嗡。古魯。蓮生。悉地。吽 - Om Guru Lian Sheng Siddhi Hum

嗡。古魯。蓮生。悉地。吽 - Om Guru Lian Sheng Siddhi Hum

Friday, August 15, 2014

Vajrasattva



Mantra 100 Aksara:
Om Vajrasatva Samaya Manupalaya Vajrasatva Tvenopa Tistha Dridho Me Bhava Sutokayu Me Bhava Supukayu Me Bhava Anu Rakto Me Bhava Sarva Siddhi Meparyaccha Sarva Karma Succhame Chittam Shriyam Guru Hum Ha Ha Ha Ha Ho Bhagavan Sarva Thathagata Vajra Mamemuncha Vajre Bhava Maha Samaya Satva Ah Hum Phat (Sanskrit)


Mantra Pendek:
Om Bie Zha Sa Duo Ah hum Pei
Om Vajrasatva Ah Hum Phat
(Sanskrit)

Didalam mantra 100 aksara Vajrasattva juga terdapat Mantra pendeknya, tetapi jika dibilang sama juga berbeda.

Mantra 100 Aksara adalah mantra pertobatan sekaligus mantra penghapus pelanggaran sila samaya dan juga bisa memperbaiki segala Sadhana yang kurang sempurna.

Mantra Pendeknya adalah Mantra Hati Vajrasattva.


Dengan makna mendalam dalam pembinaan diri yang demikian, Adinata hadir dari Kesadaran Tertinggi Alam Semesta, inilah rahasya dalam Tantrayana ! Setelah bervisualisasi Vajrasattva bermanifestasi maya dari cakra-candra, di angkasa memancarkan cahaya terang, maka Anda boleh memulai visualisasi tri-aksara vidya mengadhistana Anda.

Setelah Anda mengundang kehadiran yidam, Anda juga harus memohon adhistana yidam untuk memurnikan tubuh-ucapan dan pikiran. Sadhana luar ini demi memurnikan klesha dan jnana-warana yang disebabkan oleh avidya sejak masa tanpa awal.

Anda memvisualisasikan ajna-cakra, visuddhi-cakra dan anahata-cakra dari Vajrasattva memancarkan cahaya adhistana Tri-aksara-vidya (Om A Hum), memurnikan tri-visa (tiga racun batin) lobha-dosa-moha Anda. Memurnikan kaya-vak dan citta (tubuh-ucapan dan pikiran). Jadi proses adhistana tersebut adalah melalui visualisasi kemudian menjapa mantra, visualisasikan cahaya putih dari bijaksara OM, menjapa mantra OM, mengadhistana ajna-cakra Anda. Visualisasikan cahaya merah bijaksara A, japa mantra “A”, mengadhistana visudhi-cakra Anda ; Visualisasikan cahaya biru dari bijaksara HUM, japa mantra HUM, mengadhistana anahata-cakra Anda.

Saat itu, yidam di angkasa telah memancarkan sinar Tri-aksara-vidya. Memurnikan semua karmawarana Anda sejak masa tanpa awal. Jadi yidam telah diundang dan telah mengadhistana Anda, berikutnya adalah beryoga dengan Anda. Proses yoga tersebut, kita harus melakukan visualisasi yang jelas, detail dan indah, dalam proses visualisasi cakra-candra sampai “memasuki aku” dan “aku memasuki” ada dibagi menjadi enam tahapan, jadi disebut “Enam bagian” .

Dari cakra-candra muncul bijaksara, menjadi yidam, mengadhistana, kemudian menetap di usnisa Anda, menyatu, turun untuk beryoga dengan Anda, semua tahapan ini divisualisasikan, jadi Anda harus melakukan visualisasi terlebih dahulu, kemudian menjapa mantra.

Setelah visualisasi yidam mengadhistana, menetap di usnisa, kemudian bervisualisasi yidam yang berada di usnisa memancarkan cahaya tanpa batas, memancarkan sinar ratusan mustika, berbagai warna, merah-oranye-kuning-hijau-biru-nila-ungu, berbagai macam warna sinar, mengabhiseka Anda.

Saat itu ada visualisasi yang lebih detail, Anda harus memvisualisasikan Dharmasana (tahta tempat duduk kehormatan bagi Suciwan Agung) adalah Dharmasana Padma kelopak seribu. Vajrasattva duduk di Vajrasana (tahta Vajra), di bawah padmasana (tempat duduk teratai) berkelopak seribu ada sebuah tahta kotak yaitu Fondasi Visva-vajra , Anda bisa memvisualisasikannya terdapat hiasan Visva-vajra (Vajra salib),dan dijaga oleh Singa Salju, jadi diatas Vajrasana tersebut dikelilingi oleh padma berkelopak seribu, Vajrasattva duduk diatas Vajra-ratna-sana (tahta tersebut) , inilah yang disebut Vajra-sana, Anda harus memvisualisasikannya dengan jelas.

Jadi Vajra-ratna-sana itu terdiri dari Fondasi Visva-vajra yang berbentuk bujur sangkar yang ditengahnya ada hiasan visva-vajra, ada Singa Salju yang melindungi Vajrasattva, mereka ada kula (anggota) dari Vajrasattva, sedangkan diatas Fondasi Visva-vajra terdapat padmasana berkelopak seribu yang memancarkan tujuh warna cahaya. Keseluruhan ini disebut Vajrasana (singasana Vajra).

