嗡。古魯。蓮生。悉地。吽 - Om Guru Lian Sheng Siddhi Hum

嗡。古魯。蓮生。悉地。吽 - Om Guru Lian Sheng Siddhi Hum

Wednesday, September 24, 2014

Pantangan Dalam Persetubuhan

Memperhatikan pantangan dalam persetubuhan adalah untuk Menjaga diri dan meneruskan keturunan yang sehat dan normal.

Shang Su mengatakan :

Pada zaman dahulu pria menikah pada usia 30 tahun dan wanita menikah pada usia 20 tahun dengan harapan yin yang-nya sempurna baru boleh bersetubuh untuk memperoleh keturunan.

Gu mengatakan dengan sedikit nafsu banyak melahirkan anak.
Orang tingkat menengah, akan menunggu haid wanita bersih baru dijalankan atau malam bulan purnama tanpa angin dan hujan juga boleh, sedangkan pada hari biasa tidak menghampiri tubuh wanita lebih baik pisah kamar.
Orang tingkat rendah tidak peduli waktu atau hari 3-5 sekali.
Yang lebih rendah lagi setiap malam malah bisa sampai 2 kali

Yang Arya mengatkan ada beberapa waktu yang tidak boleh menjalankan persetubuhan yaitu :

  1. Setiap tanggal 1 dan 15 penanggalan imlek.
  2. Dini hari jam 5 pagi dimana hawa yang baru terbentuk dalam tubuh melakukan satu kali capeknya sama dengan ratusan kali.
  3. Pada saat tubuh terserang penyakit.
  4. Setelah mabuk dan kenyang.
  5. Naik kapal yang sedang berjalan (dalam 2-3 hari)
  6. Angin ribut dan hujan deras.
  7. Cuaca sangt panas atau sangat dingin
  8. Gerhana matahari dan gerhana bulan
  9. Setelah dewa menjalankan peti mati
  10. Menjalankan puasa dan bersembahyang.
  11. Di alam terbuka di bawah tiga cahaya, matahari, bulan dan bintang.
  12. Pada hari keng shen dan jia Zi, hari ulang tahun sendiri, setiap bulan tgl 28 (manusia sedang dalam kondisi negatip)
 Sumber : Padmakumara

Hukum Langit Atas Pelanggaran Perzinaan

“Hukum Langit Dari Raja Akhirat Mengenai Pelanggaran Perzinahan”

Pelanggaran dari persetubuhan dan perzinahan termasuk didalamnya adalah sebagai berikut:
  1. Hati tergerak oleh expresi suara dan kata-kata erotis = tidak dapat mengontrol pikiran karena mendengarkan percakapan yang sembarangan dan penuh birahi.
  2. Voyeurism/mengintip = mencari kenikmatan seksual secara mengintip memperhatikan aktivitas seksual pasangan lain, dengan merekamnya pada kamera tersembunyi atau sejenisnya.
  3. Terlibat dalam percakapan yang penuh birahi dan genit = pembicaraan mengenai seks dan gossip.
  4. Pelecehan seksual = menyentuh atau meraba pihak lain.
  5. Menulis buku-buku porno = menggambarkan seks/melukis gambar porno.
  6. Fantasi seksual membawa pikiran dan imajinasi seseorang kedalam birahi dan persetubuhan = terhadap kondisi yang belum terjadi, pikiran seseorang telah membangkitkan kesalahan dan gagasan penuh ilusi seperti : Pada saat rencana merayu tidak berhasil maka mengakibatkan pikiran yang berbahaya dan pahit. Pada saat melihat kecantikan, mengakibatkan hati yang tergila-gila dan obsesi. Melihat diri sendiri tidak memiliki sesuatu yang dimiliki orang lain timbul iri hati. Melihat ada yang lebih cantik dari diri sendiri timbul kecemburuan. Melihat kecantikan orang lain timbul pengharapan yang sia-sia.
  7. Mencari kenikmatan persetubuhan = memakai alat bantu seks dan perdagangan alat-alat bantu seks.
  8. Melakukan perselingkuhan dan bercinta dengan siapapun = melaksanakan hasrat seksualnya kapan dan dimanapun dia mau.
  9. Perbudakan seksual dan pelacuran = perdagangan manusia dalam pasar seks.
  10. Memaksa persetubuhan dengan pihak lain seperti melakukan perkosaan = pelanggaran karma buruk atas tindakan asusila yang berat dan keinginan memiliki orang lain dengan kekerasan.
  11. Berlawanan dengan moralitas = melakukan hubungan seks abnormal dengan sejenis atau hewan.
  12. Melakukan hubungan seks di tempat yang tidak tepat = di tempat ibadah didepan pratima atau gambar buddha/dewa atau hu.
  13. Melakukan hubungan seks dibawah tiga sinar = sinar matahari, sinar bulan, sinar bintang.
  14. Merusak kebajikan pelatih diri = ingin merusak kesucian seorang pelatih diri seperti biksuni/biarawati dll..
  15. Melakukan hubungan seks pada saat yang tidak tepat = Hari ulang tahun Buddha dan hari kematian orang tua hari-hari suci keagamaan.
Inilah Dekrit dari Raja Akhirat berkenaan dengan pelaksanaan persetubuhan melalui mata, telinga, tangan, ucapan, tubuh dan pikiran. Selain 15 poin ini ada juga banyak catatan kecil menjelaskan tiap poin dengan lebih jelas.

Teks ini benar-benar mencakup semuanya dengan detail, sempurna dan berhubungan dengan berbagai pelanggaran karma. Sila larangan berhubungan seks dengan pasangan resmi tergantung kondisi masing-masing :

Dilarang berhubungan seks :
  • Pada saat marah.
  • Pada saat lapar.
  • Setelah menderita penyakit serius.
  • Sebelum melahirkan.
  • Selama menstruasi.
  • Pada saat terkena flu.
  • Pada saat mengkonsumsi zat perangsang dan obat penambah stamina kecuali impotent
  • Pada saat gerhana matahari atau gerhana bulan karena dapat mengakibatkan janin cacat
Dekrit ini bertujuan untuk melindungi kesehatan dan menstabilkan kehidupan. Hal ini tercermin dari prinsip-prinsip untuk memperoleh pemberkatan dan meningkatkan kebajikan serta menghindari kenikmatan jasmaniah dan bencana. Pada akhirnya tidak saja seseorang dilarang melakukan penyelewengan tetapi hubungan haram antara sepasang manusia juga tidak boleh diabaikan. Pasangan harus memperhatikan sila larangan untuk menghormati langit, bumi dan manusia. Harus diingat bencana dan keberuntungan tidak muncul begitu saja tetapi disebabkan oleh manusia itu sendiri. harus belajar mempunyai kemampuan mengontrol diri sendiri, hanya menggenggam kenikmatan sementara dan tidak menyadari kesedihan tak terhingga sebagai akibatnya.

Source : Padmakumara


Pencapaian ke-Buddha-an Berdasarkan 2 Metode

Pencapaian ke-Buddha-an Berdasarkan 2 Metode

Apakah sebenarnya dharma Buddha itu ?

Mengapa kita harus berlatih dharma Buddha dengan tekun ?

Karena banyak penderitaan dalam dunia ini, suatu mahluk yang terus bertumimbal lahir di 6 alam kehidupan ini tanpa ada harapan untuk lepas dari lingkaran ini. Juga akibat karma buruk yang menyebabkan penederitaan tidaklah menyenangkan. Tidak mudah mendapatkan tubuh manusia, dan hanya manusia yang mempunyai pikiran untuk melatih diri. Sangat sulit bagi mahluk neraka, setan kelaparan, binatang , asura dan para dewa untuk mau melatih diri juga tidak mudah mendapatkan dharma Buddha yang sejati. Salah satu keunggulan manusia sering disebut mahluk yang paling mulia adalah dapat mempunyai api kundalini dibanding mahluk lain. Dengan api kundalini dapat membakar habis semua karma yang dibawanya selama ribuan kehidupan dan mencapai pencerahan dalam tubuh sekarang.

Sesungguhnya dharma Buddha adalah alat/jalan yang membawa orang pada kebuddhaan. Secara taktis Buddha Sakyamuni pernah berkata : Dharma itu bagaikan sebuah perahu.

Bila menjadi Buddha di analogikan sebagai menyeberang perahu maka dharma adalah alatnya sebuah perahu, perahu dharma yang dipakai kepantai seberang yaitu negeri suci Buddha.. Sesungguhnya Dharma buddha adalah obat untuk menyembuhkan berbagai rintangan karma dari umat awam.

Jadi dharma buddha Zhenfo Zhong juga adalah obat !
  • Menjapa mantera pembersihan adalah obat untuk mengatasi kekotoran tubuh, ucapan dan pikiran.
  • Menjapa mantera pengundangan adalah obat untuk mengatasi jarak antara mahluk suci dengan umat awam.
  • Melakukan maha namaskara adalah obat untuk menundukkan kesombongan.
  • Bercatur sarana adalah obat mengatasi keraguan.
  • Melakukan Persembahan Puja adalah obat untuk mengatasi kekikiran dan keserakahan.
  • Catur brahma vihara (empat sumpah) menyelamatkan semua mahluk adalah untuk mengatasi ketidak seimbangan antara cinta dan benci.
  • Perisai pelindung diri adalah obat untuk mengatasi pikiran-pikiran yang tidak sehat.
  • Visualisasi kekosongan adalah obat untuk mengatasi non-sunya diri.
  • Membentuk mudra adalah obat untuk mengatsi kemalasan (pasif)
  • Visualisasi adalah obat untuk mengatasi pikiran-pikiran kotor.
  • Menjapa mantera adalah obat untuk mengatasi karma ucapan.
  • Memasuki samadhi adalah obat untuk mengatasi lemahnya konsentrasi diri.

Jadi dharma buddha adalah obat yang mempunyai makna yang sangat dalam !.
Dharma yang dipakai para Arya dalam melatih diri misalnya :
Padmasambava menggunakan kenikmatan sukha untuk berlatih dharma.
Milarepa menggunakan penderitaan (kesakitan) untuk berlatih dharma
Buddha Cikung menggunakan arak dan daging untuk berlatih dharma.
Maitreya menggunakan kantong kain untuk berlatih dharma.
Kwan Se Im pusat menggunakan welas asih untuk berlatih dharma.
Mansyuri Bodhisatva menggunakan kebijaksanaan untuk berlatih dharma.
Amithaba menggunakan pikiran nan satu untuk berlatih dharma.
Ksitigarbha menggunakan penyelamatan roh untuk melatih dharma.
Cundi Fomu menggunakan kebersihan dan kemurnian untuk berlatih dharma.
Jambala kuning menggunakan amal untuk berlatih dharma
Padmakumara menggunakan kebenaran untuk berlatih dharma
Bahisajaguru Buddha menggunakan obat untuk berlatih dharma.

Bila ditanya metode manakah yang akan anda pakai untuk berlatih dharma ?

Kebanyakan maunya metode padmasambava, perlu diketahui pada tahap awal harus mampu mengatasi para hantu dan siluman-siluman terlebih dahulu baru masuk ke tahap selanjutnya seperti padmasambava harus bertapa dikuburan-kuburan dan tempat-tempat yang sangat menyeramkan. Kedua metode jambala kuning harus membuat pahala yang sangat besar untuk menombok karma negatip kita bila tidak karma negatip langsung bermunculan semua, sanggupkah menahannya. Pada dasarnya Semua metode tidaklah gampang , kalau tidak sudah banyak buddha bermunculan di zaman ini. Semua tergantung jodoh dengan karma di kehidupan lampau.

Untuk mencapai mencapai kebuddhaan dalam tubuh sekarang hanya ada 2 metode yaitu :
  1. Metode Zen (Chan)
  2. Metode Tantrayana

Dharma Buddha Menurut Metode Zen
Di dalam zen, upacara-upacara dan gerakan formalitas lainnya kurang diperhatikan, begitupula, pembicaraan yang panjang lebar secara teoritis kurang diperhatikan, yang terpenting adalah lakukan sekarang dan hayati apa yang dirasakan pada saat sekarang karena dharma sang buddha sesungguhnya bukan sesuatu yang hanya diucapkan !

Bagaimana kita dapat mengerti ajaran Buddha ?
Secara teoritis anda menjawab, kita mengerti berkat mendengar penjelasan dari guru atau master yang jug berkat membaca sutra dan buku-buku lain. Bila secara teoritis dapat dipelajari timbul pertanyaan berapa lama kita harus belajar teori dharma ? Orang yang bagaimana dapat dikatakan menguasai dharma ? Bukankah dharma buddha merupakan kesunyataan dan merupakan bagian kehidupan kita. Apakah harus masuk kedalam perdebatan teori dan masuk kedalam tumpukan buku-buku dharma ? Sementara kita tidak berusaha melatih diri, menghayati dan melaksanakan dharma. Mereka yang karma lebih baik, pengertian bathinnya lebih baik walaupun tidak berpendidikan tinggi lebih dapat mengerti dan menghayati dharma yang sukar dimengerti orang banyak. Bagaimana kita dapat memiliki kematangan bathin untuk mengerti dharma ? tentu saja selain dari karma masa lampau kita juga harus melakukan usaha dan latihan yang tekun. Bagi mereka yang telah mengerti, pelajaran dharma dapat disampaikan dari hati ke hati tanpa melalui ucapan kata-kata.

Dapat dikatakan di zaman sekarang manusia sudah terlalu manja sehingga metode zen terlampau sukar untuk umat awam hanya untuk yang berbakat besar.


Dharma Buddha Menurut Metode Tantrayana.
Tahap pertama dalam mempelajari buddhisme adalah mengerti tentang sutra-sutra klasik. dengan membaca sutra kita mengerti doktrin-doktrin dasar yang diajarkan sang buddha (masuk ke tahap “menjapa mantra”).

