakaman-pemakaman, sanak saudara yang kehilangan dan bersedih, mayat-mayat yang membusuk, dan binatang-binatang yang saling berkelahi memperebutkan sisa-sisa mayat itu. Ia bermeditasi dengan duduk di atas mayat-mayat, menahankan praktik keras seperti memakan makanan upacara persembahan kepada almarhum, dan ia menutupi tubuhnya dengan kain pembungkus mayat. Selama bencana kelaparan, ketika makanan upacara tidak dibawa bersama mayat, Padma mengubah daging mayat-mayat itu menjadi makanan murni dan memakannya, sedangkan kulit mereka menjadi pakaiannya. Ia menaklukkan makhluk-makhluk spiritual penghuni pekuburan itu dan menjadikan mereka pelayannya. Ketika para siluman bangkit melawannya, ia membunuh yang laki-laki dan bergabung dengan yang perempuan, menguasai mereka dengan kekuatannya. Para mamo dan dakini memujanya.

Raja Arti, yang menguasai wilayah itu, kehilangan seorang ratu saat melahirkan anak. Ketika jenazahnya dibawa ke pekuburan itu. Padma mengeluarkan bayi perempuan dari rahimnya. Melihat hubungan karma dengannya, Padma memutuskan untuk membesarkan bayi perempuan itu sendiri. Raja Arti tersinggung dengan perbuatan itu dan mengirim bala tentara untuk menyerang Padma, tetapi Padma mengalahkan mereka semua dengan kemahiran memanahnya. Sebagai penyesalan atas perbuatan ini, Padma mendirikan stupa.
Selama masa ini, Indraraja, raja di sebuah wilayah Uddiyana, dan banyak rakyatnya telah beralih agama. Padma mengubah wujudnya menjadi siluman Rakshasa dengan mengikatkan seekor ular di rambutnya, dan mengenakan pakaian dari kulit manusia dan rok dari kulit macan. Dengan senjata di tangannya, ia mendatangi kerajaan Indraraja, di mana ia secara gaib mengubah tubuh raja dan para pengikutnya, meminum darah mereka dan memakan daging mereka. Batin mereka terbebaskan, dan dikirim ke alam surga, mencegah keturunan mereka jatuh ke neraka. Padma mengambil setiap perempuan untuk dirinya sendiri untuk memurnikan mereka secara spiritual dan mempersiapkan mereka untuk menjadi ibu dari anak-anak yang berkecendrungan religius.

Kemudian Padma pergi ke negeri Sahor, di mana ia berlatih di tanah pemakaman besar yang disebut Pekuburan Kebahagiaan, atau Pekurburan Hutan Kegembiraan. Di tempat ini, Dakini pemarah, penakluk Mara, memberikan berkah kepadanya. Setelah itu ia bermeditasi di Pekuburan Sosaling di selatan Uddiyana, dan menerima kekuasaan dan berkah dari dakini Perkumpulan Damai. Kemudian ia kembali ke tempat kelahirannya, dan mengajarkan Mahayana kepada para dakini setempat dalam bahasa mereka sendiri. Dengan mempraktikkan bahasa isyarat Mantra Rahasia mereka, ia memperoleh kekuatan yogis mengalahkan mereka dan para dewa di wilayah itu, ternasuk para naga dan roh-roh planet, dan mereka semua bersumpah untuk membantunya dalam misinya. Selanjutnya Padma menetap di Pekuburan Sangat Menakutkan, atau Pekuburan Hutan Lebat, di mana Vajra Varahi muncul di hadapannya, memberkahinya, dan menganugerahkan kekuatan untuk menaklukkan yang lain. Ia menerima transmisi dan pencapaian dari segala kelompok dan tingkat daka dan dakini, yang memberkahinya dan mengajarkan Dharma kepadanya. Mereka memberinya nama Dorje Drakpo Tsal, dan ia menjadi seorang yogi dan meditator besar.

Padma Mencari Guru

Padma mengunjungi Bodhgaya, yang juga dikenal sebagai Vajrasana, dan memberikan persembahan di altar. Selama menetap di sana, ia berlatih mengubah wujud, menggandakan tubuhnya menjadi bentuk lain seperti ratusan bhikkhu memberikan persembahan, atau menjadi banyak yogi, atau gerombolan besar gajah. Mereka yang menyaksikan beberapa aktivitasnya yang luar biasa bertanya siapa gurunya. Ia menjawab: “aku tidak memiliki ayah, tidak memiliki ibu, tidak memiliki guru, tidak memiliki kasta, tidak memiliki nama; aku adalah Buddha yang terlahir sendiri.” Jawaban ini membuat orang-orang menganggap Padma adalah siluman. Walaupun ia adalah penjelmaan Buddha yang terlahir sendiri dan oleh karena itu tidak memerlukan guru, ia pikir adalah bijaksana untuk mendemonstrasikan kepada generasi mendatang bahwa seorang praktisi biasa membutuhkan guru. Walaupun Dharma dan segala pengetahuan yang berhubungan dengan Dharma muncul secara spontan dalam pikiran Padma, ia memutuskan untuk memainkan peran sebagai seorang siswa kepada guru, dan sebagai murid dari segala ilmu, kemanusiaan dan seni kepada berbagai guru. Pada saat kelahirannya, delapan kelompok dewa dan siluman berkumpul dan memberi hormat kepadanya, dan semua Buddha di sepuluh penjuru muncul dan menganugerahkan kekuasaan dan berkah kepadanya. Padma tidak perlu belajar, untuk memperoleh kekuasaan, untuk memperoleh penahbisan sebagai bhikkhu, atau tunduk pada praktik pertapaan dan yoga. Ia melakukannya hanya untuk memperlihatkan kepada para pengikut awam akan pentingnya aktivitas demikian, dan untuk memunculkan keyakinan dalam dirinya.

