PANCA KHANDHA
(Lima Kelompok)
Jika kita menganalisa,
makhluk hidup khususnya manusia terdiri dari 2 bagian utama, yaitu:
- Jasmani atau disebut Rupa.
- Batin atau disebut Nama.
Jasmani dan batin ini terdiri
dari Lima Kelompok Kehidupan atau Panca Khandha.
Panca Khandha (Pali) atau
Panca Skandha (Sanskerta) berasal dari kata ”panca” dan ”khandha”. Panca berarti lima dan khandha berarti
kelompok/kumpulan. Jadi panca khandha berarti lima kelompok pembentuk
kehidupan.
Guru Buddha dalam Satta Sutta;
Radha Samyutta; Samyutta Nikaya 23.2 {S 3.189} menjelaskan:
”Radha,
napsu keinginan, kegemaran, atau kehausan apapun terhadap rupa, viññana, sañña,
sankhära, vedanä. Ketika sesuatu terperangkap di sana, terikat di sana, maka
sesuatu itu disebut sebagai makhluk hidup.”
Jadi, apa yang disebut
sebagai makhluk hidup termasuk manusia, dalam pandangan Buddha Dhamma adalah
hanya merupakan perpaduan dari Panca Khandha yang saling bekerja sama secara
erat satu sama yang lain. Tidak ditemukan suatu atma/atta atau roh yang kekal
dan abadi.
Panca Khandha terdiri dari:
- Rupa = Bentuk, tubuh, badan jasmani.
- Viññana = Kesadaran.
- Sañña = Pencerapan.
- Sankhära = Pikiran, bentuk-bentuk mental
- Vedanä = Perasaan.
Agar mudah diingat dapat
disingkat menjadi RU, VI, SAN, SANG, VE.
Kelima Khandha ini dapat
digolongkan menjadi 2 bagian, yaitu:
Rupa digolongkan sebagai Rupa
(kaya) atau jasmani, sesuatu yang berbentuk dari ujung rambut sampai ujung kuku
kaki berikut hal-hal lainnya yang ada dalam tubuh seperti jantung, paru-paru,
ginjal, pernapasan, suara, suhu tubuh, dan sebagainya. Rupa atau jasmani ini
juga merupakan perpaduan dari 5 unsur, yaitu : unsur padat (pathavi dhatu),
unsur cair (apo dhatu), unsur api/panas (tejo dhatu), unsur angin/gerak (vayo dhatu),
dan unsur udara/oksigen (akasa dhatu).
Viññana, Sañña, Sankhära,
Vedanä digolongkan sebagai Nama (citta) atau batin, sesuatu yang berada dalam
jasmani dan tidak dapat dilihat. Di bawah ini merupakan penjelasan atas
Viññana, Sañña, Sankhära, Vedanä sekaligus proses batin secara berurutan yang
terjadi ketika jasmani kita melakuan kontak dengan sesuatu.
Viññana
Viññana berarti kesadaran
atau juga disebut dengan citta. Keberadaannya dapat kita analisa ketika kita
menyadari bahwa bathin kita telah menangkap suatu rangsangan ketika anggota
tubuh kita berhubungan dengan sesuatu, misalnya:
- terjadi kontak antara mata dengan suatu bentuk.
- terjadi kontak antara jasmani dengan sentuhan.
- terjadi kontak antara telinga dengan suara.
- terjadi kontak antara hidung dengan bau-bauan.
- terjadi kontak antara pikiran dengan situasi.
Sañña
Sañña berarti pencerapan.
Keberadaannya dapat kita analisa ketika batin kita mencerap atau menerima
ataupun mengenal rangsangan-rangsangan yang terjadi pada tubuh kita melalui
suatu bagian dari otak kita.
Sankhära
Sankhära berarti
bentuk-bentuk pikiran. Keberadaannya dapat kita analisa ketika rangsangan pada
tubuh yang telah disadari dan dicerap akan dibanding-bandingkan dengan
pengalaman kita yang dulu-dulu melalui gambaran-gambaran pikiran yang tersimpan
dalam batin kita, yang pernah kita lihat, dengar, sentuh dan lain-lain.
Vedanä
Vedanä berarti perasaan.
Keberadaannya dapat kita analisa ketika kita telah membanding-bandingan
rangsangan kemudian timbul perasaan senang (suka) atau tidak senang (tidak
suka), bahagia maupun menderita, dan perasaan netral.
Secara singkat, proses batin
yang terjadi ketika tubuh kita menerima rangsangan sebagai berikut:
Kesadaran
=> Pencerapan => Pikiran
=> Perasaan
(proses batin ini terjadi
secara cepat)
Karena makhluk hidup
khususnya manusia merupakan perpaduan dari berbagai unsur atau kelompok
kehidupan (khandha), maka sesuai dengan hukum Tiga Corak Kehidupan
(Tilakkhana), maka makhluk hidup apapun juga memiliki sifat tidak kekal
(anicca), bukan diri sejati (anatta), dan dapat menimbulkan penderitaan
(dukkha).
No comments:
Post a Comment