Doktrin-doktrin dasar tersebut adalah :
  1. Penderitaan = menyadari adanya penderitaan/kesulitan di dalam dunia ini. (-) Kesulitan melatih diri dengan sempurna; (-) Kesulitan mencari penghasilan; (-) Kesulitan berhubungan dengan orang lain.
  2. Kosong = Anda harus menyadari semua fenomena di dunia ini kosong belaka,kekayaan, nama, napsu semua mengarah kepada penderitaan. Mau lepas dari penderitaan harus melepaskan juga hal-hal kosong yang tersebut diatas.
  3. Tidak abadi/perubahan = Sang buddha mengajarkan lihatlah semua keadaan di dunia ini semua pasti berubah, tidak ada yang abadi. Dari lahir lalu mati , ada menjadi tiada begitu juga sebaliknya.
Jadi inti dari doktrin dalam agama buddha adalah mengenai penderitaan, kekosongan dan ketidak abadian.

Tahap kedua terbangkitnya keinginan untuk mengatasi kesengsaraan di dunia ini. Untuk itu anda harus menjalankan sembahyang/sadhana. Pembinaan diri.dalam buddha tantrayana dimulai dari Sadhana luar; diantaranya :
  • Sadhana Catur Prayoga
  • Sadhana Guruyoga
  • Sadhana Adinatayoga.
Untuk mengatasi kesulitan dunia anda harus memasuki tahap ketiga.

Tahap ketiga yaitu bersumpah untuk melaksanakan disiplin menjalankan sila.
Ketiga langkah dasar ini adalah sadhana luar untuk membuat seseorang siap memasuki sadhana dalam yaitu meditasi dan pembangkitan api kundalini.

Mulai mendapatkan kekuatan gaib/power. Power masih naik turun berarti power masih dari hadiah dari alam dewa untuk mendapatkan kekuatan sejati dari diri sendiri yang sejati dan selalu stabil harus melatih sadhana dalam.

Sadhana dalam adalah :
  • Pernapasan ratnakalasa (botol)
  • Sadhana membangkitkan api kundalini
  • Membuka nadi tengah

Untuk menjadi Buddha dalam kehidupan sekarang maka dilanjutkan dengan Sadhana Rahasia, diantaranya :
  • Membuka lima cakra utama
  • Sadhana vajra (5 raja Dharmapala)
  • Annutara yoga tantra
  • Dzogzhen Maha sempurna

Source : Padmakumara


Tathagata Usnisa Wijaya Dharani




Namo Cunseng Fomu 3x

Namo Bhagavate Trailokya Prati
Visistaya Budhaya Bhagavate Tadyatha
Om VisudhayaVisudhaya Samasama Samanta Vabhasa
Spharana Gati Gahana. Svabhava Visudhe
Abhisimcatumam Sugata Varavacana
Amirita Bhisaikai Maha Mantra Padai.Ahara ahara
Ayuh Saddharani Sodhaya Sodhaya Gagana Visudhe
Usnisa Vijaya Visudhe Sahasra Rasmi Samcodite
Sarva Tathagata Varukani Sad Paramita Paripurani
Sarva Tathagata Heridaya Dhistana Dhistite Maha Mudre.
Vajra Kaya Samhatana Visudhe SarvaVarana Bhaya Durgati
Pari Visuddhe Pratini Vartaya. Ayuhva Suddhe Samaya Dhisthite
Mani mani Maha Mani Thatagata Bhutakoti Pari Suddhe.
Vispota Bodhi Suddhe Jaya Jaya Vijaya Vijaya Smara Smara
Sarva Buddha Dhistita Suddhe Vajri, Vajra Garbhe, Vajram Bhavatu
Momo (Zhong Ti Chi) Sariram
Sarva Satvanam Cakaya Pari Visudhe Sarva Gati Pari Sudhe
Sarva Tathagata Sicame. Samasvasa Yamtu Sarva Tathagata Samasvasa Dhistite Budhiya Budhiya. Vibudhiya Vibudhiya
Bodhaya Bodhaya Vibodhaya Vibodhaya
Samanta Pari Suddhe Sarva Tathagata Heridaya
Dhistana Dhistite Maha mudre Soha.
Om Prum Soha Om Amita Awila Tathe Soha (108x)
atau
Mantera hati  “ Om Amrita Teja Vate Soha” (108X)

Sang Buddha berkata pada Dewa Indra, Dharani ini disebut Tathagata Usnisa Wijaya Dharani Pembasmi segenap alam samsara. Mampu menghapus semua karma buruk dan melenyapkan penderitaan dari jalan kejahatan.Jika seseorang atau mahluk dalam sesaat mendengar dharani ini,ia tidak akan menerimabuah karma buruknya serta penderitaan yang bertumpuk selama ribuan kalpa yang lalu.Yang menjapa dharani ini akan terbebas dari penyakit parah memperoleh kedamaian dan panjang usia. Dan dapat merubah jalan hidupnya dari sering berbuat jahat menjadi baik. Bermanfaat untuk penyeberangan arwah bagi leluhur yang pernah mempelajari  ilmu hitam terutama untuk menghadapi gangguan dari jin dan siluman jahat.

 

Sejarah Berdirinya Vihara Vajra Dharmaratna Ternate

Sejarah Berdirinya Vihara Vajra Dharmaratna Ternate


Berawal dari seorang umat ternate yang bernama 林國光 yang menerima Abhiseka Sarana di Vihara Vajra Viriya Dharma Manado pada tahun 2011. Berawal hanya ingin mendirikan altar pribadi di rumah umat ini sendiri. Pada saat itu juga bertambah ada 1 orang lagi yakni Sdr. Hogi Lawrens Mahadin yang tertarik akan pada Dharma Mahaguru sehingga mulai rutin mengikuti sadhana di rumah pribadi umat 林國光. Pada saat itu hanya terdapat foto Mahaguru beserta rupang/arca Avalokitesvara, Mazu dan Dudigong. Dan genap pada tanggal 6 oktober 2011 (imlek tanggal 10 bulan 9 tahun 2562) Arca Mahaguru beserta Arca 8 Maha Yidam mulai hadir di altar dan mulai di Kai Guang oleh Zj. Fandy Kalensang (Vihara Vajra Viriya Dharma Manado). Akhirnya perlahan-lahan altar mulai di penuhi oleh Arca para Buddha, Boddhisattva dan Dharmapala. 

Setelah itu pada tanggal 02 February 2012, Vajra Acarya Shi Lian Hong hadir di kota Ternate untuk mengadakan Upacara Dharma Avalokitesvara yang di adakan pada tanggal 03 February 2012. Upacara tersebut juga mendapatkan dukungan besar dari umat Vihara Vajra Viriya Dharma Manado. Pada saat itu pula Vajra Acarya Shi Lian Hong melakukan pemberkatan Altar dan memberikan nama sementara yakni Vihara Vajra Dharmaratna. Dan pada tanggal 03 February 2012 juga kami telah menerima tambahan umat yang menerima Abhiseka Sarana diantaranya : Sdr Hogi Lawrens Mahadin, Sdr Elfan Yanuar, Sdri Ervita, Sdri Kurnia Dewi, Sdr Yap Pao Min, Sdr Djap Sui Tet.

Dan berkat Adhistana Mahaguru Lian Shen beserta seluruh Buddha, Bodhisattva dan Dharmapala kami umat Ternate yang terhitung umat yang kecil mendapat dukungan besar dari umat Vihara Vajra Viriya Dharma Manado dalam segala hal. Oleh sebab itu maka diambilah keputusan bahwa Vihara Vajra Dharmaratna Ternate adalah bagian dari Vihara Vajra Viriya Dharma Manado dan berdiri di lingkup 1 yayasan yakni Yayasan Semeru Dharma.

Sejalan dengan waktu umat mulai bertambah dan tempat ibadah di rumah umat 林國光 yang berukurran 2.5 x 3.5 mtr semakin sesak. Berkat Adhistana Mahaguru Lian Shen beserta Para Buddha Bodhisattva dan Dharmapala maka pada tanggal 14 Agustus 2013 kami berkenan membeli sebidang tanah seluas 3000 m2  terletak di kampung Air Tege2 di atas kaki Gunung Gamalama dengan ketinggian sekitar 500 m dari atas air laut. 

Berhubungan dengan akses jalan yang rusak, sambil menunggu perbaikan akses jalan ke tanah milik Vihara oleh pemerintah daerah (biasa di daerah terpencil kurang mendapat perhatian sehingga memakan waktu) maka para pengurus mengambil keputusan untuk mencari tempat baru sementara. Berkat ketulusan hati yang besar seseorang yang bebaik hati bekenan meminjamkan lahan tanah kosongnya untuk kami membangun Vihara sementara sehingga kami dapat beribadah di tempat yang lebih layak lagi. Semoga Para Buddha-Bodhisattva selalu memberkati keluarga Bpk. Oniyanto Hamdjaja dengan berkah rejeki berlimpah dan kesehatan selalu atas pahala besarnya.


Friday, September 19, 2014

Menjadi Buddha Dalam Kehidupan Ini

Pengertian Untuk Menjadi BUDDHA Dalam Kehidupan Sekarang !

Puja Bakti dalam agama Buddha secara garis besar terbagi dua
  1. Latihan puja bakti secara eksoteric (diajarkan untuk umum)
  2. Latihan puja bakti secara esoteric (rahasia/orang terpilih).

Pada umumnya latihan eksoterik harus melalui 3 maha asankata kalpa baru dapat mencapai pencerahan. Latihan puja bakti menurut Tantrayana harus melalui pemberkatan 3 bagian yang rahasia, maka tubuh jasmani dapat segera mencapai kebuddhaan dalam kehidupan sekarang.

Di antara kedua aliran tersebut terdapat perbedaan waktu, yang lambat dan yang cepat. Tentunya juga menimbulkan perdebatan dan perselisihan di antara eksoterik (sien ciau) dan esoteris (mik ciau).

Jasmani sekarang dapat mencapai kebuddhaan dalam kehidupan sekarang, ini disebabkan karena adanya rahasia Tathagata. Sedangkan dalam rahasia Tathagata terdapat 3 kalpa dan ketiga kalpa tersebut adalah :

1. Kemelekatan pada Sang “AKU”
Didalam tingkat dimana sudah tidak terdapat lagi kemelekatan kepada sang “Aku” karena semuanya adalah sunya (kosong).
2. Kemelekatan pada Dharma
Di dalam tingkat dimana sudah tidak ada lagi kemelekatan pada dharma, karena diluar hati tidak terdapat dharma, semua dianggap kekosongan..
3. Kemelekatan pada Avidja (kebodohan).
Di dalam tingkat dimana sudah tidak ada lagi kemelekatan terhadap kebodohan, karena telah dapat membuktikan semua dharma sebagai sesuatu yang sangat halus dan juga kekosongan.

Bila sudah dapat melampaui ketiga kalpa tersebut maka tubuh jasmani dalam waktu singkat akan menjadi Buddha. Karena rahasia Tathagata  sungguh merupakan keadaan yang tidak dapat dipikirkan.

Maha Guru Rinpoche Lien Sheng dalam rumusannya mengenai Kebuddhaan dalam tubuh sekarang diuraikan sebagai berikut :
  1. Orang yang berlatih tantrayana harus mengerti bahwa “ Anda adalah Buddha, saya adalah Buddha. Mahluk hidup disebut mahluk hidup karena memiliki kemelekatan terhadap sang “Aku”. Tubuh manusia terdiri dari 2 bagian yaitu : tubuh jasmani dan rohani. Tubuh jasmani terdiri dari 5 unsur yaitu tanah, air, api, angin dan kekosongan. Sedangkan unsur rohani adalah unsur kesadaran. Pelaksana tantrayana melaksanakan latihan dan berusaha menjadi Buddha dengan mengerti tentang kemayaan dari jasmani dan rohani.  Hanya dengan dharmakaya yang tidak bergerak,  inilah yang dimaksud dengan menyingkirkan kemelekatan terhadap sang “Aku”. Bila berhasil menyingkirakan kemelekatan terhadap sang Aku, maka tubuh jasmani akan segera menjadi Buddha.
  2. Para pelaksana tantra harus mengetahui bahwa pada dasarnya hati kebuddhaan memiliki makna yang tak terhingga. Bila telah mengerti sebenarnya dari semua dharma. Untuk itu pelaksana tantrayana harus dapat menggunakan kesadaran dan bergabung dengan kebajikan dari alam semesta. Dimana sebenarnya kekuatan kebaikan itu adalah sama. Bagi pelaksana tantrayana dapat merasakan kekuatan dari alam semesta, maka pada saat sejenak dapat menyingkirkan kemelekatan terhadap semua dharma, akan terasa sesuatu keadaan yang tidak dapat dilukiskan dan itulah yang dimaksudkan dengan tubuh jasmani dalam Pengertian Untuk Menjadi BUDDHA Dalam Kehidupan sekarang.

Tanda-Tanda Dari Bentuk Api Homa

Wujud dari api homa terbagi dua :

1. Merupakan tanda positip, api yang terwujud berbentuk :
  • Payung pusaka.
  • Panji pusaka.
  • Teratai.
  • Pedang yang runcing di tiga sisinya.
  • Bentuk ikan dengan warna seperti giok hijau.
  • Bentuk vajra sangkha (cangkang).
  • Berbentuk terhimpun atau kembang.
  • Bentuk pelangi putih.
  • Berbentuk lembut dan memutar kekanandan sangat terang.
  • Berbentuk karang warna kuning keemasan.
  • Warna lazuardi berharga.
  • Warna perak.
  • Bentuk cahaya mentari yang tidak bernoda
  • Tidak berasap tapi wangi.
2. Merupakan tanda negatip, bila api yang terbentuk :
  • Asap mengepul-ngepul bintang api retak.
  • Muncul bunyi gemericik.
  • Lidah api terbelah-belah dan sulit terbakar.
  • Abu yang dihasilkan berwarna hitam.