Padma adalah seorang murid yang luar biasa. Ia segera menguasai apapun yang diajarkan kepadanya hanya sekali. Setiap subyek yang dapat dipikirkan, seni, dan keterampilan yang menarik perhatiannya, dan ia menguasainya semua dengan cepat. Padma memulai pelajrannya dengan pengetahuan duniawi, pengetahuan yang ia namakan lima seni dan pengetahuan, yang termasuk bahasa-bahasa, penyembuhan, dialektika, seni halus dan metafisik. Di Benares, Arjuna, seorang petapa, mengajarkan pengetahuan astrologi kepada Padma. Putera Jivakakumara, seorang tabib terkenal, mengajarkan segala sesuatu mengenai obat-obatan kepada Padma. Di bawah bimbingan doctor Kungi Shenyen, Padma menyempurnakan seni komposisi, bersama dengan enam puluh empat bentuk kaligrafi. Ia menguasai 360 bahasa berbeda, termasuk bahasa siluman, dewa, makhluk-makhluk ganas, dan semua makhluk lainnya dalam enam migrasi. Vishyakarma, seorang seniman besar, mengajarkan kepadanya semua seni dan keterampilan yang dapat dipikirkan, dari mengukir, melukis, dan membuat patung hingga membuat minuman keras, menenun, kerajinan kayu, membuat topi, dan menjahit. Seorang perempuan desa sederhana mengajarkan bagaimana membuat benda-benda dari tembikar kepadanya. Ia mempelajari segalanya yang harus diketahui, dan menjadi terkenal sebagai guru terpelajar dari segala ilmu terapan.

Tujuan Padma berikutnya adalah meningkatkan pengetahuannya yang sudah cukup luas mengenai Dharma. Padma bertemu dengan Ananda, yang menetap di gua para Asura, dan menetap bersamanya selama lima tahun. Ia menguasai dua belas volume aturan yang terdiri dari Getri, yang juga dikenal sebagai gerbang menuju Dharma, terdiri dari 84,000 shloka, yang berisikan semua ajaran Buddha yang penting. Beberapa biografi mengatakan bahwa Padma menerima sumpah selibat dan penahbisan ke dalam Sangha dari Ananda. Pada saat ini, para dewi bumi mempersembahkan jubah monastic berwarna jingga, dan para Buddha dari sepuluh penjuru berkumpul di angkasa dan menamainya Shakya Senge, Singa Shkya.

Ananda menjelaskan kepada Padma bahwa semua ajaran Buddha telah tercatat sejak Paranirvana. Sebagian besar dari kitab-kitab ini telah dibagi antara para Deva dan Naga yang berselisih atas kitab-kitab itu, dan yang lainnya tersembunyi di berbagai lokasi di India dan Uddiyana. Kelak, dengan bantuan para dakini, Padma mengumpulkan naskah-naskah ini dari berbagai alam dan menguasai isinya. Kemudian ia dirujuk sebagai Seorang kaya yang berkuasa di dunia.

Padma melakukan perjalanan menuju Sahor dan bertemu dengan Prabhahasti, yang mengajarkan kepadanya tiga bagian dari Yoga Tantra. Ia memahami ajaran ini dengan cepat, dan bahkan walaupun ia tidak pernah mempraktikkan Yoga Tantra, ia secara spontan mengalami penglihatan pada 37 dewa yang tergambar dalam ajaran itu.

Padma, tidak puas dengan ajaran Sutra-sutra yang ia terima dari Ananda, juga tidak puas dengan Tantra yang ia terima dari Prabahasti. Ia memutuskan untuk mencari ajaran yang tertinggi yang ada, ajaran sehubungan dengan kekosongan dan kebijaksanaan surgawi. Ia mendekati Guru Besar, Garab Dorje, dengan penghormatan tinggi, dan menerima darinya ajaran Dzongchen Nyingtik, yang juga dikenal sebagai Hati Kesempurnaan Agung. Ia melanjutkan untuk memperoleh ajaran yang lebih tinggi dengan bantuan berbagai guru. Dari Sangyey Sangwa, ia menerima seratus emanasi Hati Rahasia, sebuah ajaran sehubungan dengan 100 dewa yang damai dan kejam. Dari Sri Singha, ia mempelajari Tantra dari Heruka TErtinggi, atau Batin Kebahagiaan Belas Kasih. Dari guru Jampal Shenyen, Padma memperoleh Tantra Jampal Shinje, Penghancur Kematian. Padma akhirnya menerima instruksi dari semua guru besar di India dan negeri-negeri lainnya, termasuk Guru Ludup, Hungchenka, Vimalamitra, Jnanasutra, Dhanasanskrita, Humkara, Buddhaguhya, Mahavajra, Gridhrakuta, Devachandra, Shantigarbha, Mahasandhi dan Nagarjuna.

Lukisan-lukisan thanka yang menggambarkan Pohon Perlindungan dari Padmasambhava mengungkapkan hubungan penting dari berbagai gurunya. Umumnya, Padmasambhava ditunjukkan bersama-sama dengan istrinya, dan di atasnya digambarkan silsilah transmisi dari guru-gurunya. Di paling atas lukisan-lukisan itu menggambarkan Buddha Primordial Samantabhadra dengan istrinya Samantabhadri, dan langsung di bawah mereka adalah Vajrasattva. Di bawah guru-guru surgawi, guru-guru duniawi yang penting, Garab Dorje, Manjusrimitra, Shri Singha dan Jnanasutra digambarkan, dan di bawah mereka kita melihat banyak lagi guru personal lainnya.

Mengembangkan Delapan Manifestasi

Setiap saat Padma tidak berada di kaki para guru duniawinya. Ia berlatih dan mengajar di pekuburan, atau mengunjungi alam surga untuk menerima instruksi dari para guru surgawinya. Selama lima tahun, Padma berdiam di Pekuburan Akhir Tubuh, di negeri Baiddha, di mana ia bertemu dengan Mahapalesvara, Dewa Pelindung Dunia, yang memiliki tubuh seekor yak, kepala singa dan kaki menyerupai ular. Di tempat ini, ia membabarkan dharma kepada para dakini dan menerima nama Nyima Ozer, atau Cahaya Matahari Keemasan.

Kemudian ia pergi ke Surga Akanistha, di mana ia menerima ajaran Kesempurnaan Agung dari Buddha Primordial Samantabhadra, dan disebut Guru Urgyan Dorje Chang, atau Guru Vajradhara dari Uddyiana. Dari sanam ia pindah ke Pekuburan Kebahagiaan Meluas, juga disebut Pekuburan Kebahagiaan Bersinar, terletak di Kashmir, dan selama lima tahun ia mengajarkan Dharma kepada siluman perempuan bernama Gaurima dan para dakini lainnya. Menurut satu kisah, Padma menerima nama Loden Chogsed kali ini karena ia memperlihatkan kebaikan agung, seperti seorang ayah dan ibu, kepada seorang pembunuh yang kemurkaannya menyebabkannya diterkam oleh binatang buas.