Kemudian Mulapranidana-mudra (Mudra sikap tubuh yang melambangkan ikrar) dari Vajrasattva, tubuh Bodhisattva bhumi ke 11, berwarna putih, tangan kiri membawa vajra-gantha (bel), tangan kanan membawa vajra, vajra tersebut ditopang lurus oleh genggaman telapak tangan, inilah mula-pranidhana-mudra Nya.

Jadi, Anda memvisualisasikan yidam Vajrasattva yang ada di usnisa Anda, bertubuh putih, tangan membawa Dharmayudham (alat Dharma) mula-pranidhana, yaitu tangan kiri mmebawa gantha, tangan kanan membawa vajra, duduk di atas kepala Anda. Memancarkan sinar ratusan mustika, sinar tujuh warna mengabhiseka Anda, bahkan sinar tersebut mengitari seluruh penjuru Dharmadhatu. Anda harus memvisualisasikannya dengan sangat jelas, dalam sekejap, visualisasi Anda mencakup seluruh Dharmadhatu , baik itu dimasa lampau, yang akan datang dan saat ini.

Namun ada satu kiat yang mendetail, sebelum mampu menembus rintangan awal, panca-skandha akan sangat pekat, banyak klesha, maka walau Anda diberi arus abhiseka Dharma, namun Anda tidak mampu menerimanya. Yidam ada memancarkan cahaya, namun kita tidak mampu menerimanya, kenapa tidak mampu menerima cahaya terang tersebut ? Karena panca-skandha dan klesha Anda telah menolak cahaya terang dari yidam.

Kenapa dalam tahapan bersadhana Anda, dimana Anda telah bersadhana setiap hari, menjapa mantra juga sudah lebih dari seratus ribu kali, kenapa belum beryukta ?

Bahkan ada yang sudah menjapa Mantra Hati Guru sebanyak 500ribu kali, satu juta kali, ada juga yang sepuluh juta kali, namun disini yang sudah menjapa sepuluh juta kali hanya saya. Yang sudah menjapa sampai 500ribu sudah banyak, namun, kenapa Anda tidak merasakan apapun ? Kenapa masih belum dapat beryukta ? Karena Anda belum lolos dari rintangan awal.

Apa yang dimaksud dengan lolos dari rintangan awal ? Jika berhasil melampaui jhana awal yaitu Surga Kama-dhatu (surga nafsu keinginan) sampai ke Rupa-dhatu (Surga berwujud) , ini dinamakan telah melampaui rintangan awal. Sebab Anda masih berada di kama-dhatu ! Anda masih di bagian para penghuni surga ! Jadi cahaya tidak dapat mengabhiseka Anda . Sedangkan siddhi vidya-dhara (Siddhi mantra) dalam Tantrayana adalah melampaui kama-dhatu, telah naik ke rupa-dhatu, mencapai catvari-dhyanani asta-samadhi (empat dhyana di alam berwujud dan delapan konsentrasi, empat di alam berwujud dan empat di alam tak berwujud), merealisasikan Samata-jnana (Kebijaksanaan Sifat Setara) , sehingga siddhi vidya-dhara dalam Tantrayana juga disebut sebagai Siddhi Visuddhi-prabha (Siddhi Sinar Murni).

Saat kita melaksanakan api homa, melakukan tiga tahap visualisasi, semua memvisualisasikan Mahaguru menetap di usnisa (atas kepala), yidam menetap di usnisa, ada orang yang bisa merasakan, ada yang tidak merasakan apa-apa. Penyebabnya adalah klesha panca-skandha Anda telah menolak cahaya Buddha Bodhisattva.

Saya mengajari Anda sekalian sebuah visualisasi yang khusus, yaitu padmasana seribu kelopak yang ada diatas Vajra-ratna-sana, padmasana bersambungan dengan Vajrasattva, visualisasikan bijaksara HUM putih di cakra anahata Vajrasattva, bijaksara HUM ini berada di nadi susumna (tengah), nadi susumna Vajrasattva tembus sampai Vajra-sana sampai ke batang padma berkelopak seribu , batang padmanya berbentuk seperti sedotan, masuk ke dalam ubun-ubun kita, Sifat Sejati Vajrasattva , cahaya di anahata-cakra, mengalir masuk melalui saluran nadi tersebut , perlahan memasuki tubuh Anda.

Visualisasi dari nadi susumna Vajrasattva mengalirkan susu Dharma berwarna putih, meskipun susumna Anda sendiri belum tertembus, namun jika Anda melakukan latihan visualisasi ini dalam waktu lama, maka dengan adhistana Vajrasattva mampu menyucikan nadi ketujuh cakra Anda, menyucikan nadi-nadi kacau yang merintangi bhavana Anda, menyucikan nadi mara. Jika Anda sering melakukan visualisasi ini, maka makin lama nadi susumna Anda akan tembus, kemampuan ini dianugerahkan oleh Vajrasattva.

Kita semua tahu bahwa Vajrasattva adalah Pangeran Dharma bhumi 11, apa itu bhumi 11 ? Bhumi 10 adalah realisasi Kebuddhaan, bhumi 10 sudah kita sebut sebagai Tathagata, sedangkan Pangeran Dharma sendiri bermakna Beliau mempunyai keluhuran dan kualitas dari Para Tathagata di tiga masa (lampau, saat ini dan akan datang.)

No comments:

Post a Comment