Surga Tanah Suci Buddha Padmasambhava



TANAH SUCI UDDIYANA

Buddha Liansheng pernah mengatakan :

Adinata yang berasal dari gabungan beberapa Adinata adalah memiliki Dharmabala yang sangat besar.

Guru Leluhur kita, Padmasambhava adalah manifestasi tubuh Sakyamuni Buddha, ucapan Amitabha dan batin Avalokitesvara Bodhisattva. Dari sini kita bisa tahu betapa luas pahala dan keagungan Tanah Suci  Buddha Padmasambhava.

Padmasambhava North West Uddiyana Pure Land

Tanah suci Padmasambhava adalah Tanah Suci Uddiyana, namun bukan menunjuk pada Negeri di India Kuno, hanya saja Padmasambhava memang memilih terlahir dari padma di danau Dhanakosha di dalam wilayah Negeri Uddiyana, dan juga Beliau di bawa oleh Raja Indraboddhi ke Istana Uddiyana, diangkat sebagai putera mahkota, maka orang kemudian menyebut Acarya Uddiyana sebagai Padmaguru, oleh karena itulah maka Tanah Suci Nya dinamakan Tanah Suci Uddiyana. (Wujin Chatu)

Perbedaan antara Tanah Suci Uddiyana dengan Tanah Suci Buddha yang lain adalah dalam hal letaknya, Tanah Suci Uddiyanna berada di Jambudvipa ini. (secara astral)

Lima Tempat Suci di Jambudvipa adalah :
  1. Yang di tengah, Boddhgaya tempat Sakyamuni Buddha mencapai ke Buddha an.
  2. Wutaishan Tanah Suci Manjusri Boddhisattva di sebelah Timur.
  3. Gunung Potaloka di Selatan tempat Avalokitesvara Bodhisattva.
  4. Tanah Suci Uddiyanna Sebelah Barat tempat Padmasambhava Bodhisattva.
  5. Sebelah Utara, Shambala tempat Raja Fayinsheng.
Yang pertama merupakan Tempat Suci yang dihormati bersama oleh ketiga Yana, (Theravada, Mahayana dan Vajrayana) ; Tempat yang kedua merupakan Tempat Suci bagi Mahayana dan Vajrayana. Yang dua terakhir adalah Tempat Suci Avenika bagi Vajrayana. Ketiga tempat yang pertama adalah tempat yang dibuat oleh manusia, bisa dibuktikan lewat sejarah. Namun dua tempat yang terakhir adalah tempat yang tidak bisa dituju oleh manusia awam. Kecuali tubuh dan batin telah mencapai tingkatan suci tertentu.

Shambala berada di tengah Himalaya, merupakan Tempat Suci Kalacakra, para sadhaka kalacakra akan terlahir di Tanah Suci tersebut, sedangkan Tanah Suci Uddiyanna adalah Tempat Suci Padmasambhava.

Menurut catatan kitab, Padmasambhava telah menjelaskan kondisi tempat tersebut. Saat Padmasambhava telah menyempurnakan pengajaran di Tibet, Beliau mengamati masa depan para insan di Jambudvipa, Nampak bahwa di sebelah Barat Daya ada Negeri Raksasa, bila tidak ditaklukkan , kelak akan mencelakai insane di Jambudvipa.

Kemudian Padmasambhava menuju ke negeri raksasa, mengubah kesadaran Raja kaum raksasa kembali ke Dharmadhatu, kemudian Padmasambhava memasuki tubuhnya, dengan memakai tubuh raja raksasa Beliau menaklukkan rakyat raksasa supaya menerima Dharma, dan menggunakan abhijna Beliau mengubah negeri tersebut menjadi Tanah Suci, yaitu Tanah Suci Uddiyanna. Sedangkan rakyat raksasa yang ditaklukkan menjadi para daka dan dakini.

Tanah Suci Uddiyana berada di sebelah Barat Laut Boddhgaya, di laut ada sebuah pulau, pulau ini pada awalnya adalah tempat tinggal para raksasa kanibal, namun juga merupakan tempat yang memperoleh adhistana Buddha Tiga Masa. Kenapa demikian ? Karena pada saat awal munculnya Tantra adalah untuk menaklukkan Raja Mara Maha Bala, setelah tertaklukkan , tubuhnya terbelah menjadi delapan bagian, jatuh ke delapan tempat, dan di adhistana dan diubah menjadi delapan tempat berkembangnya Tantrayana. Oleh karena nidana yang sedemikian unggulnya, maka dikatakan memperoleh adhistana Buddha Tiga Masa menjadi Tanah Suci Guru Padma. Tanah Suci Uddiyana ini juga selalu memperoleh adhistana dari Bunda Vajravarahi , oleh karena itu semua Bunda Dakini berkumpul di tempat ini. Suara Mantra Tantra memenuhi setiap sudut Tanah Suci ini, siapapun yang sampai kesini akan mencapai Boddhi.

Di tengah Tanah Suci Uddiyana terdapat sebuah gunung bernama Gunung Manggala Berwarna Tembaga, atau disebut juga Gunung Pahala Berwarna Tembaga, bentuk gunung ini seperti jantung. Bagian bawah gunung menembus ke Negeri Dewa Naga Bumi. Pinggang gunung adalah Tanah Suci Daka dan Dakini, sedangkan puncak gunung mencapai Surga Brahma. Raja Gunung Manggala ini sama dengan Gunung Sumeru, terbentuk dari berbagai permata. Permukaan timurnya adalah kristal, sebelah selatan adalah lazuardi, sebelah barat adalah batu mustika merah, sebelah utara adalah Raja Permata Biru. Di tengah gunung ada sebuah istana yang besar, merupakan istana Padmasambhava. Terbuat dari empat macam ratna , bercahaya, tiada luar dan dalam, melampaui keterbatasan ukuran, oleh karena itulah tiada besar dan kecil. Yang ada di sana adalah tingkatan Buddha, tidak akan bisa dipahami oleh pikiran orang awam. Sekeliling , atas dan bawah istana ini terbuat dari berbagai mustika, di sebelah luar terdapat serambi, benteng, tangga dan lainnya yang terbuat dari permata. Bahkan di keempat sisinya memiliki warna yang berbeda, timur warna biru, merupakan karya tolak bala (saantika) ; Sebelah Selatan warna kuning, simbul pemberkahan (paustika) ; Barat warna merah, simbul kerukunan dan kasih saying (vasikarana) ; Utara warna hijau bermakna penaklukkan (abhicaruka) ; Di permukaan benteng di gantungkan jala mutiara, di setiap persimpangan jala digantungkan lonceng. Di keempat pintu di empat sisinya terdapat gapura dengan dekorasi menakjubkan, semua terbuat dari permata yang sangat anggun. Di empat penjuru halaman istana terdapat deretan Pohon Pengabul Kehendak , kolam amrta, air kolam dengan alamiah selalu berbuih. Diberbagai penjuru angkasanya terdapat sinar merah seperti awan, merupakan sinar padma. Maka istana ini dinamakan Istana Sinar Padma Tanpa Batas.

Kenapa dikatakan cahaya yang memenuhi istana adalah cahaya Padma ?

Kita lihat penjelasan dalam Amitayus Sutra :

Di tempat yang terbuat dari saptaratna ada teratai padma, padma tersebut mempunyai 84000 kelopak, di tiap kelopaknya terdapat 84000 nadi, bersinar bagaikan warna dari berabagai mustika.

Tiap nadinya memancarkan 84000 jenis cahaya, di antara tiap nadinya diperanggun oleh berbagai mutiara mani. Tiap mutiara memancarkan seribu spektrum cahaya, sinar kelopak dan sinar mutiara saling bersilangan di angkasa membentuk seperti payung ratna, memenuhi Tanah Suci Sukhavati.

Penjelasan di atas adalah detail dari cahaya Padma di Tanah Suci Uddiyana, terlebih dalam Amitayus Sutra disebutkan bahwa cahaya Padma membentuk payung ratna, sedangkan di Tanah Suci Padmasambhava, cahaya Padma memenuhi segala penjuru bagaikan awan. Maka ini menjelaskan fenomena yang sama.

Tanah Suci yang tak terperikan ini adalah Tempat Suci yang sangat istimewa di dunia manusia (ket : Seperti Sambhala, berada di dunia manusia namun secara astral) , kekuatan adhistananya juga tak terperikan. Barangsiapa merenungkannya akan memperoleh adhistana yang istimewa yang akan membangkitkan Ketenangan Mahasuka.

Di dalam Istana Cahaya Padma Tanpa Batas, di tengahnya terdapat padma yang menyimbulkan tersucikannya segala nafsu keserakahan, di atas padma terdapat bantalan segi delapan matahari dan rembulan yang terbentuk dari berbagai ratna mustika. Di atas bantalan matahari dan rembulan adalah Nirmanakaya alamiah Para Buddha, yaitu Padmasambhava.

(Pujian pada Kaya (tubuh ) Rahasya Padmasambhava di Uddiyana Pureland)

Warna tubuh Padmasambhava, ekspresi Nya, mudra, jubah  dan Dharmayudham yang dipegang, semua mengikuti apa yang ditampilkan Nya. Beliau bercahaya bagaikan ribuan matahari. Tubuh Nya lebih indah dan lebih gagah daripada Gunung Agung yang Menakjubkan.  Kedua mata Nya bagaikan matahari dan rembulan, kerupawanan Nya sungguh  tak terperikan.

(Pujian pada Vak (ucapan) rahasya Padmasambhava di Uddiyana Pureland)

Suara Padmasambhava sungguh merdu dan lantang bagaikan ribuan naga yang memuntahkan awan surgawi, membabarkan sadhana mantra rahasya yang mendalam.

(Pujian pada Citta – pikiran Rahasya Padmasambhava di Uddiyana Pureland)

Batin Padmasambhava sangat luas dan mendalam, bagaikan angkasa. Dengan mahakaruna menampilkan niramankaya yang tak terhingga memenuhi Dharmadhatu, kecepatannya dalam menyelamatkan insan bagaikan sambaran kilat. Senantiasa sama rata dan memperhatikan para insan dalam mengajar.

sekitar Guru Padma, ada Dharmapala manifestasi dari Panca Dhyani Buddha. Mereka semua berdiri di atas tubuh mara penghalang di panggung teratai. Di empat sisi Padmasana Guru Padma ada empat Padmasana mengelilingi, di atasnya berdiri empat Bagian Dakini, mereka semua mengenakan hiasan kuburan (seperti mahkota lima tengkorak, kalung dari tulang, gaun kulit macan dan kalung ular), semua berdiri sambil menari penuh suka cita.

Di sisi tiap gerbang bagian luar Istana Cahaya Padma Tanpa Batas ada Para Yogi Mantra , Para Yogini, Dewa dan Dewi, memenuhi seluruh penjuru bagaikan awan, mereka memberikan persembahan dalam dan luar kepada Guru Padma.

Di atas panggung pujana di Istana juga ada banyak sekali para dewi yang membawa berbagai persembahan istimewa dari dunia, dengan awan persembahan universal memberikan pujana pada Tathagata.

source : Grand Master Book – The Key of Padmasambhava yoga

Padmasambhava’s Vows

Ikrar Nya adalah :
  • Menjalankan sila
  • Tekun membina diri
  • Membangkitkan Bodhicitta
  • Mengutamakan menolong orang lain
  • Tumpukan berkah dan abhijna
  • Menyelamatkan insan tanpa batas.
Harus memiliki ketekunan dan kedisiplinan bersadhana dan membina diri, maka disebut mengutamakan pembinaan diri.

Dan para insan yang diselamatkan paling banyak, maka adalah mengutamakan menyelamatkan insan.

Abhijna Nya paling besar, maka adalah tumpukan berkah dan abhijna.

Ikrar Nya tanpa batas, maka dengan demikian adalah menyelamatkan insan tanpa batas.

Siswa yang memiliki tekad agung dan keteguhan dalam kebajikan dapat menekuni Yoga Padmasambhava, merupakan Guru Agung pewaris Dharma, penjelmaan Nya dari masa ke masa, selamanya tak akan berhenti, mengajar insan supaya mencapai Kebuddhaan. Sedangkan Liansheng Huofo adalah salah satu yang menerima pengajaran Nya.

Translated by Lianhua Shian

Pahala Menjapa Mantra Padmasambhava




PAHALA MANTRA PADMASAMBHAVA

(Dari kitab Rahasia ajaran padmasambhava yang disimpan oleh Yeshe Tosgyal di dalam gua) Yang baru ditemukan setelah tersimpan ratusan tahun.
Mantera inti Yang Arya Padmasambhava penyukses segala Karman
Om Ah Hum – Biezha – Gulu- Beima – Xidi- Hum- Xie

Bersarana pada Mulacarya, Yidam dan Dakini.

Dakini Yeshe Tsogyal bertanya :
Aku seorang anak gadis, nama Ku Yeshe Tsogyal, kini mempersembahkan mahapujana pada Mandala Mahaguru, pujana luar, dalam dan rahasia. Kemudian demikian mengundang : Maharya Padmasambhava , Aku dan para rakyat Tibet, mohon anugerah perlindungan Mu yang tanpa batas dan pertolongan Mu, pada kehidupan kali ini dan seterusnya yang akan datang. Bagaikan Yang Arya yang telah Sadar bahwa masa lampau tiada orang kuno, masa mendatang tiada yang datang. (tiada siapapun yang datang dan pergi) ; Walaupun Aku adalah kaum wanita, namun tak diragukan lagi pasti memperoleh anugerah Tata Ritual Yang Arya yang sangat berharga bagaikan amrta.