Setelah perjalanannya ke alam surga Vajrasattva, di mana ia mempelajari yoga dan ajaran Tantra, Padma mengunjungi Puncak yang tercipta sendirinya, atau Pekuburan Banyak Gundukan yang terbentuk sendiri di Nepal. Ia menetap di tempat yang menakutkan dan menyeramkan ini selama lima tahun, menaklukkan delapan kelompok makhluk cebol, dan mengajar berbagai jenis makhluk spiritual, termasuk siluman. Sejak saat ini ia dipanggil Senge Dradog, atau Guru Bersuara Singa. Kembali di surga Buddha Samantabhadra, Padma memperoleh instruksi lengkap dalam Sembilan Kendaraan berdasarkan pada Lima Kitab Maitreya, Sembilan metode pencapai pencerahan, dan dipanggil Yang Terajarkan Sepenuhnya. Kemudian ia pergi ke Sahor, dan menetap di Pekuburan Lankakuta, di mana ia membabarkan Dharma selama lima tahun, mendisiplinkan banyak siluman menakutkan, dan menerima nama Padmasambhava, Kelahiran-Teratai. Setelah itu, ia pergi ke Pekuburan Puncak Dewa, juga disebut Tumpukan Pekuburan Besar Dunia-dunia, di negeri Khotan. Ia menerima instruksi dari Vajra Yogini mengenai metode Tantric rahasia untuk mencapai kebebasan, dan menetap di pekuburan menyeramkan ini selama lima tahun, memutar Roda Dharma kepada para dakini. Sejak saat ini, ia dikenal sebagai Dorje Drolod, Guru Penghiburan.

Para Guru Utama dan Inisiasi oleh Kungamo

Selagi Padma sedang berlatih di pekuburan, Garab Dorje secara ajaib terlahri dari seorang perawan, puteri Raja Dharmasoka di India, sewaktu ia sedang bepergian dari rumah. Karena tidak memerlukan seorang anak tanpa ayah, ia meninggalkannya dalam sebuah celah yang terbakar, tetapi selama tujuh hari anak itu secara ajaib dapat bertahan hidup. Ia teringat akan mimpinya, sebelum melahirkan anak itu, yang mana ia diramalkan bahwa ia akan melahirkan seorang makhluk surgawi. Ia kembali dan gembira menemukan anak itu hidup, dan memberinya nama Rolang Dewa.
Anak itu tumbuh dengan cepat, dan pada usia delapan, ia mengemukakan minat besar untuk menemukan Vajrasattva. Setelah beberapa waktu, pada selang waktu ia dianggap hilang, Rolang Dewa tiba-tiba kembali dan menyatakan: “Aku telah pergi menemui Srivajrasattva untuk mendengarkan Ajarannya, dan apa yang diketahui Vajrasattva, aku juga mengetahui.” Ia melanjutjkan dengan mendemonstrasikan kebenaran yang ia akui dengan cara memenangkan perdebatan dengan lima ratus pandit besar, yang pergi, meyakini bahwa ia adalah seorang Buddha. Garab Dorje bertemu dengan Manjusrimitra di Uddiyana di pulau di Danau Dhanakosa, di mana Manjusrimitra mengajarkan kepadanya kendaraan ke-9, Atiyoga, pada saat ini, Padma mendatangi Garab Dorje, yang mengajarkan kepadanya 17 Tantra dari Dzogchen Nyingtik, dan berbagai ajaran lainnya.

Padma mencari Manjushrimitra di Gunung Malaya untuk memohon ajaran untuk menyempurnakan tingkat umur panjang vidyadhara dan mahamudra, tetapi sang guru menundanya. Sebagai gantinya, ia mengirim Padma kepaad Dakini Kebijaksanaan Kungamo untuk memohon kekuatan pendahuluan yang diperllukan. Padma pergi ke tanah pemakaman Hutan Cendana, atau Pekuburan Puncak Lanka, di mana ia menemukan Kungamo, yang berdiam di istana tengkorak. Ia memohon kekuatan usia panjang, mahamudra, dan kekuasaan atas siluman dan roh. Kungamo mengubah Padma menjadi suku kata Hung. Dengan Hung di bibirnya, ia memberikan kuasa kepada Padma untuk menjadi Buddha Amitabha, memberinya kekuatan untuk mencapai umur panjang. Kemudian ia menelan Hung, dan di dalam perutnya, Padma menerima rahasia kekuatan mahamudra Avalokitesvara. Diam-diam ia menginisiasinya menjadi Hayagriva, dan dengan cara ini memberkahinya dengan kekuatan atas segala mamo, dakini, para dewa duniawi dan roh-roh jahat. Memancarkan Hung melalui teratai rahasianya, ia memurnikan rintangan jasmani, ucapan dan pikirannya. Kungamo memberi Padma nama rahasia Loden Chogsed, Jenius Tertinggi.

Padma kembali ke Manjushrimitra, di mana ia mempelajari semua ajaran Manjushri, dan segera setelahnya, ia memiliki penglihatan Manjushri. Ia juga kembali ke Prabhahasti, dan menerima instruksi mengenai Seratus Ribu Syair Purba Vitatoma, atau Vajra Kilaya.
Salah satu guru duniawi terpenting bagi Padma adalah Pangeran Shri Singha, yang berdiam di sebuah gua di Burma. Menurut pernyataan pribadi Padma, adalah dari instruksi lisan Shri Singha maka pencerahannya tercapai. Merujuk pada instruksi-instruksi ini, Padma menulis:
Aku, Padma dari Uddiyana,
Mengikuti Guru Shri Sibngha.
Ini, instruksi terakhirnya,
Membebaskan aku, Padma.
Walaupun tidak terbebaskan oleh tripitaka atau mantra rahasia,
Aku terbebaskan oleh ajaran rahasia ini.
Semoga semua mereka yang layak juga terbebaskan melalui ini.
Semoga instruksi terakhir dan langsung ini
Dari Guru Shri Singha
Bertemu dengan orang yang layak yang menmiliki latihan sebelumnya!

Selama tahun-tahun belajar dan mengajar ini, Padma memperoleh seluruh pengetahuan sihir, kelahiran kembali, harta tersembunyi, usia panjang, dan kekuatan atas dunia fisik.ia memperlajari bagaimana menyadap inti sari dari berbagai benda untuk mencegah penyakit, menawarkan racun, mendapatkan penglihatan jernih, berjalan di atas air, dan memperpanjang kehidupan. Ia mengembangkan kekuatan supernormal dari indria-indria dengan hanya meminum air dan tidak makan. Ia mampu tetap hangat tanpa pakaian. Ia mengembangkan kejernihan pikiran, keringanan tubuh, dan ketangkasan kaki hanya melalui pengendalian nafas, dan ia memperoleh pembelajaran luas melalui puasa dan memahami kekosongan. Ia menguasai keterampilan menyadap obat dari pasir, dan mengubah kotoran dan daging dari mayat menjadi makanan murni. Ia bertemu dengan Buddha Obat dan para Rishi, yang memberikan kepadanya sekendi amrita yang ia minum dan itu membantunya memperpenjang hidupnya.

