Zen adalah pelajaran tingkat tertinggi yang diwariskan Sakyamuni Buddha adalah pelajaran yang diluar kata-kata dan diberikan dari hati ke hati.
Coba simak kedua syair dari Patriack Zen ketiga Master Seng Chan. Koan Master Seng Chan Patriach ZEN yang ketiga
“Kebenaran yang sejati adalah tanpa rintangan
Simpanlah itu dan berhenti untuk mengambil dan memilih
Hanya saja ketika anda berhenti untuk suka dan tidak suka
Maka semuanya akan dimengerti
Hanya perbedaan sehelai benang
Langit dan bumi dipisahkan
Seandainya anda ingin mengerti kebenaran yang utuh
Janganlah menghiraukan masalah benar atau salah
Pertikaian mengenai benar atau salah
Sesungguhnya adalah penyakit pikiran.”
Pengertian tentang kebenaran yang sejati memerlukan usaha yang tekun dan waktu yang lama dan semuanya harus berlandaskan sila. Dharma adalah Sunyata(kosong), jadi dharma itu terbebas dari rasa suka dan tidak suka serta terbebas dari dualisme yang bersifat konsep. Untuk itu kebenaran yang sejati dapat dikatakan sunyata, dharmakaya atau disebut juga Tao.
“Ikutlah pribadi anda dan bersatulah dengan kebenaran sejati
Berjalan santai dan berhenti gelisah
Bila pikiran anda terikat, maka anda merusak apa yang sejati
Jangan mengambil sifat bermusuhan terhadap perasaan
Karena jika anda tidak bermusuhan dengannya
Maka hal itu akan menuju kepada kesadaran yang sempurna
Seorang yang bijaksana tidak akan tergesa-gesa
Orang yang tidak mengertila yang mengikat pikirannya
Seandainya anda bekerja dengan pikiran anda di atas pikiran anda
Bagaimana anda dapat menghindari diri dari keraguan yang besar”
Banyak orang yang tidak mengerti mengambil keputusan benar dan salah. Terlalu cepat Berdasarkan pendapat orang lain lalu timbul suka dan tidak suka. Dalam agama Buddha mana ada suka dan tidak suka. Dari keputusan itu dapat diketahui pribadi anda menuju bijaksana atau terikat. Pada dasarnya penyampaian dharma tidak melalui kata-kata, melainkan hanya dapat diresapi dari hati ke hati.
Walaupun proses belajar pada mulanya kita memerlukan sedikit teori, tetapi itu bukan berarti kita harus belajar teori seumur hidup. Yang terpenting adalah pelaksanaannya.
Karena pada dasarnya secara penghayatan dapat dikatakan Dharma tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.
Hanya berdasarkan ucapan yang sirik
Takut kehilangan murid, kehilangan sumber penghasilan yang sejati tidak pernah takut malahan dewa dan hantu akan datang berguru menjamin semua kebutuhan hidup kita
source : Padmakumara
No comments:
Post a Comment