Dan Ku lihat para makhluk di masa jauh yang akan datang, batinnya lemah, kebajikan akan cepat berubah menjadi kebencian, tidak mampu tinggal dalam ketenangan dan kesabaran, penuh dengan kekacauan. Dengan berkedok Dharma Yang Suci mempertahankan pandangan salah ; Memfitnah ajaran Suci nan menakjubkan dari Mantra Rahasia. Makhluk seperti itu adalah sakit dan miskin (dalam Dharma), terancam oleh ketakutan akan senjata dan peperangan, ketiganya merupakan malapetaka besar yang terus subur dan bertambah, dan penderitaan yang dahsyat akan datang bersamaan. Saat itu rakyat Tibet akan dirundung derita.

Mahaguru! demi mengentaskan dari berbagai derita ini, telah banyak Dharmadesana upaya kausalya. Karena segala tata penekunan dari makhluk yg akan datang tidak sempurna dan tidak lengkap. Banyak kehancuran , semakin haus kekuasaan, saling mencelakai. Segala macam pujana akan sulit dilengkapi dengan sempurna. Sungguh sulit menghindari hal demikian di masa penuh kejahatan!

Mahaguru! Apakah pahala yg dihasilkan bila makhluk yang akan datang, mampu berdasarkan tata cara dari Mahaguru yang dinamakan Mantratantra dari Vajracarya? makhluk yang berakar rendah mohon dijelaskan sehingga memiliki pengertian mendalam.

Saat itu MahaguruPadmasambhava ber Dharmadesana :
Wahai anak gadis yang memiliki sraddha, seperti yang telah Kau katakan, adalah demi menolong para makhluk yang dirundung kejahatan Aku terlahir untuk membabarkan berbagai macam ajaran Dharma! Aku punya 18 gudang garbha, yaitu bhumigarbha, tirthagarbha, akasagarbha dan lain lain, tempat dimana mengandung ajaran tak terhingga dan rahasia. Yang diwariskan pada para makhluk dimasa kejahatan, yang memiliki kebajikan dan sebab sebab mujur, namun Pintu Dharma ini sulit untuk mencapai sempurnanya.

Bila ada makhluk yang menjaga samaya dan menjapa mantra di tempat suci, 24 lokasi, atau di vihara, desa, gunung, tepi danau, atau tempat hunian dewa, setan dan mara, tempat tinggi maupun dataran rendah. Ataupun bila biksu yang ber sila, bahkan umat awam dan gadis yang bajik, yang bermoral, memiliki ketulusan, rajin, pandangan benar dalam Bodhi, dapat melafalkan inti Mantra Tantra Vajracarya, sampai genap ratusan, ribuan, puluhan ribu, ratusan ribu, jutaan, puluhan juta atau sesuai kemampuan, pahala yang dihasilkan sangat tak terbayangkan. Semua macam malapetaka dan bencana di sepuluh penjuru semesta, seperti penyakit, kemiskinan, peperangan, penindasan bala tentara jahat, kelaparan, kekacauan masyarakat, teror, kebengisan dan lain sebagainya akan sirna. Semua daerah, ternak akan terpelihara dengan tenang, panen melimpah, cuaca baik dan segala kemujuran ini akan tiba. Bagi yang berakar tinggi, dalam hidup kali ini dan akan datang, Aku akan datang dalam mimpi Nya menyampaikan ajaran. Insan yang demikian akan berangsur menyempurnakan semua jalan dan bhumi. Dengan kesucian tubuh, wanita dan pria penekun mantra, pasti memasuki mandala terunggul!

Bila setiap hari dapat menjapa ratusan kali tanpa berhenti, maka ia akan memperoleh makanan dan minuman melimpah, harta dan kekayaan. Bila ada makhluk menjapanya genap ribuan kali, atau puluhan ribu kali, atau lebih, ia akan memperoleh adhistana yang besar, ini pasti dan tidak di ragukan lagi! Bila menjapanya genap 100ribu kali atau 10 juta kali atau lebih, ia akan mempunyai kekuatan di Triloka, dewa dan mara akan menjadi pembantunya, keempat karman akan berhasil tanpa halangan. Kebahagiaan yang didapat dari pahala adalah tak terhingga. Bila ada yg menjapa genap 30.000.000 kali atau 70 juta, Para Buddha tiga masa akan senatiasa bersama nya. Ia dan Aku tiada bedanya. Para dewata di surga, yaksa, raksasa, Dewa Gunung, semua akan menuruti perintahnya, dan membantu menyukseskan pekerjaannya.

Bagi umat berakar baik, kehidupan kali ini juga akan mencapai keberhasilan sinar pelangi, bagi yang berakar sedang, saat ajalnya akan merealisasikan cahaya suci jati diri. Bagi yang berakar rendah, akan melihat rupa Ku dan memperoleh pembebasan dari tumimbal lahir, terlahir di mandala vijaya.

Dakini Yeshe Tsogyal kembali mengucapkan :
Wahai Mahaguru! Kau menganugerahkan pada semua makhluk kebajikan dan manfaat tak terhingga, sungguh besar budi jasa Mu. Demi manfaat makhluk yang akan datang, mohon babarkanlah Aksara rahasya Mantra Padma Guru Rinpoche yang memiliki pahala dan manfaat tak terhingga.

Kemudian Mahaguru Padmasambhava membabarkan maknanya :
Wahai gadis yang memiliki keyakinan kokoh, apa yang disebut dengan Mantra Vajracarya, bukan hanya berarti Nama Ku (Namo Guru Padmasambhava/Namo Lien Hua sen Ta Se)) saja, namun mengandung Para Adinata Suci, 4 bagian tantra, 9 yana, 84.000 Pintu Dharma, serta Tathagatagarbha. Mantra ini sungguh sempurna, mengandung intisari hati Buddha tiga masa, Para Guru, Adinata, Dakini dan Dharmapala

Sebarkanlah dan jelaskanlah supaya para insan mendengarnya baik baik, menjapakannya, menuliskan mantranya, supaya para makhluk yang akan datang memperoleh ajaran pembebasan”.

Ratna mudra, Rahasia mudra, mudra Penyerahan Pesan.
Dalam Riwayat Padmasambhava tercatat :
Saat jodoh Padmasambhava dengan tanah Tibet telah habis, Beliau menuju negeri raksasa untuk memberikan pengajaran. Di hadapan Raja Tibet dan para siswa,
Beliau terbang melayang dan mengatakan :
Aku tidak datang juga tidak pergi, Aku akan hadir dihadapan yang memiliki keyakinan akan Ku. Tiap bulan tanggal 10, Aku akan datang langsung menengok para siswa.

Dalam Tantrakabum Pewarisan Ucapan : “Tiap bulan tanggal sepuluh, bermanifestasi muncul di berbagai benua, Aku kan menganugerahkan siddhi yang terunggul, bila seumur hidup menekuni Sadhana Guru Rinpoche, tiap saat membina diri, pasti masuk pada Tanah Suci Uddiyana di hati Ku.

Naja Gordi Puntsog : Bila mengharap kebahagiaan bagi Tibet, pada tanggal 10, Padmasambhava bermanifestasi, saat itu yakinlah pada Ku.
Raja Tibet dan para rakyat, Aku akan melakukan perjalanan menuju Negeri Raksasa, setiap tanggal 10, Aku pasti datang memenuhi tekad Ku, kata-kata Padmasambhava bukan kebohongan, patahkanlah keraguanmu, barangsiapa bisa meyakini ini, tiap tanggal 10 melakukan pengundangan dan bertekun dalam pembinaan, tak akan terjerumus dalam tumimbal lahir, berlindunglah pada Ku dengan tulus.

Kitab Sedru Tingba tercatat bahwa barang siapa dalam penanggalan imlek tanggal 10 bisa melakukan ritual Padmasambhava, maka Beliau akan melindungi bagaikan seorang Ibu melindungi anak Nya.

KEISTIMEWAAN TANGGAL 10 DALAM SETIAP BULAN
Padmasambhava 8 Forms Days
Guru Orgyen Dorje Chang – Guru Uddiyana Vajradhara Padmavajra

Tanggal 10 Bulan 7
Pada tanggal 10 bulan 7, Yang Arya terlahir dari padma di danau Dhanakosa India, kelahiran Nya penuh kemujijatan, dari langit turun amrta memandikan tubuh Nya, semua yang melihatnya pasti bersujud, para Dewa Naga dan makhluk air datang bersujud. Padmasambhava mewariskan Dharma pada Dewi Danau tersebut, saat itu nama Yang Arya adalah Padmavajra, bila sadhaka menekuni Sadhana Padmasambhava pada hari ini, akan melenyapkan penyakit dan kesulitan, memperoleh panjang usia dan kuasa, abhijna, berjumpa dengan Padmasambhava dan merealisasikan tubuh Padmasambhava, akhir hayat akan terlahir di Tanah Suci Padmasambhava. Yang memohon pencapaian ke Buddha an pasti akan memperolehnya, semua permohonan tiada yang tak terpenuhi.
Guru Pema Gyalpo Padmaraja

Tanggal 10 Bulan 1
Pada tanggal 10 bulan 1, Padmsambhava dibawa oleh Raja Indrabodhi dari danau Dhanakosa menjadi Pangeran Uddiyana, saat itu Padmasambhava memiliki Tujuh Mestika Kerajaan,  saat itu nama Beliau adalah Guru Pema Gyalpo (Padmaraja), bila sadhaka pada hari ini dapat menekuni Sadhana Padmsambhava, maka akan memperoleh kedudukan , kuasa, memiliki wibawa, dihormati dan dipatuhi oleh para dewa, mara, manusia dan makhluk bukan manusia. Menyingkirkan penyakit kelima unusur, memenuhi semua harapan

Thursday, September 18, 2014

Buddha Padmasambhava Mengajarkan Mahaguru Lian Shen

Source : GM book 179

Padmasambhava dan Mahaguru Liansheng

Kehidupan saya penuh dengan keunikan, kenyataan ini tidak diragukan lagi, paling tidak bahkan saya sendiri juga merasa keheranan, sebab rasanya mustahil hal semacam itu bisa terjadi di dunia modern ini.

Salah satunya adalah saya dibawa oleh Padmasambhava ke sebuah kuburan kuno untuk diberi pewarisan Sadhana Tantra.

Ada empat Tempat Suci Tantrayana :
  1. Kamakhya
  2. Srihatta
  3. Purnagiri
  4. Uddiyanna
Tidak hanya mewariskan Sadhana Tantra, Padmasambhava juga mengulas sutra :
  1. Suvarnaprabhasasutra mengandung ajaran kesunyataan, namun sutra ini memuji mantra tantra, Sarasvatidevi dan Sridevi semua ada disini, merupakan sutra Mahayana dan sekaligus juga Tantrayana.
  2. Mahavairocanasutra, terdiri dari sutra, tata cara pujana, bagian tantra, serta Garbhadhatusutra.
  3. Vajravadasutra , terdiri dari Vajradhatu, Trailokyavijaya, abhicaruka dan realisasi. (Oleh karena itulah saya Buddha Hidup Liansheng mempunyai Mahamudra dua bagian, yaitu Garbhadhatu dan Vajradhatu)
  4. Manjusrimulatantra, sutra ini menitikberatkan pada tata ritual, yukta dengan dewa, Tara juga ada di dalamnya. Berisi Mahamantra, tata ritual, kesenian, abhiseka, tempat ibadah dan lain sebagainya.
  5. Guhyasamaja, isinya adalah Bodhicitta Pencerahan, teori kesunyataan, realisasi siddhi, abhicaruka, dan realisasi mantratantra.
  6. Ekavirasutra.
  7. Mahakarunasunyajnanasutra , Sadhana Hevajra dan Nairatmyadevi.
  8. Vajraphalatantra, Taramulatantra, Maitrikarunasila, Mahakala, Kalacakra, Sastra Lima Tahapan.
  9. Sadhanamala , silsilah.

Padmasambhava mewariskan berbagai macam sutratantra kepada saya di dalam kuburan kuno, saya menjadi penerus silsilah sekte kuburan kuno (Gumupai), mirip seperti dalam novel yang ditulis oleh Jinyong, ilmu silat sekte Kuburan Kuno sangat tinggi, namun yang saya tekuni bukan ilmu silat seperti 18 Tapak Penakluk Naga, melainkan sadhana tantra, cara terbebas dari kelahiran dan kematian, Mahasadhana pencapaian Kebuddhaan dalam hidup saat ini juga.

Sedangkan Tantra saya berasal dari Samadhi, dibawa oleh Padmasambhava ke Kuburan Kuno, memperoleh Mahamudra Vajradhatu dan Garbhadhatu, silsilah ini termasuk silsilah dari angkasa, sisilah sejati dari sepuluh penjuru Tathagata di tiga masa.

Silsilah alam manusia adalah :
Nyingmapa – Biksu Liaoming ; Gelugpa – Acarya Tubten Dhargye ; Kagyud – Karmapa ke 16 ; Sakyapa – Acarya Sakyazhengkong (Dezhung Rinpoche) ; Zhongchipai (Tantra Timur) Acarya Pufang.

Ada orang yang mengatakan :
Sebenarnya Padmasambhava pergi kemana ? Kapan Beliau menampilkan tubuh sinar pelangi disaksikan dihadapan khalayak, Dharmakaya Padmaguru Yang Agung, Tiada Awal dan Tiada Akhir, dimanapun kita akan mampu beryukta dengan Nya.