Mengembangkan Ajaran Tertinggi dan Melestarikan Dharma di berbagai Negeri

Setelah menyelesaikan latihannya dalam seni dan pengetahuan, menuntaskan kemahiran meditatifnya di pekuburan, menghancurkan segala keraguan dengan permohonan Sila dari semua guru-guru penting dan kontemporer, dan setelah belajar mengendalikan kekuatan kejahatan dengan melepaskan, Padma siap untuk mempraktikkan ajaran-ajaran yang lebih tinggi, khususnya ajaran panjang usia dan mahamudra, dan membangkitkan kembali dan melestarikan Ajaran Buddhisme di India, China, Uddyiana dan banyak negeri lainnya.

Akan tetapi, sebelum menyebarkan Ajaran, Padma ingin menghancurkan kekuatan jahat yang masih ada di dunia. Ia kembali ke Pekuburan Cendana Dingin di dekat Bodhgaya, mendirikan rumah tengkorak berpintu delapan, dan duduk bermeditasi di atas singgasana di dalam rumah itu. Dengan mengadopsi bentuk murka dengan Sembilan kepala dan delapan belas lengan, ia menari dalam perasaan murka. Dalam samaran ini dan lainnya, ia menaklukkan para siluman, katai dan roh jahat, membunuh mereka, memakan jantung mereka dan meminum darah mereka, dan mengirim kesadaran mereka ke tanah suci. Ia juga menaklukkan para naga ketika mengambil bentuk Hayagriva, menari di atas danau beracun. Dalam bentuk dewa murka lainnya ia menaklukkan berbagai jenis siluman, seperti yang menyebabkan wabah, penyakit, hujan es dan bencana kelaparan. Ia mengendalikan para dewa dalam samaran Manjushri Merah dan ia menaklukkan para dewa yang dipimpin oleh Brahma dengan mengucapkan mantra-mantra mereka.
Setelah menaklukkan kejahatan dengan cara-cara ini, Padma kembali ke Bodhgaya untuk melenyapkan segala pandangan keliru, menggunakan kekuatan Sutra-sutra. Melalui penggunaan mantra-mantra, ia menyadarkan semua roh-roh jahat, para naga dan para siluman yang telah ia bunuh, mengajarkan Dharma kepada mereka, menginisiasi mereka, dan membuat mereka melayani penyebab agama. Dalam Vajrasana, tempat paling suci di India, para Tirthika Hitam menimbulkan ketakutan, dan Padma menaklukkan mereka dengan kekuatan gaib. 500 terpelajar Vajrasana memohon agar Padma menjadi guru mereka. Vimalamitra, seorang terpelajar terkenal, tetap menjadi wakil Padma dan membantu melestarikan Ajaran selama 100 tahun setelah kepergian Padma.

Untuk melaksanakan niatnya untuk menyempurnakan tingkat panjang umur vidyadhara yang mana ia telah menerima kekuatan dari Kungamo, dan instruksi dari Manjushrimitra, Padma membutuhkan seorang istri spiritual yang asli. Ia pergi ke negeri Sahor, di mana Raja Arshadhara berkuasa. Padma membuat sinar memasuki rahim sang ratu ketika ia sedang menyatu dengan Raja. Seorang puteri, yang memiliki 32 tanda-tanda Buddha, terlahir dari mereka dan diberi nama Mandarava. Diramalkan bahwa ia akan meninggalkan keduniawian dan menjadi orang suci. Mandarava tumbuh dengan cepat, tumbuh dalam sehari seperti anak-anak normal tumbuh dalam sebulan. Pada usia 13, semua orang menganggapnya sebagai penjelmaan dewi. Banyak pelamar datang dari berbagai negeri, tetapi karena ia tidak menerima siapapun, Raja menjadi marah. Madarava, yang mampu melihat kehidupan lampaunya, menjelaskan bahwa ia ingin memasuki praktik religius. Sebagai akibatnya, ia dikurung dan dijaga oleh 500 pelayan dan dilarang keluar dari istana. Mandarava mampu membebaskan diri melalui jalan rahasia menuju hutan. Ia memotong rambutnya dan merusak wajahnya untuk menghilangkan kecantikannya. Raja akhirnya mengijinkan penahbisannya bersama dengan 500 pelayannya, dan ia membangunkan vihara mewah untuk mereka. Padma memutuskan bahwa saatnya telah tiba untuk memberikan instruksi kepada Mandarava, maka ia muncul di hadapannya dan para pengikutnya di taman, dalam wujud seroang pemuda tersenyum yang duduk di atas pelangi. Semua bhikshuni membungkuk di hadapannya dan bertanya kepadanya mengenai asal-usulnya. Kemudian mereka mengundangnya masuk ke dalam vihara di mana ia mengajarkan tiga yoga kepada mereka. Seorang penggembala, yang mengamati Padma bersama para bhikshuni, dan yang telah mendengarkan di pintu vihara, melaporkan kepada Raja bahwa para bhikshuni tidak bermoral. Raja mengutus bala tentara yang secara paksa masuk dan menangkap Padma. Ia memerintahkan agar Padma di bakar pada sebuah pancang dan agar Mandarava diletakkan di sebuah celah berduri selama 25 tahun. Para tentara menelanjangi Padma, memukuli dan melemparinya dengan batu, dan mengikatnya dengan tali pada sebuah pancang. Ribuan orang diperintahkan untuk membawa seikat kayu dan sedikit minyak wijen. Sehelai kain panjang direndalm dalam minyak dan dililitkan ke sekujur tubuh Padma. Dedaunan kering diletakkan di atasnya dan kayu di paling atas. Tumpukan kayu yang nmenggunung dinyalakan dari empat penjuru dan asap menutupi matahari. Banyak orang puas dan bubar kembali ke rumah mereka masing-masing. Tiba-tiba, terdengar gemuruh seperti gempa. Para dewa dan para Buddha menolong Padma.

