嗡。古魯。蓮生。悉地。吽 - Om Guru Lian Sheng Siddhi Hum

嗡。古魯。蓮生。悉地。吽 - Om Guru Lian Sheng Siddhi Hum

Friday, August 22, 2014

Guang Gong Guan Yun Zhang

Guang Gong Guan Yun Zhang
關公關雲長





Asal Beliau adalah tokoh pada masa Tiga Kerajaan, kemudian terbunuh, setelah kepala Guanyunzhang (關雲長) terpenggal, dia meninggal dengan rasa benci, sehingga berubah menjadi hantu gentayangan….

Kemudian di jaman Dinasti Sui (隋朝—Sui chao) (581-618), arwahnya bertemu dengan Mahaguru Zhezhe (智者大師) dari aliran Tiantai (天台宗) dan menerima Trisarana, dan bertekad menjadi Dharmapala dari Buddhism.

Menurut catatan Guandizhi Qingjianlong (清乾隆版《關帝志•靈異•建玉泉》):
Tahun (592),malam hari Mahaguru Zhezhe di datangi arwah Guangong (關公)dan bersumpah ” Pada seketika ini juga Ku persembahkan golok Ku untuk melindungi Buddha Dharma” , Guangong juga menerima Pancasila, dan menjadi pelindung kuil.

Tidak hanya kalangan Buddhisme yang menghormati Guangong sebagai Dharmapala,bahkan kalangan Taoisme juga memuja Beliau sebagai Yiyongwuanwang (義勇武安王) yang berarti Raja Pelindung Kedamaian yang Seta dan Gagah Berani ,gelar ini adalah yang diberikan oleh 宋真宗 (sòngzhēnzōng) pada tahun 1014.Inilah awal pemujaan Guanyu di tradisi Tao.

Masa Songzhenzong , pimpinan Tao Zhangtianshi (張天師) lah yang pertama kali mengundang Guanyu untuk mengenyahkan siluman dan roh jahat. barulah membawa Guangong masuk pintu Tao. Oleh karen itulah kemudian umat Tao juga mulai memuja Guangong.

VAJRAYANA BUDDHISM

Tibetan Buddhism juga memuja Guangong sebagai Dharmapala,kira kira mulai dari Mahaguru Panchen yang ke 5, saat Beliau memasuki Tiongkok, melihat seorang jenderal bermuka merah dan berjenggot panjang datang menyambut Nya, karena Beliau tidak pernah melihat Nya, maka bertanya pada Kaisar Qianlong (乾隆皇帝) ,Kaisar mengatakan :” Mungkin Beliau adalah Guangong!” mulai pada saat itulah Beliau dihormati sebagai Dharmapala dari Vajrayana.

Mahaguru Panchen yang ke 5 bahkan mengatakan : “Barang siapa yang hendak membabarkan Dharma di bumi Tiongkok maka hendaknya mempersemayamkan Dharmapala ini!”

Dalam Riwayat Guru Negara Lcangskya 《章嘉國師若必多吉傳》tercatat pula penghormatan pada Guangong sebagai Dharmapala. Saat Mahaguru Lcangskya (章嘉大師) sampai di Sizhou (四川) dan tinggal di kaki Gunung Xiangling . Lcangskya Rinpoche (ke-3) bermimpi seorang pahlawan berwajah merah mengatakan : “Puncak gunung ini adalah rumah Ku, mohon tinggal disana.” kemudian Rinpoche melakukan perjalanan ke puncak gunung, ternyata di sana terdapat sebuah bangunan yang indah sekali, Pahlawan bermuka merah menyambut Nya memasuki bangunan tersebut, mempersembahkan berbagai makanan, bahkan memnyuruh keluarga Nya untuk memberi penghormatan, kemudian mengatakan: “Dari tanah ini sampai seluruh bumi Tiongkok ada dalam kekuasaan Ku, sedangkan Rakyat Tibet yang berdana makanan pada Ku juga tidak sedikit, bahkan seorang Sangha Mulia yang telah berusia lanjut di Tibet selalu memberi Ku pujana minuman dan makanan, mulai saat ini, Aku jadi Pelindung Mu, besok Engkau akan menemui sedikit kesulitan, Aku yang akan membantu Mu mengenyahkannya.”

Keesokannya di hutan ada seekor kera yang membawa batu besar, dan melemparkannya kepada pengiring Rinpoche, namun hanya mengalami luka ringan.

Dalam bahasa Tibet, Guanyunzhang disebut Zhenrangjiabu “珍讓嘉布” (artinya adalah Raja Negara Zhangyun — 長雲國王),sedangkan yang dikatakan oleh Guanyu : “Di Tibet ada yang memberi Ku dana makanan.” adalah menunjuk pada Panchen Lama yang memberi persembahan.

Lcangskya Rinpoche menderita penyakit semacam stroke, kaki dan tangan seakan lumpuh, juga menderita penyakit mata, telah diderita sangat lama dan telah mengundang banyak tabib terkemuka untuk mengobati.
Kemudian diadakan sadhana permohonan kesehatan, namun tidak kunjung membaik.
Kaisar sangat khawatir, mengundang beberapa Tabib terkenal di Tiongkok, beliau sendiri juga secara langsung menengok Rinpoche, dengan bakti yang tak terhingga berusaha melindungi Rinpoche. Saat itu diadakan upacara memohon petunjuk dari Dakini, akhirnya muncul penampakan bahwa tubuh Rinpoche ditempeli banyak sekali laba laba raksasa. Kemudian muncul seorang pahlawan Han berwajah merah dan membawa pedang mestika, dan mengusir laba laba menggunakan pedang Nya. Malam itu Rinpoche bermimpi pahlawan berwajah merah mengatakan “setan setan yang melukai tubuh jasmani Mu telah Aku usir.” Rinpoche bertanya “Pahlawan Ku, Anda tinggal dimana?” Pahlawan itu menjawab “Aku tinggal di sebelah kanan pintu utama di depan Istana Raja.” Keesokan harinya , dilakukan pemeriksaan akhirnya ditemui bahwa di tempat tersebut adalah sebuah kuil Guandi (關帝廟)
Kemudian semua akhirnya mengetahui bahwa Guandi lah yang menolong dan melindungi Rinpoche, akhirnya dibuat upacara penghormatan secara megah untuk Guandi. Kemudian akhirnya Rinpoche menggubah sebuah doa kepada Guandi.

Dari sini bisa diketahui, bahwa Gaunyunzhang dipuja tidak hanya oleh kalangan tradisi rakyat, bahkan kalangan Buddhist baik itu Tiongkok maupun Tibet dan sampai Taoisme semua menghormati Nya.

Tidak hanya Guanyunzhang, namun kisah Adinata yang sama, dan dihormati di agama yang berbeda masih ada lagi, misalnya Palden Lhamo (Dewi Sri atau Jixiang Tiannv 吉祥天母)、Sarasvati (Miaoyintiannv—妙音天女) dan masih banyak lagi….

Dalam Tibetan Buddhisme bahkan juga telah digubah doa, tata cara puja pada Guanyunzhang , diantaranya oleh Mahaguru Liansheng, Lcang Skya Rinpoche, Mahaguru Shiguan (土觀大師) dan Karmapa 17 (大寶法王) ,Aqiu Rinpoche (阿秋仁波切) dan masih banyak lagi Rinpoche yang memuji Guanyunzhang.

No comments:

Post a Comment