“Ha!”
Dalam Samadhi saya dibawa Padmasambhava untuk bertemu denganNya, tidak hanya bertemu, namun juga mewariskan Sadhanatantra dari Sekte Kuburan Kuno ! (Delapan Belas bagian Mahaparipurna)

Padmaguru memberitahu saya :

Seumur hidup di fitnah.

Maksudnya adalah Padmasambhava seumur hidup Nya menerima banyak fitnahan. Beliau juga menunjuk saya dan mengatakan : “Dalam kehidupanmu harus menerima fitnahan keji.

Saya tertawa terbahak.

Padmasambhava memberitahu:

Fitnah kepadamu tiada hentinya.

Saya tahu, saya tahu.

Dalam hidup saya ini,

Fitnahan sebesar gunung.

Fitnahan seluas samudera.

Namun aku tak gentar !

Om Ah Hum Vajra Guru Padma Siddhi Hum Hrih ! (OM AH HUM PIE CA GURU PEIMA SITI HUM XIE)

Terhadap Pengkritik aliran Zhenfo Zhong (TBSN)

Terhadap Pengkritik Aliran Zhenfo Zhong


Zen adalah pelajaran tingkat tertinggi yang diwariskan Sakyamuni Buddha adalah pelajaran yang diluar kata-kata dan diberikan dari hati ke hati.

Coba simak kedua syair dari Patriack Zen ketiga Master Seng Chan. Koan Master Seng Chan Patriach ZEN yang ketiga

Kebenaran yang sejati adalah tanpa rintangan

Simpanlah itu dan berhenti untuk mengambil dan memilih

Hanya saja ketika anda berhenti untuk suka dan tidak suka

Maka semuanya akan dimengerti

Hanya perbedaan sehelai benang

Langit dan bumi dipisahkan

Seandainya anda ingin mengerti kebenaran yang utuh

Janganlah menghiraukan masalah benar atau salah

Pertikaian mengenai benar atau salah

Sesungguhnya adalah penyakit pikiran.



Pengertian tentang kebenaran yang sejati memerlukan usaha yang tekun dan waktu yang lama dan semuanya harus berlandaskan sila. Dharma adalah Sunyata(kosong), jadi dharma itu terbebas dari rasa suka dan tidak suka serta terbebas dari dualisme yang bersifat  konsep. Untuk itu kebenaran yang sejati dapat dikatakan sunyata, dharmakaya atau disebut juga Tao.


Ikutlah pribadi anda dan bersatulah dengan kebenaran sejati

Berjalan santai dan berhenti gelisah

Bila pikiran anda terikat, maka anda merusak apa yang sejati

Jangan mengambil sifat bermusuhan terhadap perasaan

Karena jika anda tidak bermusuhan dengannya

Maka hal itu akan menuju kepada kesadaran yang sempurna

Seorang yang bijaksana tidak akan tergesa-gesa

Orang yang tidak mengertila yang mengikat pikirannya

Seandainya anda bekerja dengan pikiran anda di atas pikiran anda

Bagaimana anda dapat menghindari diri dari keraguan yang besar



Banyak orang yang tidak mengerti mengambil  keputusan benar dan salah. Terlalu cepat Berdasarkan pendapat orang lain lalu timbul suka dan tidak suka. Dalam agama Buddha mana ada suka dan tidak suka. Dari keputusan itu dapat diketahui pribadi anda menuju bijaksana atau terikat. Pada dasarnya penyampaian dharma tidak melalui kata-kata, melainkan hanya dapat diresapi dari hati ke hati.

Walaupun  proses belajar pada mulanya kita memerlukan sedikit teori, tetapi itu bukan berarti kita harus belajar teori  seumur hidup. Yang terpenting adalah pelaksanaannya.

Karena pada dasarnya secara penghayatan dapat dikatakan Dharma tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.

Hanya berdasarkan ucapan yang sirik

Takut kehilangan murid, kehilangan sumber penghasilan yang sejati tidak pernah takut malahan dewa dan hantu akan datang berguru menjamin semua kebutuhan hidup kita

source : Padmakumara

Menilai Tingkat Pencapaian Seorang Buddha

Secara umum, tidaklah mungkin bagi seorang umat awam dapat menilai dan mengukur tingkat pencapaian Para Buddha dan ARYA Agung yang memiliki kemampuan transformasi waktu dan menjelma ke berbagai bentuk jasmani dan menampilkan berbagai mujijat.

Pada satu waktu satu ajaran yang sederhana atau perbuatan seorang Buddha dipahami dengan cara yang berbeda-beda oleh beragam jenis pengikutnya berdasarkan kapasitas dan kemampuan masing-masing individu. Misalnya ketika Buddha membuat mujijat, pengikut Theravada hanya melihat kejadian itu berlangsung selama satu hari, sedangkan pengikut Mahayana melihat kejadian itu berlangsung selama setengah bulan. Umat awam hanya menerima tiga putaran roda dharma, sedangkan orang-orang yang berbakat luar biasa melihat Buddha Sakyamuni memberikan Ajaran-ajaran lain yang tak terhingga banyaknya seperti Avatamsaka, Kalacakra dan lain-lain. Sebelum orang itu mencapai tingkat Mata Dharma tidaklah mampu untuk menilai sebuah Pelajaran dharma atau tingkat pencapaian seseorang. Karena hanya akan memancing karma buruk bertambah.

Berikut ini ada sebuah cerita yang melukiskan perbedaan besar pengertian dari ruang lingkup Theravada dan Mahayana .

Pada satu masa, Manjushri menghabiskan masa retreat musim hujannya dengan ditemani oleh kumpulan selir-selir dari raja Salgyal. Dikemudian hari hal ini diketahui oleh Arya MahaKasyapa lalu mencelanya dengan membunyikan genta dan berseru

Bodhisatva engkau adalah seorang pelanggar sila, tidak boleh tinggal di antara Bhiksu-bhiksu sangha.!

Buddha Sakyamuni kemudian meminta Manjushri mengungkapkan kekuatan nilai-nilai luhurnya. Dengan kekuatannya terlihat bagaimana seorang Manjushri dapat hadir didekat tiap Buddha di setiap alam di sepuluh penjuru. Juga terlihat seorang Mahakasyapa memukul genta disetiap alam itu.

Sang Buddha kemudian bersabda dengan bertanya : “Mahakasyapa apakah engkau ingin mengusir semua bentuk Manjushri atau hanya yang di sini.?"

MahaKasyapa merasa malu dan menyesal, ia hendak membuang genta ditangannya tapi , ia tidak mampu melakukannya, Genta itu terus bergema.

Ia kemudian bersujud dan meminta ampun kepada sang Buddha. Sang Buddha lalu memintanya memohon maaf kepada sang Arya Manjushri.

Berdasarkan cerita ini, Bahkan seorang Arahat agung seperti Mahakasyapa saja tidak mampu menilai pencapaian seseorang. Bagaimana orang biasa, umat awam seperti kita bisa mampu ? Ini sungguh penting sekali harus dipikirkan masak-masak supaya tidak menambah karma buruk rintangan dalam hidup kita. (dikutip dari buku Padmasambava)

source : Padmakumara

Mahadeva Yang Mengatur Dunia

Sering terjadinya bencana alam di beberapa tempat di dunia sungguh memperihatinkan, maha guru berceramah tentang mahadeva yang mengatur dunia

Taisho Tripitaka No. 1297

SUTRA PUJANA KEPADA 12 MAHA DEVA PENUH WIBAWA

BAB 1

Pada suatu ketika Samantabadra Bodhisattva (Vajrasattva) dengan penuh kasih mengamati para dewa dan manusia. Kemudian mengatakan “semua makhluk diliputi oleh perubahan catur mahabhuta. Banyak penyakit dan gangguan setan mara, menyesatkan dan memperpendek usia.

Bagaimana mengatasi berbagai kemalangan dalam dan luar ini….

semua adalah karena para makhluk tidak tahu membalas budi.

Budi apakah itu?…yaitu budi dari para Dewa bumi, air, api, angin, matahari, rembulan. Beliau semua memiliki budi jasa memelihara kita dari dalam dan luar. Bagaimana memahami budi ini, bahwa catur mahabhuta adalah intisari Nya, begitu juga dengan matahari dan rembulan serta lainnya.

Memberi pujana pada dewata menghasilkan banyak manfaat, alam materi dan spiritual akan memperoleh tambahan kekuatan.

Siapakah dan ada berapakah Para Maha Dewata itu? Para Dewata itu ada 12.
Ialah :
  1. Deva Prthivi (bumi, memiliki 2 wujud, Prthivivajra /Jianlaodishen dan wujud wanita sebagai Ibu pertiwi / Di Mu),
  2. Deva Varuna (air) ,
  3. Deva Agni (api),
  4. Deva Vayu (angin),
  5. Deva Ishna (Siva Mahesvara),
  6. Deva Indra (Yuhuangdadi),
  7. Deva Yama, (neraka)
  8. Deva Brahma,
  9. Deva Vaisramana,
  10. Deva Raksasha,
  11. Deva Surya, (matahari)
  12. Deva Candra (bulan).



(1) Saat Deva/Devi Prthivi bersuka cita,
  • Tubuh manusia jadi kuat dan semakin rupawan.
  • Kekuatan hasil bumi di alam materi jadi bertambah dan beraneka rasa.
Saat Deva/Devi Prthivi murka,
  • Tubuh manusia menjadi rusak dan memucat.
  • Hasil bumi menjadi nihil.

(2) Saat Deva Varuna (air) bersuka cita, akan ada dua manfaat :
  • Tubuh manusia tak kekurangan cairan.
  • Hujan turun tepat waktu.
Saat Deva Varuna (air) murka, ada 2 kerugian:
  • Tubuh manusia kekurangan cairan.
  • Alam materi dilanda kekeringan, segala sesuatu musnah karena kekeringan. Bahkan bisa juga turun hujan yang menjadi banjir akan memenuhi dunia.
(3) Saat Deva Agni bersuka cita,
  • Suhu tubuh manusia bertambah dan berkurang sesuai pada waktunya.
  • Pergantian musim teratur.
Saat Deva Agni murka,
  • Suhu tubuh manusia bertambah dan berkurang tidak pada waktunya.
  • Akan terjadi kebakaran alami yang membakar segala sesuatu.
(4) Saat Deva Vayu bersuka cita,
  • Tubuh manusia akan tenang dan rileks, bergerak sesuai keinginan.
  • Alam material menjadi tenang tenteram… dan saat timbul angin dingin tidak akan merusak dan melukai.
Saat Deva Vayu murka,
  • Tubuh dan suara tak terkendali.
  • Angin ribut maha dahsyat memporak porandakan dunia atau angin tidak akan bertiup sehingga tumbuhan tak akan bisa tumbuh sesuai waktunya.

Bila ke empat MahaDewata (Catur Mahabhuta) ini murka dan menyulitkan raja dan rakyat masuklah ke dalam stupa 5 cakra Sang Tathagata, menjaga sila dan bersarana pada Triratna, berkonsentrasi dan merenungkan :

"Tanah lahir bergantung pada air, sifat air adalah sunya(kosong), oleh karena itu tanah/bumi itu anitya (tidak abadi). Air lahir bergantung pada angin, sifat angin adalah sunya (kosong), oleh karena itu air itu anitya (tidak abadi). Api lahir bergantung pada unsur air dan angin, unsur air dan angin adalah sunya(kosong), maka api itu anitya (tidak abadi). Angin bergantung pada ruang, ruang itu tiada wujud, maka angin itu anitya (tidak abadi). Angin itu sunya, maka api pun sunya. api itu sunya, maka air pun sunya. Air itu sunya maka bumi pun sunya. Karena bumi itu sunya, maka semua yang lahir dari atas bumi adalah bersifat anitya (tidak kekal)."

Saat melakukan perenungan ini, murka para deva akan lenyap dan tiada tempat bagi murka Nya untuk bernaung. Kemudian, sadhaka melanjutkan dengan perenungan ini:

"Walaupun angkasa itu tiada, namun angkasa itu ada. maka dinamakan angkasa. Nama pasti mempunyai wujud. oleh karena itulah angkasa ada, maka angin juga ada. Karena ada angin, maka api, air, bumi dan lainnya semuanya memiliki wujud (wadah)."

Saat melakukan perenungan ini, para deva akan menjadi senang, cahaya wibawa akan bertambah berkali lipat dan berdiam dengan tenteram.

(5) Saat Deva Siva (Mahesvara / Isna / Kematian) bersuka cita,
  • Para deva -pun turut bersuka! Para Mara tidak akan melakukan keonaran. Oleh karena itulah Dia disebut Mahesvara! Buddha bersabda, bila memberi pujana pada Mahesvara, berarti telah memberi pujana pada semua Para Dewata!
Saat Deva Isna (Mahesvara / Isna / Kematian) murka, 
  • Para mara akan muncul dan negara akan kacau!
(6) Indra (Tiangong/ Yuhuangdadi) adalah Tuhan bagi semua yang tinggal di bumi, mencatat dan mengamati semua kebajikan dan kejahatan umat.
Saat Beliau bersuka cita, negara dan rakyat akan tenteram.
Saat Beliau murka akan terjadi peperangan.
(7) Saat Deva Yama (neraka) bersuka cita,
  • Tiada kematian sebelum waktunya dan tiada wabah penyakit.
Saat Deva Yama (neraka) murka, 
  • Banyak orang mati sebelum waktunya dan penyakit menyebar dimana mana.
(8) Deva Brahma adalah Tuan di surga, bapa dari semua makhluk.
Saat Beliau bersuka cita, dunia material/berbentuk akan tenteram tiada kekacauan. Kenapa? karena pada permulaan kalpa, Deva ini menciptakan material Alam semesta. Kenapa para makhluk di semesta tidak kacau, sebab Bapa Sang Raja bersuka cita.