Raja mulai curiga bahwa pengemis itu adalah seorang jelmaan penting, tujuh hari kemudian ia melihat asap terus-menerus muncul dari tumpukan kayu bakar itu. Ia menyelidiki, dan menemukan di tempat pembakaran itu, sebuah danau besar di bawah pelangi dikelilingi oleh kayu-kayu yang terus-menerus terbakar. Di tengah danau di atas sekuntum teratai duduk seorang anak berumur delapan tahun, seorang anak yang bersinar dengan aura agung, dilayani oleh delapan gadis, semuanya menyerupai Mandarava. Berkata kepada Raja, anak itu menunjukkan cara-cara jahatnya dan berhati-hati akan karma masa depannya. Raja menyesali perbuatannya. Mengenali Padma sebagai Buddha, ia mempersembahkan dirinya, kerajaannya, dan Mandarava. Padma menerima Puteri Mandarava sebagai istri spiritualnya, dan tetap menjadi guru bagi Raja, memberikan kepadanya dan 21 pengikutnya pelatihan yoga dan inisiasi. Raja menjadi seorang guru Dharrma, “negeri Sahor menjadi bertatahkan dengan yogi, dan Ajaran Buddha lestari di sana selama dua ratus tahun.”

Setelah membuat seluruh negeri memeluk Buddhisme, Padma ingin melakukan hal yang sama pada tanah kelahirannya. Pergi bersama Mandarava menuju Uddiyana, Padma dikenali oleh menteri yang anaknya ia bunuh, yang mencoba untuk membakarnya hidup-hidup sekali lagi. Sekali lagi Padma mengubah api itu menjadi danau, yang di tengahnya ia dan Mandarava duduk di atas sekuntum teratai besar. Raja dan para pengikutnya takjub. Mereka bersujud, mengelilinginya, dan melantunkan puji-pujian. Raja Indrabhuti tercerahkan ketika Padma memberikan instruksi kepadanya yang menyebabkan ia mengenali sifat pikirannya. Raja dan semua pengikutnya menjadi para pengikut, dan Padma menetap selama 13 tahun sebagai pemimpin spiritual di istana.
Padma kembali kepada persoalan spiritual yang belum selesai. Ia bepergian bersama dengan Mandarava menuju Gua Maratika di Nepal, yang dikatakan terletak di dekat Potala di mana Avalokitesvara berdiam, untuk menyempurnakan tingkat umur panjang vidyadhara dengan melatih Sadhana kehidupan Abadi. Bersama-sama mereka berdoa kepada Buddha panjang umur, Amitayius, selama 3 bulan 7 hari. Setelah itu, Amitayis muncul di hadapan mereka dalam suatu penglihatan, dan memberikan kepada mereka naskah ritual yang memberikan keabadian. Dengan membawa vas-berisi-nectar kehidupan abadi, ia menuangkan nectar itu ke mulut mereka dan mengubah tubuh mereka menjadi tubuh vajra, menganugerahkan kepada mereka kekebalan sejak lahir dan kematian hingga akhir kalpa. Mereka juga menerima siddhi transformasi menjadi pelangi, dan siddhi menjadi tidak terlihat. Padma dan Mandarava kembali ke alam manusia and bermeditasi di dalam gua barisan gunung tinggi, di negeri Kotala, mempraktikkan yoga mereka selama 12 tahun, sementara Raja Kotala, Nubsarupa, menyediakan semua kebutuhan mereka.

Selama masa ini, Padma melihat bahwa Raja Arshadhara, ayah Mandarava, telah terlahir kembali sebagai Mandhebhadra, puteri Nubsarupa. Ia juga melihat bahwa di pekuburan besar yang disebut Tawa Hinaan Keras, sejumlah besar binatang buas kelaparan karena kekuarangan mayat. Padma merasa kasihan pada binatang buas ini, tetapi ia gagal memuaskan rasa lapar mereka dengan memberikan tubuhnya sendiri, karena tubuh vajra tidak dapat dimakan. Ia menyusun rencana untuk membuat Mandhebhadra mempersembahkan dirinya kepada binatang-binatang itu dengan membangkitkan rasa kasihan kepada binatang-binatang buas itu. Ia berkata kepadanya bahwa dengan mempersembahkan dirinya kepada binatang-binatang itu, mereka akan terlahir kembali sebagai manusia dan bukan turun ke neraka, dan ia akhirnya akan terlahir kembali sebagai Raja Tongsten Ganmpo di Tibet. Sebagai Tongsten Gampo, ia akan bekerja sama dengan binatang-binatang buas yang terlahir kembali sebagai manusia untuk menyebarkan Dharma demi manfaat semua makhluk. Gadis itu memberikan dirinya kepada binatang-binatang itu, dan masa depan terungkap seperti yang diramalkan oleh Padma. Raja Nubsarupa, yang bersedih atas kehilangan puterinya, berpaling pada Dharma setelah ia memahanmi manfaat dari peristiwa ini.

Setelah ini, Padma mengungkapkan dirinya di kota Pataliputra, di Kusumapura, India, di mana Ashoka, raja agama ini, memicu perpecahan dalam Ajaran. Adalah perselisihan antara Mahasanghika, para bhikkhu muda, dan Sthavira, kelompok kecil para bhikkhu tua. Ashoka memerintahkan untuk membunuh bhikkhu yang lebih muda, dan para bhikkhu tua dipukul dan dibiarkan mati. Padma mendekati Raja dalam wujud seorang bhikkhu peminta-minta. Ashoka curiga dan merasa bahwa ia sedang melihat sesuatu yang menjijikkan. Ia memerintahkan agar Padma direbus dalam sebuah kuali minyak hingga lenyap. Akan tetapi, bhikkhu itu muncul tanpa terluka, duduk di atas kuntum teratai yang tumbuh dalam minyak di kuali dan menjulang ke udara. Raja Ashoka segera menyadari kesalahannya dan menjadi dikuasai oleh penyesalan. Ia berziarah ke Pohon Bodhi, memberikan dana, dan bekerja untuk menyebarkan ajaran. Ia menjadi dikenal sebagai Ashoka yang Adil.

Padma mengunjungi banyak negeri lainnya untuk menegakkan Dharma. Raja Singala menjadi penyokong dan siswanya. Padma menetap di Singala selama hampir 200 tahun dan mengalih-yakinkan penduduk menjadi Buddhisme Mahayana. Di Bengal, ia menegakkan Buddhisne setelah mengalahkan raja dan menaklukkan kerajaan dengan bala tentara ciptaan yang berjumlah 81000 prajurit bersenjatakan busur dan anak panah. Ia mengalih-yakinkan non-Buddhis di Bodhgaya dengan memenangkan perdebatan panjang, dan mendapat nama Guru Senge Dradog, Guru Auman Singa. Ia pergi ke Jambumala, Parpata, Nagapota, dan Kashakamala dan banyak tempat berbeda, dan di setiap tempat ia mendukung dan meningkatkan praktik Buddhis yang telah ada atau memperkenalkan yang baru.

Untuk menyempurnakan tingkat vidyadhara dari mahamudra, Padma pergi ke Gua Yangelsho, sekarang dikenal sebagai Palphing, antara India dan Nepal. Pada saat ini, Shkayadevi, puteri raja Nepal, menjadi istrinya dan menyertainya ke gua ini. Padma menulis: “Dalam ketinggian gua meditasi di Yangleysho, aku memulai proses menjadi sadar akan keluhuran Kenyataan Heruka dari Pikiran untuk memperoleh kekuatan relative emosi dan belas kasihan tertinggi dari mahamudra.” Ia berlatih bersama dengan sang puteri dan mencapai pencapaian tertinggi melalui sadhana yang mendalam dari dewa Vajraheruka dan Vajrakilaya, yang ia gabungkan dalam satu latihan tunggal. Latihan Padma terhenti karena Naga Gyongpo, Yaksha Gomakha dan Logmadrin, siluman alam gaib, menghentikan hujan selama tiga tahun. Ini menyebabkan kekeringan, kelaparan dan penyakit yang menimbulkan penderitaan bagi rakyat India dan Nepal. Padma mengetahui bahwa para dewa lokal menghalangi pencapaiannya akan mahamudra. Oleh karena itu ia memohon kepada gurunya Prabahasti untuk memberikan kepadanya sebuah alat untuk mengatasi halangan ini. Prabahasti mengirimkan naskah Purba Vitotama yang tidak dapat diangkat oleh satu orang. Ketika naskah besar itu datang, para siluman teratasi hanya dengan kehadirannya. Demikianlah rintangan kemajuan sadhana Padma dilenyapkan, dan ia mencapai penembusan mahamudra