Saat Beliau murka, dunia akan kacau dan banyak penyakit meraja lela. Bahkan rumput dan pepohonan akan gugur, manusia akan haus nama bagaikan orang mabuk.
(9) Saat Vaisramana Deva bersuka cita,
  • Para yaksa akan bersuka cita dan tidak melukai rakyat. Namun saat murka, semua akan kacau.
(10) Saat Deva Rakshasa bersuka cita,
  • Para setan pelahap turut bersuka, tidak menyebar hawa racun dan tidak berbuat kejahatan. Namun jika murka, semua akan timbul kekacauan.
(11) Saat Deva Surya bersuka cita,
  • Tidak akan kekurangan cahaya, manusia tidak akan timbul kebencian, semua makhluk dan materi akan diliputi kegembiraan. Namun saat Beliau murka, suhu akan melemah dan tiada cahaya, walaupun memiliki mata namun tak akan bisa melihat, muncul derita kedinginan.
(12) Saat Deva Candra bersuka,
  • Cahaya dingin bertambah sehingga manusia tidak sakit panas, namun saat murka akan kehilangan cahaya dingin.
Saat Candra dan Surya saling menyinari, banyak manfaat dan musim akan tiba pada saatnya. semua makhluk selalu bersuka cita.


Sutra Permata / Ratana Sutta

LATAR BELAKANG

Ketika itu, di kota Vesali mengalami wabah kelaparan yang mengakibatkan banyak korban kematian bagi penduduknya terutama kaum miskin. Karena adanya mayat yang membusuk, roh jahat mulai bergentayangan di kota itu; yang kemudian diikuti dengan wabah campak. Mewabahnya ketiga jenis ketakutan ini: kelaparan, mahluk halus, dan campak mengakibatkan penduduk mencari bantuan kepada Sang Buddha yang saat itu berdiam di Rajagaha.

Diikuti dengan sejumlah besar Bhikkhu termasuk Yang Mulia Ananda, pengikut setiaNya, Sang Buddha datang ke kota Vesali. Tibanya Sang Buddha diikuti dengan hujan teramat lebat dan deras, yang menyapu semua mayat membusuk hingga udara menjadi jernih dan kota menjadi bersih.

Setelahnya, Sang Buddha membabarkan Sutra Permata (Ratana Sutta) ini kepada Yang Mulia Ananda, dan memberikan perintah kepadanya mengenai bagaimana Ia harus berkeliling kota bersama penduduk Licchavi membaca Sutra untuk tanda perlindungan bagi penduduk Vesali. Yang Mulia Ananda mengikuti perintah tersebut dan memercikkan air suci dari mangkok Sang Buddha kepada penduduk kota. Karenanya, semua roh jahat terusir dan wabah campak-pun menyusut. Kemudian, Yang Mulia Ananda bersama penduduk Vesali kembali ke Balai Umum, tempat Sang Buddha dan pengikutnya berkumpul menanti kedatangannya. Di sana Sang Buddha membacakan Sutra Permata tersebut kepada semua yang berkumpul:

Ratana Sutta

  1. Yanidha bhutani samagatni, bhummani va yani va antalikkhe; Sabbe va bhuta sumana bhavantu. Athopi sakkacca sunantu bhasitam. (Makhluk apapun juga yang berkumpul di sini, baik dari dunia maupun ruang angkasa. Semoga semua mahluk berbahagia. Dengarkanlah dengan seksama kata-kata yang Saya sabdakan.)
  2. Tasma hi bhuta nisametha sabbe, mettam karotha manusiya pajaya; Diva ca ratto ca haranti ye balim, tasma hi ne rakkhatha appamatta. (Duhai para makhluk, perhatikanlah. Tunjukkanlah cinta kasihmu kepada umat manusia yang mempersembahkan sesajian kepadamu siang dan malam. Karenanya, lindungilah mereka dengan tekun.)
  3. Yam kinci vittam idha va huram va, saggesu va yam ratanam panitam; Na no samam atthi Tathagatena, idampi Buddhe ratanam panitam, etena saccena suvatthi hotu. (Harta apa pun juga yang terdapat di sini atau di alam lain; Atau permata tak ternilai apa pun juga di alam surga. Tiada yang menyamai Sang Tathagata. Sesungguhnya, dalam Sang Buddha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.)
  4. Khayam viragam amatam panitam, yad-ajjhaga Sakyamuni samahito; Na tena dhammena samatthi kinci, idampi Dhamme ratanam panitam, etena saccena suvatthi hotu. (Sang Bijaksana Sakyamuni menemukan lenyapnya dukkha, terlepasnya keinginan, pembebasan dari kematian, yang luhur; Tiada apa pun yang dapat menyamai keagungannya. Susungguhnya, dalam Dhamma terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.)
  5. Yem Buddhasettho parivannayi sucim, samadhim-anantarikannam-ahu, samadhim tena samo na vijjati; Idampi Dhamme ratanam panitam, etena saccena suvatthi hotu. (Kesucian yang dipuja oleh Sang Buddha, dinamakan samadhi dengan hasil segera --- tiada satu pun yang dapat menyamai tingkat samadhi ini. Sesungguhnya, dalam Dhamma terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.)
  6. Ye puggala attha satam pasattha, cattari etani yugani honti, te dakkhineyya Sugatassa savaka, etesu dinnani mahapphalani; Idampi Sanghe ratanam panitam, etena saccena suvatthi hotu. (Delapan orang yang dipuja oleh sang Budiman, Keempat pasangan ini adalah pengikut yang pantas mendapatkan pahala dari Sang Buddha --- Pahala yang berbuah berkah berlimpah. Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.)
  7. Ye suppayutta manasa dalhena, nikkamino Gotamasasanamhi; te pattipatta amatam vigayha, laddha mudha nibbutim bhujamana; Idampi Sanghe ratanam panitam, etena saccena suvatthi hotu. (Dengan tekad teguh mereka melaksanakan ajaran Gautama, tiada nafsu, mereka menuai hasilnya; terbebaskan dari kematian, mereka menikmati kedamaian abadi. Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.)
  8. Yathindakhilo pathavissito siya, catubbhi vatehi asampakampiyo; Tathupamam sappurisam vadami, yo ariyasaccani avecca passati; Idampi Sanghe ratanam panitam, etena saccena suvatthi hotu. (Bagai tertanam kokoh di dalam tanah, tak tergoyahkan oleh angin dari empat penjuru; demikianlah orang bijaksana; Saya namakan, orang bijaksana yang telah memahami Kesunyataan Mulia. Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.)
  9. Ye ariyasaccani vibhavayanti, gambhirapannena sudesitani; Kincapi te honti bhusam pamatta, na te bhavam atthamam-adiyanti; Idampi Sanghe ratanam panitam, etena saccena suvatthi hotu. (Mereka yang telah memahami Kesunyataan Mulia yang dibabarkan dengan jelas olehNya dengan kebijaksanaan hakiki. Sekalipun mereka lalai, mereka tidak akan terlahir di delapan alam utama. Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.)
  10. Saha-vassa dassanasampadaya, tayassu dhamma jahita bhavanti; Sakkaya-ditthi vicikicchitanca, silabbatam va pi yad-atthi kinci; Catuh-apayehi ca vippamutto, chaccabhithanani abhabba katum, idampi Sanghe ratanam panitam, etena saccena suvatthi hotu. (Seseorang yang telah memahami Pandangan Benar, tiga belenggu terlepaskan serentak, --- Sakkya-ditthi (keyakinan adanya diri yang kekal), Vicikiccha (keragu-raguan) dan Silabbataparamassa (percaya pada takhyul) ---. Terbebaskan dari empat alam menyedihkan. Ia tak dapat melakukan enam kejahatan berat. Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.)
  11. Kincapi so kammam karoti papakam, kayena vaca uda cetasa va; Abhabbo so tassa paticchadaya, abhhabbata ditthapadassa vutta; Idampi Sanghe ratana panitam, etena saccena suvatthi hotu. (Walaupun Ia bisa melakukan beberapa kesalahan dengan perbuatan, perkataan dan pikiran, Ia tak dapat menyembunyikannya; Adalah keniscayaan bagi seseorang yang telah memahami jalan mulia. Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.)
  12. Vanappagumbe yatha phussitagge, gimhina mise pathamasmim gimhe; Tathupamam dhammavaram adesayi, nibbinagamim paramam hitaya; Idampi Buddhe ratanam panitam, etena saccena suvatthi hotu. (Bagaikan hutan belukar bermekaran bunga pada awal musim panas, demikian agunglah Dhamma menuju Nibbana yang Ia ajarkan, suatu kebajikan sejati. Sesungguhnya, dalam Buddha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.)
  13. Varo varannu varado varaharo, anuttaro dhammavaram adesayi; Idampi Buddhe ratanam panitam, etena saccena suvatthi hotu. (Ia, Yang Maha Agung, Maha Tahu, Maha Pemberi, Pembawa Keagungan, yang mengajarkan Keagungan Dhamma. Sesungguhnya, dalam Buddha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.)
  14. Khinam puranam, nava n'atthi sambhavam, virattacitta-yatike bhavasmim, te kninabija avirulnichanda nibbanti dnira yatnayam padipo; Idampi Sanghe ratanam panitam, etena saccena suvatthi hotu. (Karma mereka sirna, tiada muncul karma baru, pikiran mereka telah terbebaskan dari kelahiran kembali, benih-benih lampau dimusnahkan. Keinginan tiada timbul kembali, kebijaksanaan muncul bagaikan terang pelita ini. Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semua mahluk berbahagia.)
  15. Yanidha bhutani samagatani, bhummani va yani va antaikkhe; Tathagatam deva-manussa-pujitam, Buddham namassama suvatthi hotu. (Makluk apapun juga yang berada disini, baik dari dunia maupun ruang angkasa. Marilah bersama-sama kita menghormati Sang Buddha, yang dipuja dan dipuji oleh para Dewa dan Manusia. Semoga kita berbahagia.)
  16. Yanidha bhutani samagatini, bnummani va yani va antalikkhe; Tathagatam deva-manussa-pujitam, Dhammam namassama suvatthi hotu. (Makluk apapun juga yang berada disini, baik dari dunia maupun ruang angkasa. Marilah bersama-sama kita menghormati Dhamma, yang dipuja dan dipuji oleh para Dewa dan Manusia. Semoga kita berbahagia.)
  17. Yanidha bhutani samagatini, bhummani va yani va antalikkhe; Tathagatam deva-manussa-pujitam, Sangham namassama suvatthi hotu. (Makluk apapun juga yang berada disini, baik dari dunia maupun ruang angkasa. Marilah bersama-sama kita menghormati Sangha, yang dipuja dan dipuji oleh para Dewa dan Manusia. Semoga kita berbahagia.)

source : Wikipedia

Masalah Arwah Penagih Hutang Yang Menempel di Tubuh.

Master Samantha’s Dharmatalk dalam Sadhana api homa Yaochijinmu  Masalah Arwah Penagih Hutang yang menempel di tubuh.

Di homa yang ke 20, Yaochijinmu ingin supaya kita mengkhususkan homa kali ini untuk arwah penagih hutang, tulis dengan kayu homa, persiapkan pujana, teratai, dan memohon dengan khusus:

“Pergilah dari tubuhku untuk terlahir di Tanah Suci Buddha yang bahagia”

Setelah upacara homa, Master Samantha memohon petunjuk Yaochijinmu,

“Apa itu yang disebut arwah penagih hutang?”

Yaochijinmu menjawab

“Benar, dewasa ini banyak sekali orang yang tidak paham apakah itu arwah penagih hutang.”

Ciri-ciri Ketempelan Arwah Penagih Hutang.
  1. Tubuh dan pikiran tak terkendali
  2. Sering merasa tidak tenang
  3. Antara apa yang dipikirkan  dan apa yang dikerjakan tidak sama, atau pikiran sulit berkoordinasi  dengan tubuh.
  4. Sering melakukan gerakan diluar kontrol akal sehat.
  5. Suka makanan yang salah, makanan yang tidak sehat.
  6. Tidak bisa berkembang lebih baik dan banyak sekali halangan
  7. Sering bermasalah dalam memutuskan sesuatu, mengira yang salah adalah benar.
  8. Sulit bergaul dengan orang lain, selalu terjadi hal yang diluar dugaan.
  9. Banyak halangan dalam usaha, selalu terjadi hal hal diluar harapan.
Saat arwah penagih hutang  beraksi, sulit mengendalikan diri sendiri,  berteriak- teriak dengan tidak terkontrol, aktivitas siang dan malam menjadi terbalik, melihat yang tidak tidak, berkata-kata di luar logika, tidak bersemangat, tidak mengenali diri sendiri, sering melantur, tidak waras.

Ada juga yang belum parah, namun bagian tubuh sering timbul rasa sakit, kondisinya sebentar baik, sebentar tidak baik , bahkan sampai merasa tersiksa tak tertahankan (seperti tidak mau hidup lagi).

Ada yang pembalasannya segera timbul , namun ada juga yang ditunda pembalasannya karena Arwah penagih hutang sengaja menyiksa dulu baru kemudian rela pergi.

Bila prana dalam tubuh lemah , maka akan mudah ditempeli oleh arwah penagih hutang, namun bila cahaya prana cukup, maka tidak akan mudah ditempeli.

Cara menghindari ditempel arwah penagih hutang.


Master kembali bertanya : “Bagaimana cara mengatasi supaya arwah penagih hutang tidak menempel di tubuh ?”

Yaochijinmu mengatakan : “Menyatu dengan Buddha.”

“Bila Anda telah menyatu dengan Yidam Buddha maka arwah penagih hutang  akan meninggalkan tubuh dan terlahir di Tanah Suci Buddha.”