 CATATAN:
  • Jika kita menganggap Padma sebagai seorang manusia biasa, kita tidak akan melihat kualitas tercerahkan dari seorang Buddha. Dalam Saddharma Pundarika Sutra, Buddha Shkayamuni menggambarkan bahwa seorang Buddha dapat mengubah sesaat menjadi satu kalpa dan satu kalpa menjadi sesaat. Kendali atas fenomena ini adalah satu contoh kekuatan luar biasa dari seorang Buddha, yang tidak dapat dijelaskan oleh makhluk-makhluk biasa atau bahkan memahaminya. Sebagai tambahan, persepsi makhluk-makhluk adalah relatif. Satu tindakan Buddha Shakyamuni dilihat dalam berbagai cara oleh siswa-siswa berbeda Karena perbedaan kapasitas mereka. Pengikut Hinayana melihat kegaiban agung Sang Buddha bertahan selama satu hari, sementara pengikut Mahayana melihatnya bertahan selama berhari-hari. Biasanya, kita membicarakan Tiga Pemutaran Roda Dharma. Kadang-kadang kita melihat referensi pada Empat Pemutaran atau Lima Pemutaran. Orang-orang biasa melihat Buddha memberikan sejumlah besar ajaarn lain, seperti Avatamsaka, Kalachakra, dan sebagainya. Ini adalah contoh dari relativitas persepsi manusia. Dengan keterbatasan ini, bagaimanakah kita dapat mengharapkan untuk memahami misteri dari jasmani, ucapan dan pikiran seorang Buddha seperti Padma? Para individu biasa, dan bahkan para bodhisattva, tidak memahami bagaimana para Buddha atau siddha agung mampu mengubah waktu, memperlihatkan banyak perwujudan dari bentuk jasmani mereka, dan memperlihatkan banyak keajaiban lain. Oleh karena itu, kita harus membuat kelonggaran atas aktivitas-aktivitas luar biasa atau yang tidak dapat dijelaskan dengan bersandar pada keyakinan.
  • Yeshe Tsogyal adalah siswa akrab Padmasambhava dan penjelmaan Sarasvati, Dewi Pembelajaran. Mengikuti apa yang didiktekan oleh Padma, ia menyusun aturan-aturan Padma yang dikenal sebagai Padma bKahi Thang Yig yang terdiri dari dua versi, satu ditulis dalam prosa dan yang lain dalam puisi. Karya ini adalah satu dari banyak otobiografi yang membentuk Literatur Kathang bahwa Padmasambhava menyusun, secara fisik menyegel, dan menyimpannya di tempat aman demi generasi mendatang. Padma memerintahkan Yeshe Tsogyal untuk menmgubur naskah itu dalam berbagai gua rahasia, bersama dengan berbagai benda lainnya yang telah ia sembunyikan di sana. Versi prosa dari Padma bKahi Thang Yig kelak ditemukan oleh Terton Sangye Lingpa dalam gue cerminan Pouri, dan terdiri dari gulungan yang ditulis dalam bahasa Sanskrit bersama dengan terjemahan lengkap dalam bahasa Tibet. Karya ini membentuk dasar bagi terjemahan seperti “An Epitome of the Life and Teachings of Tibet’s Great Guru Padmasambhava” menurut Biografi Yeshe Tsogyal, yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris oleh Sardar Bahadur S. W. Laden, dalam Tibetan Book of The Great Liberation, ed. W. Y. Evan Wentz. Yang ke dua, versi yang lebih panjang dari karya yang sama dalam 108 canto, ditemukan oleh Ogryen Lingpa dalam Gua Batu Kristal di Yarlung, ditulis dalam puisi, dan menjadi dasar bagi The Life And Liberation Of Padmasambhava, diterjemahkan dari bahasa Perancis oleh Kenneth Douglas & Gwendolyn Bays, Dharma Publishing, 1978. kedua bersi dari Padma bKahi Thang terutama terdiri dari ajaran Guru Padmasambhava, tetapi belakangan para komentator telah menambahkan dan menyisipkan  materi-materi yang mereka temukan sendiri menyebabkan karya ini menjadi agak tidak dapat diandalkan sebagai sumber sejarah. Kedua versi juga berbeda dalam banyak rincian penting. bKa’ Thang Zab Rgyas, Deep and Vast Chronicles dalam empat jilid, salah satu penyajian yang sangat ekstensif dari kehidupan Padmasambhava juga sama tidak murni dan tidak diterjemahkan. Salah satu sumber terbaik dari informasi asli, yang pertama dikenal otobiografi ternma, disebut Sanglingma Life Story, juga tercatat oleh Yeshe Tsogyal, dan dimasukkan oleh Jamgon Kongtrul dalam jilid pertama dari koleksinya yang terkenal dari harta terma yang dikenal sebagai Rinchen Terdzo. Ini adalah dasar bagi The Lotus Born: The Life Story of Padmasambhava diterjemahkan dari bahasa Tibet oleh Erik Pema Kunsang, Sambhala Publication 1993. Yeshe Tsogyal menyembunyikan Salingma di bawah patung dewa tantra Hayagriva di altar Kuil Tembaga di vihara Samye, dan kelak ditemukan oleh Nyang Ral Nyima Oser. Dalam kata pengantar dari The Lotus Born, Dilgo Kyentse Rinpoche menjelaskan bahwa berdasarkan pada cara yang berbeda para makhluk melihat kenyataan maka terdapat sejumlah besar riwayat hidup Padmasambhava yang bersesuaian yang mana Saglingma adalah raja. Karya ini meringkas banyak biografi, otobiografi dan sejarah lainnya, dan juga berisi hal-hal utama dari ajaran Padmasambhava serta instruksi lisan dan nasihat terakhir. Karya ini membahas tentang bagaimana ajaran menyebar ke Tibet dan bagaimana Padmasambhava mengalih-yakinkan para siswa di negeri itu. Sebuah synopsis yang baik dari The Life terdapat dalam The lEgend of the Great Stupa and The Life Story of the Lotus Born Guru yang diterjemahkan oleh Keith Dowman. Sebagai tambahan pada otobiografi terdapat berbagai biografi yang ditulis oleh orang-orang lain yang umumnya berdasarkan pada therma. Yang paling unggul di antara karya-karya ini adalah Threefold Confidence: A Life Story of Padmasambhava oleh Taranatha dari abad 16.
Kata Tibet “namtar,” yang menggambarkan jenis tulisan ini sebenarnya berarti “complete liberation (kebebasan sepenuhnya)” dan seharusnya tidak diterjemahkan “life story (riwayat hidup)” tulisan-tuklisan namtar adalah penuntun yang mana para siswa menurunkan instruksi, sering kali tidak secara jelas, serta inspirasi, dengan mempelajari teladan kehidupan dari gurunya, dan masing-masing bab atau bagian sering kali menjelasjan tahap tertentu atau praktik sang jalan.
  • Ramalan oleh Buddha Shakyamuni atas kemunculannya kembali sebagai Padmasambhava terdapat dalam banyak Sutra dan Tantra. Kutipan ini berasal dari Tantra Bla-med don rdzogs ‘dus-pa. Ramalan serupa dapat ditemukan dalam Tantra bka’ ‘dus: “Seorang makhluk agung yang termashyur yang akan menjadi satu dengan diriku, Kelahiran Berlian dari Danau, sejalan dengan ordonasiku, akan muncul di masa depan. Ia akan memberikan instruksi secara luas, di tanah Zahor, mengajarkan kepada Raja Asradhara dan yang lainnya Aturan-aturan Gabungan, Kendaraan Meditasi Agung ini.” Dalam Sutra dbus ‘gyur tshal lung bstan-ba disebutkan: “Empat puluh dua tahun dari sekarang, di pulau di danau Dhanakosa, melalui kelahiran spontan dari teratai, Padmasambhava akan muncul, Raja Ajaran dari Formula Rahasia.” Beberapa naskah lainnya yang berisikan ramalan ini adalah Immaculate Goddes Sutra, Sutra of Inconceivable Secret, Tantra of the Ocean of Ferocious Activity, Tantra of the Perfect Embodiment of the Unexcelled Nature, Nirvana Sutra dan Sutra of Predictions in Magadha.
  • Dikutip oleh Evans Wentz, ibid, p.105. sumber asli dari kalimat ini, seperti yang dikutip oleh Wentz, adalah Mahaparinirvana Sutra. Walaupun ramalan Sang Buddha terbukti sangat akurat sehubungan dengan rincian kelahiran Padmasambhava, pernyataannya sehubungan dengan kemuliaan Padma dibandingkan dirinya sendiri tidak diartikan secara literal melainkan secara hiperbolis oleh beberapa pembaca, karena bagaimana mungkin ada orang yang lebih mulia daripada Sang Buddha? Akan tetapi, dapat diperdebatkan bahwa Padmasambhava lebih mulia daripada Buddha Shkayamuni dalam hal bentuk manusianya karena ia tidak mudah diserang oleh ketuaan, penyakit dan kematian. Terlebih lagi, ada kepercayaan berdasarkan pada kalimat dalam Kanjur, bahwa Buddha Shkayamuni terlahir kembali sebagai Padmasambhava untuk tujuan khusus membabarkan doktrin Tantra.ia dikutip sebagai mengucapkannya pada saat meninggal dunia, sebagai jaawban atas pertanyaan mengapa ia tidak mengajarkan Tantra, bahaw ia tidak layak melakukan itu karena telah terlahir dari rahim seorang manusia, dan bahwa hanya kelahiran yang melampaui manusia yang menghasilkan tubuh yang luar biasa murni yang diperlukan untuk mengungkapkan Tantra. Dari sudut pandang absolute tidak ada makhluk yang lebih unggul daripada Sang Buddha. Apa yang dimaksudkan di sini adalah bahwa emanasi seorang Buddha tertentu mungkin, secara relative, lebih superior dari emanasi lainnya. Dalam Nirvana Sutra Buddha Shakyamuni menguraikan lima kualitas dari emanasinya sebagai Padmasambhava yang membuatnya lebih unggul daripaad yang lainnya.

Kyeho! Dengarlah, Seluruh poengikut, dengan pikiran terpusat.
Emanasi diriku ini
Akan lebih unggul daripada emanasi lainnya di tiga masa.
Tidak tunduk pada ketuaan dan kemunduran.
Bentuknya yang unggul akan lebih unggul daripada emanasi lainnya.
Sejak awal menaklukkan empat mara,
Kekuatan kemurkaannya akan lebih unggul daripada emanasi lainnya.
Mengajarkan kendaraan yang lebih besar Kebuddhaan dalam satu kehidupan,
Pencapaiannya akan lebih unggul daripada emanasi lainnya.
Mengalih-yakinkan pusat benua Jambu dan pulau-pulau sekelilingnya,
Manfaat yang diberikan kepada makhluk-makhluk akan lebih unggul daripada emanasi lainnya.
Melampaui kematian dalam kalpa yang baik ini
Umur keghidupannya akan lebih unggul daripada emanasi lainnya.
Ini karena ia adalah emanasi Amitabha.

  • Sungai besar Sindhu, satu dari empat sungai besar yang berasal dari mata air dari Gunung Kailash, mengalir ke arah tanah selebah barat Uddiyana dan masuk ke Laut Arab. Dimana sungai itu sampai di Uddiyana, sungai itu membentuk sebuah danau yang penuh dengan teratai. Karena akar-akar teratai menghasilkan sari yang manis dan mengandung susu, maka disebut Laut Susu. Danau itu terletak di wilayah Dhanakosha, sebelah barat laut Uddiyana, tenggara Kamaru, kota pualam, adnau itu, juga dikenal sebagai Danau Kosha atau sebagai Danau Tanpa Noda Memesona, adalah kumpulan air yang sangat banyak dengan kualitas yang sangat murni,. Air itu memiliki delapan karakteristik yaitu murni, jernih,m sejuk, manis, harum dan beraroma menyenangkan, memuaskan dahaga dan menyehatkan. Orang-orang yang mandi di dalamnya atau meminum airnya menjadi hening, damai, tidak celaka dan tenang, dan karma negatifnya menjadi berkurang.

  • Biografi-biografi itu mengandung banyak kisah demikian dan adalah mustahil memasukkannya semua dalam ringkasan singkat kehidupannya ini. Beberapa contoh aktivitas Padma ini dimasukkan untuk mengilustrasikan transendensinya dari segala konsep dan moralitas konvensional, yang telah mengundak kritik dari pihak tertentu. Walaupun kita sering melihat gambar Padma yang diperlihatkan dengan keunggulan yang sama dengan pendiri mereka Tsongkapa, beberapa sektarian di antara Gelugpa telah melontarkan kritik yang tidak menyetujui ajaran tantra Padma. Dikatakan bahwa ia mengabaikan segala standar baik dan buruk dan ia sepenuhnya mengabaikan segala kebiasaan social, modal dan dogma, serta kebiasaan religius dan menegakkan aturan berperilaku. Keluhan dilontarkan sehubungan dengan penggunaan alcohol sebagai alat tantra dan ketidak-laziman hubungan suami-istri. Adalah di luar cakupan kita untuk membeberkan segala keberatan ini seluruhnya dan beberapa komentar seharusnya mencukupi. Padma sering memegang casngkir dari tengkorak berisikan minuman keras surgawi yang ia berikan kepada mereka yang memilihnya menjadi guru mereka. Menyuruh mereka meminumnya untuk mencapai kebebasan. Penggunaan alcohol, daging, dan seks dalam praktik trantra diterima sebagai alat untuk meningkatkan latihan dan mempercepat pencapaian tertinggi. Mereka yang belum diinisiasi menikmati alcohol, daging dan seks dalam cara yang biasa dan vulgar. Mereka yang telah diinisiasi melakukannya secara simbolis dan sebagai cara-cara yang mendalam dan terampil. Terlebih lagi, kritik pada cara-cara ini berlandaskan pada konsepsi baik dan buruk yang relatif atau terbatas. Karena kualitas Kebuddhaannya, khususnya kemaha-tahuannya, Padma mampu sepenuhnya melampaui perbedaan konseptual seperti perbedaan antara baik dan buruk. Tidak perlu memberikan banyak pertimbanagn pada opini-opini vulgar sehubungan dengan Guru Berhrga. Hanya seorang guru besar, bukan seorang dengan nafsu dan selera yang tidak terkendali, mampu memberikan dan menciptakan ajaran tertinggi yang diwariskan oleh Padma demi manfaat bagi generasi mendatang. Kritik sectarian atas karakter Padma dan tantra hanya dapat berfungsi untuk menegaskan kehidupan dan kualitas luar biasa, aktivitas dan kesempurnaan luar biasa dari Guru Besar.
  • Suatu konflik muncul pada titik ini di antara berbagai otobiografi Padmasambhava. Dalam Sanglingma dikatakan bahwa Padma menerima penahbisan dari Prabhahasti dan adalah ia yang memberikan kepadanya nama Shakya Senge. Di pihak lain, menurut kedua versi bKahi Thang, Padma memohon agar Prabhahasti menganugerahkan kepadanya status brahmacharya, sumpah selibat, tetapi Prabhahasti memberitahu Padma bahwa walaupun ia dapat mengajarkan Tantra kepadanya, namun ia tidak memiliki kualifikasi untuk memberikan penahbisan, dan bahwa ia harus menemui Ananda, sepupu Sang Buddha dan siswa utama, untuk hal itu. Lebih jauh dikatakan bahwa Padma tidak menemui Ananda menuruti nasihat ini, dan bahwa ia menerima penahbisan darinya. Tidak disebutkan mengenai Ananda dalam Sanglingma, tetapi ia muncul secara menonjol dalam bKahi Thang dalam berbagai canto.

  • Beberapa dari nama ini dan lain-lainnya yang mengikuti selanjutnya merupakan delapan prinsip dan permujudan yang paling terkenal dari Padmasambhava. Dalam Mandala dari delapan perwujudan ini, Shakya Senge muncul di timur. Padma Gyalpo di selatan. Padmasambhava muncul di barat. Dorje Drolod muncul di utara. Nyima Ozer muncul di tenggara. Padma Jungnay muncul di barat daya. Senge Dradog muncul di barat laut. Loden Chogsed muncul di timur laut. Legenda-legenda berbeda memberikan asal-usul sejarah yang berbeda atas beberapa nama ini. Sosok-sosok berbeda memperlihatkan perbedaan peralatan, mudra, pakaian, danm dalam sosok murka, variasi ganjil dalam cirri-ciri fisik dan wajah. Semuanya dikelilingi oleh para dakini dari berbagai kelompok. Padma Jungnay adalah nama dari perwujudan Padma yang melakukan perjalanan ke Tibet dan mengalahkan para kanibal. Beberapa dari perwujudan menarik lainnya adalah Tsokey Dorje, Padma sebagai Raja Sahor, guru yang diramalkan oleh Buddha Shkyamuni; Guru Drakpo, memegang-kalajengking, perwujudan kemarahan; Simhamukha, sang dakini rahasia, dakini bermuka singa dan Dombhi Heruka