Master Samantha menjelaskan,

Bahwa dalam setiap hari pun kita bisa membimbing arwah penagih supaya dapat segera terlahir di Negeri Buddha, tidak perlu selalu menunggu Acarya mengadakan upacara penyeberangan arwah atau pemberkatan tertentu. Setiap hari saat hendak makan, kita semua pasti melakukan penyeberangan arwah, kita harus tahu cara menggunakan kekuatan pikiran untuk mempengaruhi arwah penagih, jadi selain bervisualisasi sinar Buddha memberkati arwah dari makanan bernyawa, sinar Buddha juga memberkati arwah penagih yang terjerat dalam tubuh kita, supaya arwah tersebut meninggalkan tubuh kita yang kotor dan gelap untuk menerima amrta cahaya Buddha dan menuju ke Negeri Buddha yang cemerlang.

Seorang sadhaka Tantra bila tahu bagaimana cara mempergunakannya (sadhana yang dipadukan dengan kekuatan pikiran visualisasi serta berkelakuan yang positif), berarti selain membantu diri sendiri juga telah membantu pihak lain, dengan demikian menumpuk jasa pahala. Jadi anda harus mengerti bagaimana melakukan tindakan yang positif sehingga pelatihan diri segera mencapai keberhasilan !

Yaochijinmu mengatakan : “Harus mengerti, dengan demikian barulah tidak takut, mampu mengatasi sendiri masalah arwah penjerat dan menjalankan tekad supaya mereka terlahir di alam bahagia.”

Simhamukha Dakini




SENGE DONGMA

MOTHER SIMHAMUKA


Mantra:
A Jia Sa Ma La Zha Sa Da La Sa Ma La Ya Pei
A Ka Sa Ma Ra Tsa Ja Dha Ra Sa Ma Ra Ya Phat (Sanskrit)


狮面空行母法门,是少数几支印度的伏藏传承,它是在印度中部近佛陀成道之处取出的。主流派别都尊崇狮面空行 母。


Pintu Dharma Simhamuka Dakini adalah salah satu dari sedikit Pintu Dharma silsilah dari India, Pintu Dharma ini diperoleh dari India tengah yang dekat dengan lokasi pencapaian Kebuddhaan dari Siddharta Gautama, berbagai sekte tantra sangat menghormati Simhamuka Dakini.


来源

ASAL USUL

Pada saat Luozhawa Sang Guru Penterjemah hendak memohon Dharma, Beliau sempat menetap di Nepal, beliau sempat berdebat dengan seorang guru trithika (penganut ajaran diluar Buddha Dharma) Gadengjiebu, Luozhawa memperoleh kemenangan karena Beliau banyak mengetahui keunggulan Buddha Dharma.

Gadengjiebu tidak bisa menerima kekalahan ini, dalam hati timbul kebencian, mengancam supaya Sang Penterjemah meninggalkan Triratna dan berlindung di bawah agamanya, bila tidak dalam tujuh hari dia akan menggunakan kekuatan doa bahasa gaib untuk mencabut nyawanya, Luozhawa Sang Penterjemah tidak takut mati. Namun Gadengjiebu sang pendeta memiliki daya kuasa yang besar, tulah kutukannya sangat manjur.

Karena tidak sanggup menghadapinya, Luozhawa sang penerjemah pergi menghadap Arya Pangtingba, beliau menjelaskan duduk persoalannya dan memohon sadhana yang mampu melindungi dirinya.

Pangtingba sang Arya memberikan petunjuk supaya sang penterjemah pergi menuju ke Vajrasana di India, kelak disana dia akan menemukan cara mematahkan tulah pendeta itu, Sang Arya mengadhistana Luozhawa dengan kekuatan kaki sakti supaya bisa cepat mencapai tempat tujuan, dalam waktu sehari langsung mencapai Vajrasana di India.


往 昔,巴日译师罗扎瓦赴印求法,居于尼泊尔时,曾与外道长老嘎登杰布辩论,以超胜的佛法取得胜利。嘎登杰布不 甘心失败,心生怨恨,威逼译师舍弃三宝,改归其 门宗,否则将在七日内以咒诅之术取译师的性命,译师罗扎瓦宁死不从。但是嘎登杰布是一位具有极大神通力的外 道长老,其咒术极其灵验,无奈,译师立即前往拜 见庞亭巴尊者,陈述事情经过,寻求庇护之法。庞亭巴尊者指示,译师应立即前往印度金刚座,在那里将会找到破 解的办法,并加持译师令得神足疾行,一上午便到 达了印度金刚座。


Di Vajrasana dia bertemu dengan Mahasiddha Duojiedanba, setelah menjelaskan kisahnya, dia memohon bantuan Yang Arya.

Arya Dujiedanba mengatakan :

"Hari ini adalah tanggal 9, siapkanlah persembahan besar untuk kita melakukan mahapuja besok, maka Dakini Bunda Semesta akan membantumu."

Maka sang penterjemah juga menyiapkan persembahan untuk Acarya Duojiedanba, pada tanggal 10 melakukan mahapuja.

Pada saat mahapuja dilaksanakan, Simhamuka Dakini muncul dengan tubuh sejati Nya, memberi nasehat pada Luozhawa sang penerjemah :

"Tidak perlu takut dengan tulah doa doa penganut ajaran tirthika, di sebelah Utara Vajrasana ada sebuah Gunung yang berbentuk seperti sapi, di bagian jantung Gunung ini ada sebuah gua yang terbentuk secara alami, masuklah dan menggalilah, dalam kedalaman tiga bahu empat jari kau akan menemukan sebuah kitab yang dilapisi oleh nyala api, hancurkan api itu dan di dalamnya akan tampak kotak emas, di dalam kotak emas ada kotak kayu pohon Boddhi yang dihiasi oleh berbagai mustika, bukalah dan dilamanya da sebuah kain biru kehitaman, di atasnya ada sebuah mantra yang dituliskan dari lubuk hati dan darah Ku serta para Dakini, mantra itu dibagian depannya tiada kata OM dan dibelakangnya tiada kata SOHA, tiada penggalan di tengahnya, bila kau bisa menjapakan dengan tulus setiap hari 21x saja maka akan memperoleh perlindungan, jangan menjapakannya lebih banyak dari itu, ingatlah !"


在金刚座,译师拜见了大成就者多杰丹巴,再次陈述事情经过,请求尊者的帮助。多杰丹巴尊者说:“今天是九号 ,你筹备丰盛的供品,明天我们做一次荟供,空行母会有办法帮助你的。”译师用四两金子置备供品、四两金子供 奉上师多杰丹巴,在十号这天,如期举行荟供。荟供时,狮面空行在空中显现真身,并告诉译师罗扎 瓦:

“外 道咒诅,勿需害怕,金刚座北,有山如牛,于此山中,如心脏处,天成之洞,进入洞中,掘开土层,三肘四指,有 一经卷,火漆包裹,击碎火漆,内有金箱,内复有 箱,菩提木制,松耳石箱,玛瑙石箱,数重宝箱,依次打开,最内中置,蓝黑布料,其质上乘,上有咒文,我等空 行,心血所书,前无‘嗡’字,后无‘梭哈’,中无加字,亦无断点,如是咒语,心生虔敬,日日念诵,二十一遍 ,自得救护,多不可诵,切切牢记。”


Di hari kedua, sang penerjemah menuruti petunjuk Simhamuka Dakini, mencari gua tersebut dan setelah memberikan persembahan pada Dakini Merah, ternyata di dalam tanah tergali kotak berbagai mestika yang berisi kitab, setelah melihat dia membawanya dengan hormat diikatkan di atas leher, dia menjalankan penjapaan dengan tulus tanpa henti, bahkan melebihi jumlah yang ditetapkan oleh Bunda Dakini.


第二天,译师按照狮面空行指示,找到山洞,奉献红色空行母食子后,果然在地下掘得种种宝箱,取出了经卷,看 后将其珍重地佩于颈上,并不断地依之进行了念诵,所念咒数远远超出了空行所告诫的数目。


Pada malam hari ketiga, bala tentara makhluk kasat mata dari ajaran sesat yang muncul dari kekuatan doa sang pendeta tirthika datang menyerang, ada yang berbentuk seperti perempuan , mara dan lain sebagainya datang berbondong bondong untuk mencelakai, namun mereka semua tidak sanggup !

Di pagi harinya, Simhamuka Dakini memberitahukan pada sang penerjemah bahwa pendeta Gadengjiebu telah mati muntah darah.

第三天晚上,由于嘎登杰布的咒诅之力,外道所供奉的各种神女、魔神等纷纷于前夜、中夜、后夜时前来施障加害 ,但均未成功。凌晨时分,狮面空行再次现身,告诉译师,嘎登杰布已吐血而亡。


Sebenarnya pendeta sesat itu tidak akan mati jika sang penerjemah tidak menjapa mantranya terlampau banyak, kekuatan mantra yang terlampau besar membuat pendeta sesat itu menelan kembali kutukan keji yang dilontarkannya.


其实,外道师本来可以不死,但是由于译师念诵了过多的咒语,咒语巨大的力量令外道师自食恶果。


Mendnegar kabar ini, Luozhawa sang penerjemah girang bukan main, namun Arya Dujiedanba justru tidak senang, dia menuding sang penerjemah tidak punya belas kasihan dan berkata :

"Di jaman akhir Dharma, akan ada Guru seperti saya, dan muridnya pasti sepertimu !"

beliau merampas kitab di leher sang penerjemah dan mengusirnya sambil mengatakan bahwa beliau tidak ingin bertemu lagi dengan sang penerjemah .

Namun keyakinan Luozhawa sang penerjemah tetap kuat, dia tidak mau meninggalkan Vajrasana tempat Sang Guru, sehingga bertahun tahun hidup bergantung dari sedikit makanan yang disembunyikan di pinggang pendamping Guru yang bernama Mahahasama.

12 tahun kemudian Yang Arya mewariskan semua abhiseka Simhamuka Dakini beserta ajaran dan karman kepada sang penerjemah.

得此消息,译师罗扎瓦欢喜无比,迫不及待地禀明了多杰丹巴尊者,此时,尊者心中已经知道了事情的经过,又见 译师乐于外道的死亡,甚为不悦,责备译师毫无慈悲可言,发怒说:“末法时代,有师如我,则弟子必如你!”一 把夺走了译师脖子上佩戴的经卷,将译师轰了出去,声称再不相见。但译师信心丝毫不退,不肯离开上师所在的金 刚座,多年间仅靠多杰丹巴的侍者玛哈哈萨玛在腰带中夹裹少许食物维生,直到十二年后,尊者终于将狮面空行的 各种灌顶、教敕、窍诀并诸事业支分等圆满赐予。


Sekembalinya di Tibet , sang penerjemah mewariskan sadhana Simhamuka Dakini kepada pimpinan Lima Tetua Sakya, yaitu Gongganingbu, sehingga sadhana ini menjadi salah satu dari 13 ajaran emas yang tidak pernah keluar dari tembok vihara.

Kemudian para Guru mewariskannya dari generasi ke generasi tanpa terputus sampai sekarang.


巴日译师罗扎瓦学成返藏后,将狮面空行法门圆满授予了萨迦五祖之首大慈贡嘎宁布,成为了不出寺墙的“十三金 法”之一,以后历代辗转相传,从未间断地传至今天。


功德利益

PAHALA


修持狮面空行法门的利益,总的来说有25种,均载于经典。

menurut apa yang tercatat dalam sutra, ada 25 macam manfaat :


1、可为他人进行回遮咒诅、障难等种种不详;


Mantra ini dapat mengembalikan semua tulah kutukan dan mantra lainnya yang berusaha melukai sadhaka, semua hal yang berupa rintangan dan tidak baik akan dilontarkan kembali pada asalnya.


2、可诛杀、镇伏怨敌;


Mampu menaklukkan musuh


3、如处于金刚宫殿中或如修护轮般保护自身免受自然界及人与非人等种种障难;


Bila berada di istana Vajra dan menekuni perlindungan cakra maka akan mampu melindungi diri sendiri dari bahaya alam dan gangguan manusia, makhluk bukan manusia , para setan dan dewa serta lain sebagainya yang berusaha membuat rintangan.


4、可得长寿;


Dapat memperoleh panjang usia.


5、如供奉财神般,可令资财增长;


Bagaikan mensthanakan Dewa Rejeki, kekayaannya akan terus bertambah.


6、行怀爱事业,令上司钦敬;


Vasikarananya mampu membuat atasan menyukai.


7、行怀爱事业,令部属钦敬;


Vasikarananya mampu membuat kerabat dan rekan menyukai.


8、可令子嗣繁盛;


Memperoleh anak cucu


9、旱时降雨;


Menurunkan hujan dikala terjadi kekeringan


10、雨量充沛多至成灾时,令其息止


Menghentikan huja dikala terjadi bencana air


11、消弭庄稼的虫灾;


Menghentikan petaka yang berhubungan dengan kekurangan pangan

(dijaman dahulu digunakan untuk menghentikan hama)


12、消弭霜害;


Menyingkirkan bencana musim dingin


13、消弭冰雹之灾;


Menyingkirkan bencana hujan es


14、消弭雷灾;


Menghentikan bencana petir


15、令身体之病康复;


Menyembuhkan penyakit


16、令传染病息止;


Menghentikan wabah


17、令喉部病痛康复;


Menyingkirkan sakit tenggorokan


18、令感冒、发热等病康复;


Menyembuhkan flu dan sakit panas


19、令天花、痘病等息止;


Menyembuhkan penyakit cacar


20、令幻听、幻视等精神类疾病康复;


Menyembuhkan penyakit kejiwaan seperti halusinasi dan lain sebagainya


21、令头晕、头痛等头部疾病康复;


Menyingkirkan penyakit daerah kepala, seperti pusing2 dsb


22、令健忘、失忆等病症消失;


Menyingkirkan penyakit mudah lupa


23、可令免于刀枪之灾;


Menyingkirkan bencana senjata


24、可令免于中风等疾病;


Terhindar dari stroke dan lain sebangsanya


25、可令免于偷盗之灾。


Terhindar dari bencana perampokan

Om Mani Padme Hum


Menekuni Sadhana Simhamukha Dakini
Menaklukkan Bencana Alam dan Bencana Buatan Manusia


(Ceramah Buddha Hidup Lian Sheng di Rainbow Temple Usai Upacara Homa Simhamukha Dakini Tanggal 13 April 2008)

Sembah sujud pada Y.M. Liao Ming, Guru Sakya Zhengkong, Gyalwa Karmapa XVI, Guru Thubten Dhargye, sembah sujud pada Triratna Mandala. Gurudhara, para acarya, dharmacarya, para lama, para umat se-Dharma, selamat siang semuanya.

Yang kita adakan hari ini adalah Homa Simhamukha Dakini. Homa yang saya adakan hari ini agak berbeda dengan homa-homa sebelumnya, perbedaan utama adalah Simhamukha Dakini ini turun dengan gembira, dan pergi dengan gembira pula. Menyatu dan terpisah seperti ini sempat terjadi beberapa kali. Ketika baru akan membentuk mudra, Ia pun turun. Sebelum menyalakan api homa pun sudah turun. Terakhir, ketika hampir selesai, Ia turun lagi.

Yidam yang satu ini sangat dahsyat, sebab Ia sendiri adalah guru, yidam, dan Dharmapala Padmasambhava. Simhamukha Dakini ini sekaligus menyandang tiga status. Yidam pertama dari segala Bhagawati, yakni Bhagawati Prajna. Asal usul dari Simhamukha Dakini adalah Bhagawati Prajna. Dharmakaya Simhamukha Dakini adalah Bhagawati Prajna. Sambhogakaya-Nya adalah Dorje Pagmo, yakni Tara Merah atau Vajravahari. Nirmanakaya adalah Simhamukha Dakini. Jadi, Beliau adalah tri-tunggal dari Bhagawati Prajna, Vajravahari, dan Simhamukha Dakini. Boleh dikatakan, Simhamukha dakini adalah yang paling utama dari semua Bhagawati dan Tara, Dharmabala-Nya paling dahsyat.

Saya ingat suatu kali saya membaca catatan sejarah titisan Guru Rinpoche, Padmasambhava bertemu 500 penekun aliran sesat, bergabung menyerang Padmasambhava. Saat Padmasambhava berada dalam kondisi sangat kritis, Simhamukha Dakini muncul, mengajarinya mantra pembalik Simhamukha Dakini. Selesai menjapa, ke-500 penekun aliran sesat pun musnah. Kekuatannya sangat dahsyat. Mantranya adalah "Agasama. Lazasada. Lasamalaya. Pei." Mantra ini seharusnya tidak dijapa terlalu keras, sebab kekuatan mantra ini sangat luar biasa. Bila dijapa terlalu keras, seluruh dewa dari keempat penjuru bisa kabur. Barusan kita japa sangat keras. (Mahaguru tertawa) Namun, jika dijapa di dalam lingkup simabandhana Mahaguru, tidak apa-apa, kalau tidak, banyak roh bisa musnah begitu kena mantra ini, termasuk Raja Naga. Itu sebabnya, mantra ini tidak boleh dijapa di tepi sungai atau tepi laut. Banyak sadhaka menjapa mantra ini tanpa bersuara, hanya menjapa dalam hati.

Vajravahari disebut "Dorje Pagmo", Sansekertanya "Simhamukha". Di dalam buku ke-122 "Upanishad Tantra", tercantum penekunan Simhamukha Dakini. Yang istimewa dari-Nya adalah berwajah singa. Mengapa menggunakan wajah singa? Sebab, dari antara semua binatang, singa yang paling perkasa, di tempat yang ada singanya, semua binatang takut padanya, sehingga Ia menggunakan wajah singa. Kepala-Nya mengenakan mahkota lima tengkorak, berlengan 2; tangan kiri membawa alat tengkorak, yakni tulang kepala, di dalamnya terisi amrta putih, tangan kanan memegang kapak, yakni kapak yang melengkung. Tubuhnya memakai banyak perhiasan, di samping itu juga ada 50 buah kepala manusia. Di atas kakinya menginjak sebujur mayat, berdiri di atas teratai cakra candra. Selain itu, tangan kiri menjepit Khatvanga, ada tiga tengkorak, melambangkan "loba, dosa, dan moha". Satu tangan memegang kapak, yakni menebas seluruh "loba, dosa, dan moha", menebas seluruh kerisauan hidup. Selain itu, Dharmabala-Nya sangat luar biasa, Ia bisa menaklukkan bencana alam, yang terdiri dari: matahari, bulan, bintang, tanah, air, api, dan angin. Ada satu lagi, jika ada perang atau bencana buatan manusia, dengan menekuni Sadhana Simhamukha Dakini, bencana tersebut juga bisa ditaklukkan.

Bencana alam dan bencana buatan manusia termasuk kelaparan. Beberapa hari ini kita menonton berita, di Hong Kong semua orang sedang berebutan beras Thailand, sebab utamanya, harganya melonjak tinggi. Sepertinya, bahan pangan di seluruh dunia pun mengalami kenaikan harga. Bahkan, berita pun melaporkan bahwa stock bahan pangan di seluruh dunia hanya cukup buat dikonsumsi 60 hari saja. Berita ini terdengar seakan-akan 60 hari kemudian tidak ada makanan yang bisa dimakan lagi. (Mahaguru tertawa) Untuk kelaparan, asalkan Anda menjapa mantra Simhamukha Dakini, Anda juga bisa terhindar dari kelaparan. Jadi, hari ini kita menekuni homa ini, setidaknya membantu masalah seputar bahan pangan, (Hadirin tepuk tangan) Saya lihat dua bulan kemudian, saya percaya Anda semua masih ada makanan yang bisa dimakan, jangan takut. Kedahsyatan-Nya sangat luar biasa, sungguh luar biasa.

Menyingkirkan "loba, dosa, dan moha" sangat penting bagi kita sebagai umat manusia. Di sini ada sebuah lelucon sindiran, ada seorang pemborong proyek, ia ingin memborong sebuah proyek yang sangat besar, sehingga ia berencana menyuap pejabat, ia pun membeli sebuah rumah mewah untuk diberikan pada pejabat tersebut. Ia berkata, "Rumah mewah saya ini adalah milik Anda." Demi mendapatkan proyek ini, si pemborong membeli satu unit rumah mewah untuk si pejabat. Pejabat berkata, "Anda tahu saya sangat bersih, saya tidak pernah serakah, Anda ingin menyuap saya, jangan harap." Pemborong berkata, "Saya tahu Anda sangat bersih, tidak pernah serakah, namun, saya ada usul, saya jual saja rumah ini, saya jual pada Anda 100 dollar Amerika." Murah sekali! 100 dollar Amerika dapat membeli satu unit rumah. Si pejabat pun ragu-ragu dan berkata, "Saya ini sangat bersih, saya beli saja dua unit." (Hadirin tertawa) Ini adalah sebuah cerita lucu. Kebanyakan negara di dunia itu serakah. Tahukah Anda negara yang memiliki tingkat korupsi tertinggi adalah negara XX. Sejujurnya, jika keserakahan ini dapat disingkirkan, orang ini sangat luar biasa.

Dulu, saya pergi ke negara A, orang yang berpengalaman telah berpesan untuk menyelipkan 5 dollar Amerika di dalam paspor saat melewati bea cukai, sekarang harga barang naik, berapa uang yang harus diselipkan di paspor saat melewati bea cukai? Visa on Arrival harus bayar 25 dollar Amerika! Wah, naik 5 kali lipat. Saat pergi, kalau ada barang, ia bahkan bisa mengambil sedikit. Ini sangat terang-terangan. Suatu kali saya pergi ke negara B, pejabat bea cukai bandara bertanya pada saya berapa dollar Amerika yang saya bawa, saya bilang saya membawa 2000 dollar Amerika. Ia bilang benarkah? Keluarkan. Saya pun memberikan uang padanya, ia pun hitung satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh, satu, dua, tiga,.... setelah dihitung, sekali tangannya lepas, uang pun jatuh ke lantai. Begitu saya melihat ia menjatuhkan uang ke lantai, saya lebih cepat darinya, sebelum ia memungutnya, saya segera menyusup ke bawah meja, memungut semua uang saya, selembar pun tidak tinggal. Alhasil, ia pun tidak berdaya, setelah menunda sebentar, ia pun membiarkan saya lewat. (Hadirin tertawa) Konon, sekali uang jatuh ke lantai, kakinya pun dengan cepat menginjak beberapa lembar, kemudian, setelah dipungut, diambilnya beberapa lembar, sehingga, jumlahnya sudah tidak mencukupi. Kemudian, ia pun berkata, mengapa kurang beberapa lembar, ia berkata ada ada ada, di sini ada beberapa lembar, beberapa lembar itu dikembalikan pada Anda, itu uang palsu. Uang asli masih diinjaknya. Suatu kali saya pergi ke negara C, laci meja pejabat imigrasi bea cukai di bandara tersebut terbuka. Ia bertanya pada Anda, "Apa tujuan kedatangan Anda?" Saya berkata, "Saya datang Tour, just tour." Ia bertanya, "How many days?" "One week." Ia pun melihat paspor, ia bolak-balik seharian, ia berkata, "Sepertinya Anda tidak murni datang berwisata." Saya bilang, saya benar-benar datang berwisata. Di samping saya ada satu orang segera berbisik pada saya, lempar 50 dollar! Saya berkata, lempar ke mana? (Hadirin tertawa) Ia berkata, lempar ke lacinya. Saya pun lempar 50 dollar ke dalam lacinya. Tanpa melihat lagi, begitu menutup lacinya, ia berkata, "Go! Go Ahead."

Suatu kali kami satu rombongan pergi ke negara D, tiba di bea cukai bandara, pejabat bea cukai pun memanggil Guide pemandu wisata dan berkata, "Kalian baris di satu sisi. Satu orang sekian dollar." Kami berkata, kami tidak bawa apa-apa, mengapa harus memberikannya uang? Setelah kami berbaris, pejabat bea cukai meminta kami membuka semua koper kami dan mengeluarkan barang kami. Begitu ia melihat pratima, beberapa di antaranya adalah pratima Simhamukha Dakini baru, ia berkata, ini buatan baru; ada sebagian lebih usang, ia pun berkata ini barang antik. Sebenarnya, bukan barang antik, tapi terbuat dari besi hitam. Pejabat berkata, pokoknya, pesawat sudah hampir lepas landas, saya tidak peduli pada kalian, kalian cari berusaha sendiri saja! Akhirnya, kami angkat kedua tangan sebagai tanda menyerah, cepat-cepat serahkan uang, begitu ia menerima uangnya, ia pun membiarkan kami segera lewat, bahkan tidak perlu stempel pun sudah boleh naik pesawat terbang. Semua lancar setelah uang diberikan. Suatu kali, saya pergi ke negara XX, dalam rute perjalanan pulang lewat kendaraan mobil, kami harus bertemu 11 lintasan. Lintasan tersebut hanya menggunakan sebatang bambu yang dipasang melintang. Ada polisi yang berjaga di sana. Kalau lewat sana, mobil harus berhenti, polisi datang memeriksa, menyuruh sopir turun dan bicara dengannya. Setelah bicara sebentar, polisi berkata bahwa plat polisi mobil yang kalian tumpangi agak buram. Saya sengaja turun, jelas-jelas sangat terang! Buram apaan. (Hadirin tertawa) Pokoknya mau uang. Total 11 lintasan, setiap lintasan mau uang, semuanya punya alasan, misalnya, "Koper kalian terlalu banyak", "Paspor kalian sangat rumit", "Plat polisi buram", "Ke mana tujuan kalian", dan lain sebagainya. Setiap lintasan ada masalah yang dipersulit. Sekarang, Buddha Sakyamuni malu, anak dan cucu-Nya melakukan hal demikian. Di dunia ini, dalam aspek bersikap, keserakahan adalah ujian tahap pertama.

Sekarang kita tidak berani mengatakan bahwa acarya kita adalah acarya yang telah melewati ujian "kejujuran", malah sering ada petugas khusus di sisi mereka, memperhatikan apakah mereka mempunyai "pendapatan tambahan", (Hadirin tertawa) atau meminta uang dari orang lain. Maksud saya adalah sebagai acarya, Anda boleh menerima apa yang orang lain berikan dengan ikhlas dan sukarela. Jika tidak secara ikhlas dan sukarela, Anda jangan terima. Lagipula, jangan meminta uang dari orang lain. Ini sangat penting. Orang yang serakah akan jatuh ke neraka; orang yang "marah" akan jatuh ke alam setan kelaparan; orang yang "bodoh" akan jatuh ke alam hewan. Jadi, Simhamukha Dakini terlebih dahulu membasmi ketiga alam samsara dari "keserakahan, kemarahan, dan kebodohan". Ia bisa membawa Anda terus ke atas dari alam manusia, alam dewa, hingga ke alam suci Buddhaloka. Makanya, baik bersikap maupun prinsip kehidupan. Semua orang seharusnya menjalankan tugas/kewajban sendiri, basmi "keserakahan, kemarahan, dan kebodohoan", apalagi Anda adalah seorang sadhaka. Sadhaka harus lebih mematuhi sila, membasmi "keserakahan, kemarahan, dan kebodohan". Sekian untuk hari ini.

Om Mani Padme Hum.